29
pemukiman tersebut tidak ada penduduk yang berbeda etnis bermukim di daerah itu.
4.2 Profil Informan
Profil Informan PengurusFKUB Kota Medan
Nama : Drs. H. Palit Muda Harahap, M.A.
Usia : 60 tahun
Etnis : Mandailing
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Jabatan di FKUB : Ketua FKUB Kota Medan
Bapak Palit merupakan ketua FKUB Kota Medan sejak periode kedua pada tahun 2012. Dia menjelaskan bahwa FKUB mengadakan suatu kegiatan
berupa dialog kepada masyarakat lintas agama setidaknya 15 lima belas kali dalam setahun dan itu tergantung dari dana pemerintah yang dikeluarkan untuk
kegiatan tersebut, apabila dana belum keluar maka kegiatan tidak bisa dilaksanakan.
Dia juga mengungkapkan bahwa pembahasan yang lebih sering dibicarakan pihak FKUB dalam setiap diskusi biasanya mengenai pembangunan
rumah ibadah, konflik gesekan-gesekan antar umat agama dan sumber-sumber konflikgesekan-gesekan yang terjadi.Menurutnya hubungan interaksi yang
terjalin antar umat agama di Kota Medan saat ini sangat akrab dan harmonis. FKUB akan melakukan dialog-dialog dengan masyarakat lintas agama yang
bertujuan agar kehidupan bermasyarakat di Kota Medan tetap harmonis.
30
Nama : Ir. Sutopo
Usia : 55 tahun
Etnis : Tionghoa
Agama : Buddha
Pekerjaan : Wiraswasta
Jabatan di FKUB : Wakil Ketua I FKUB Kota Medan
Bapak Sutopo merupakan wakil ketua I FKUB Kota Medan dan sudah bergabung dengan FKUB lebih dari 5 tahun sejak FKUB pertama kali didirikan di
Kota Medan.Dia menjadi salah satu anggota FKUB karena diutus oleh Majelis Buddhayana Indonesia MBI sebagai perwakilan umat agama Buddha.Dan
menurutnya salah satu syarat untuk bergabung menjadi anggota FKUB adalah harus berasal dari utusan majelis agama.
Dia juga menjelaskan bahwa beberapa kedala yang dihadapi FKUB saat ini adalah adanya penolakan dari masyarakat terkait pembangunan rumah ibadah
di suatu wilayah, apa itu karena bangunannya yang tidak memiliki izin ataupun dikarenakan rumah ibadah tersebut dibangun di wilayah yang umatnya minoritas.
Pak Sutopo menjelaskan bahwa FKUB Kota Medan memiliki kegiatan diskusi setiap hari rabu sore dan mengadakan dialog-dialog bersama masyarakat Kota
Medan lintas agama setidaknya 15 lima belas kali dalam setahun tergantung anggaran yang dikeluarkna oleh pemerintah.
Nama : Pdt. Dr. L. Karo Sekali, M. Th.
Usia : 63 tahun
Etnis : Batak Karo
31
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Jabatan di FKUB : Sekretaris
Bapak Karo Sekali merupakan sekretaris FKUB Kota Medan dan sudah bergabung dengan FKUB lebih dari 5 tahun sejak FKUB pertama kali didirikan di
Kota Medan.Dia menjadi salah satu anggota FKUB perwakilan umat Kristen Protestan karena beliau merupakan ketua umum BKAG Badan Kerjasama Antar
Gereja dan juga ketua GBKP Gereja Batak Karo Protestan.Dia sangat aktif di bidang organisasi keagamaan.
Dia menjelaskan bahwa diskusi yang diadakan FKUB biasanya membahas mengenai pembangunan rumah ibdah dan gesekan-gesekan konflik antar umat
beragama.Dia mengungkapkan apabila ada rumah ibadah berbentuk sebuah ruko dan rumah ibadah tersebut menimbulkan gesekan-gesekan antar umat beragama,
maka yang perlu diteliti adalah pemilik bangunan tersebut, apakah dia memiliki izin pendirian rumah ibadah. Dan apabila izin sudah didapat tetapi masyarakat
masih keberatan, pihak FKUB akan berbicara kepada lurah atau camat dan menanyakan apa permasalahan sebenarnya.
