Definisi partisipasi TINJAUAN PUSTAKA

xxvi mencapai pemerataan untuk laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu peneliti atau perencana harus dapat membedakan antara kepentingan dan isu gender. Kriteria pembagunan perempuan merupakan kerangka analisis untuk mengidentifikasi ketimpangan struktural sebagai sebagai akibat masih adanya sistem deskriminasi gender yang bisa merugikan perempuan atau laki-laki. Pembangunan bukan saja peningkatan akses terhadap sumber dan manfaat tetapi bagaimana akses dan manfaat diperoleh.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi partisipasi

Perkataan partisipasi berasal dari perkataan bahasa inggris “ to participate” yang mengandung pengertian “ to make part” yang dalam bahasa Indonesia berarti “ the act participating” . Seseorang dikatakan berpartisipasi terhadap sesuatu usahaorganisasi apabila secara sadar ia ikut aktif mengambil bagian didalam kegiatan-kegiatan dan usaha tersebut. Dalam kamus Sosiologi disebutkan bahwa “ partisipasi adalah suatu tindakan yang merupakan keikutsertaan seseorang dalam kelompok sosial untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya” . Kartasapoetra, 1992:16. Sedangkan menurut Keith Davis yang juga telah menyatakan atau mendefinisikan tentang arti dari partisipasi sebagai berikut : ” ...mental and emotional involment of person group stuation whinch enccurage responsibility in the...” Penyertaan mental dan emosi didalam suatu kelompok yang mendorong mereka untuk menyumbangkan daya pikiran dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut Tjokrowinito,1978:14 Dari definisi tersebut partisipasi mengandung pengertian : xxvii a. Adanya penyertaan mental dan emosi dalam suatu tindakan. Didalam partisipasi dituntut lebih dari pada sekedar penyertaan fisik. Partisipasi merupakan proses penyertaan pikiran dan perasaannya dalam dinamika organisasi terutama dalam proses pembuatan keputusan dan tindakan yang dilakukan dengan penuh kesadaran. 3. Partisipasi merupakan sarana bagi pengembangan diri para bawahan. Mereka diberi kesempatan mengutarakan pendapat sebagai subyek bukan sekedar obyek dalam pengambilan keputusan. 4. Partisipasi merupakan sarana untuk menumbuhkan dan mempertebal rasa “ikut memiliki” dikalangan bawahan. Bawahan berperan didalam setiap pengambilan keputusan merasa bahwa baik buruknya keputusan yang diambil mereka ikut bertanggung jawab karena pada hakekatnya mereka sendiri yang memutuskan. Menurut Moeljarto Tjokrowinoto, partisipasi adalah : ” penyertaan mental dan emosi seseorang didalam situasi kelompok, yang mendorong mereka untuk menyumbangkan ide, pikiran dan perasaan yang terciptanya tujuan bersama-sama bertanggung jawab terhadap tujuan tertentu“ . Tjokrowinito,1978:29. Tjokrowinito lebih menitikberatkan pada emosi seseorang dan agaknya kurang memperhatikan segi fisik. Hal ini mungkin belum tentu dapat berlaku bagi kelompok yang berorientasi pada pemimpin. Dengan adanya berbagai definisi partisipasi maka dapatkah ditarik kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat adalah keterikatan mental dan emosi serta fisik seseorang untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, melaksanakan, menggunakan dan disertai tanggung jawab.

2. Berbagai Tipe Partisipasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PERANAN FASILITATOR DALAM PEMBERDAYAAN GUNA UPAYA MENINGKATKAN REPEMENT RATE PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

1 9 166

ANALISIS GENDER PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN ( Kajian terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gender pada Fasilitator Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perkotaan Kabupaten Sukoharjo ).

0 1 10

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN DELINGAN KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15