Nama : Selwa Kumar
Usia : 38 tahun
Etnis : Tamil
Agama : Hindu
Pekerjaan : Wiraswasta
Jabatan di FKUB : Anggota FKUB
32
Bapak Selwa merupakan anggota FKUB Kota Medan perwakilan umat Hindu. Sebenarnya dia bukanlah anggota resmi FKUB, namun dia sering
menggantikan posisi Bapak Ir. Hariram selaku anggota resmi FKUB perwakilan umat Hindu apabila Pak Hariram berhalangan hadir dalam kegiatan seperti dialog
yang diadakan oleh FKUB Kota Medan. Dia baru saja bergabung dengan FKUB selama 2 tahun.Dia diutus oleh PHDI Parisada Hindu Dharma Indonesia untuk
bergabung dalam FKUB. Menurutnya untuk bergabung menjadi anggota FKUB tidak perlu harus tamatan dari universitas sekolah tinggi, yang penting aktif
dalam organisasi keagamaan dan cukup dikenal baik oleh masyarakat sekitar sehingga pihak majelis agama akan bersenang hati untuk menunjuk kita
bergabung dalam FKUB.
Nama : Js. Munazad
Usia : 42 tahun
Etnis : Tionghoa
Agama : Konghuchu
Pekerjaan : Wiraswasta
Jabatan di FKUB : Anggota FKUB
Bapak Munazad merupakan anggota pengurus FKUB Kota Medan sebagai perwakilan dari umat Konghuchu selama kurang lebih 4 tahun.Faktor yang
melatarbelakanginya ikut bergabung dengan FKUB adalah karena diutus oleh MATAKIN Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan yang diadakan oleh FKUB biasanya didasari oleh program kerja FKUB dan program pemerintah. Adapun kegiatan
33
rutin FKUB menurutnya adalah mengadakan rapat diskusi pada hari rabu sore di kantor FKUB dan biasanya pembahasan diskusi mengenai rekomendasi kepada
pemerintah untuk pembangunan rumah ibadah. Pertentangan antar umat beragama yang selama ini terjadi menurutnya adalah mengenai perbedaan pendapat tentang
pendirian rumah ibadah, itu sebabnya FKUB disini memiliki peran penting dalam hal itu.
Nama : Drs. H. Manippo Pohan
Usia : 55 tahun
Etnis : Batak Toba
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Jabatan di FKUB : Anggota Sekretariat
Bapak Manippo merupakan anggota pengurus FKUB Kota Medan sebagai sekretariat selama 4 tahun.Faktor yang melatarbelakanginya ikut bergabung
dengan FKUB adalah kemauannya sendiri. Berdasarkan penjelasannya FKUB Kota Medan melakukan suatu kegiatan beradasarkan program kerja, dan
kelangsungan acara atau dialog yang diselenggarakan FKUB berdasarkan bantuan dana hibah dari pemerintah Kota Medan. Apabila dana dari pemerintah tersebut
belum ‘cair’ keluar, maka kegiatan yang akan dilakukan FKUB tidak akan terlaksana. Dia juga menjelaskan bahwa diskusi yang diadakan FKUB biasanya
paling sering membahas mengenai pembangunan rumah ibadah. Pihak-pihak yang terkait dalam setiap kegiatan seperti dialog yang dilakukan FKUB Kota Medan
adalah masyarakat lintas agama dan tokoh-tokoh agama.
34
Profil Informan peserta dialog yang diadakan olehFKUB Kota Medan
Nama : Erpita Simorangkir
Usia : 47 tahun
Etnis : Batak Toba
Agama : Katholik
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Ibu Erpita merupakan salah satu peserta dialog yang diadakan FKUB Kota Medan. Dia sudah 3 tiga kali mengikuti dialog tersebut. Biasanya dia
menghadiri dialog-dialog itu berdasarkan undangan yang diterimanya dari majelis agama atau anggota pengurus gereja. Pengalaman hubungan antar agama yang
paling menyenangkan menurutnya adalah pada saat tetangganya yang muslim mengadakan acara pesta, seperti pesta perkawinan dia selalu diundang untuk
bergotong royong membantu tetangganya tersebut untuk memasak makanan yang akan dihidangkan di pesta tetangganya tersebut, mereka menyebutnya rewangan.
Walaupun dia bukan beragama Islam, namun tetangganya yang muslim tetap mau mengajaknya untuk berbaur dalam acaranya tersebut tanpa memandang suku dan
agamanya. Menurutnya FKUB memberikan dampak positif bagi kehidupannya.
Karena dengan mengikuti dialog-dialog yang diadakan oleh FKUB, dia jadi lebih terbuka dengan umat agama lain dan saling memahami satu sama lain. Contoh
nyata sudah dialami dalam hidupnya pada saat saudaranya yang berpindah agama dari Katholik menjadi Islam.Keluarganya mengalami pertentangan pada saat
saudaranya tersebut meninggal dunia. Mereka mempersoalkan mengenai tata
35
carapemakaman dan tanah pemakaman berdasarkan agama apa yang harus dilaksanakan pada saat saudaranya itu meninggal, namun FKUB dapat membantu
permasalahan yang dihadapi keluarganya itu.
Nama : Kartini
Usia : 39 tahun
Etnis : Jawa
Agama : Hindu
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Ibu Kartini merupakan salah satu peserta dialog yang diadakan FKUB Kota Medan. Dia sudah sering mengikuti dialog tersebut sebanyak kurang lebih 5
lima kali. Dialog-dialog yang dihadirinya dari FKUB selama ini berasal dari undangan yang diterimanya dari organisasi WHDI Wanita Hindu Dharma
Indonesia. Dia sangat bersyukur aktif dalam organisasi keagamaan tersebut, karena dengan bergabung dengan ormas keagamaan dia bisa menghadiri dialog-
dialog yang diadakan oleh FKUB, dengan begitu dia bisa saling mengenal agama yang satu dengan lainnya.
Dia berpendapat bahwa FKUB telah menjalankan perannya dengan baik. Salah satu pengalaman hubungan antaragama yang paling menyakitkan dalam
hidupnya adalah pada saat orang lain memandang agama yang dianutnya tidak baik karena menyembah patung. Menurutnya dengan hadirnya FKUB ditengah-
tengah masyarakat dapat memberikan dampak positif dengan memberikan pengarahan-pengarahan yang baik terhadap semua masyarakat Kota Medan yang
plural akan pentingnya toleransi dalam beragama.
36
Nama : Nur Aisyah Siregar
Usia : 42 tahun
Etnis : Mandailing
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu Aisyah merupakan salah satu peserta dialog yang diadakan FKUB Kota Medan. Dia sudah mengikuti dialog tersebut sebanyak 3 tiga kali.
Menurutnya FKUB memang harus melibatkan masyarakat lintas agama dalam melakukan setiap kegiatan dialognya. Karena menurutnya masyarakat Kota
Medan masih ada sebagian yang belum terlalu memahami agama orang lain sehingga terkadang terjadi gesekan-gesekan konflik diantara mereka.
Salah satu pengalaman hubungan antar agama yang paling menyenangkan dalam hidupnya adalah saat ini mereka sudah sangat terbuka dengan agama lain,
contohnya dia sering saling memberikan makanan kepada tetangganya yang bukan seagama dengannya, padahal sebelumnya hal itu sangat jarang sekali dia
lakukan.
Nama : Chyntia
Usia : 20 tahun
Etnis : Tionghoa
Agama : Buddha
Pekerjaan : Karyawan Hotel
37
Ibu Chyntia berpendapat bahwa FKUB kurang memperkenalkan keberadaannya kepada seluruh masyarakat Kota Medan. Karena menurutnya
masih ada sebagian masyarakat yang belum tahu apa itu FKUB. Dia sendiri baru mengenal FKUB satu tahun belakangan ini dari temannya.Dia hanya mengetahui
bahwa FKUB berperan menjaga keharmonisan masyarakat lintas agama di Kota Medan yang plural ini. Selain daripada itu dia kurang memahami apa saja
sebenarnya tugas-tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan oleh FKUB.
Nama : Metta Rani
Usia : 18 tahun
Etnis : Tamil
Agama : Buddha
Pekerjaan : Pelajar
Metta adalah salah satu masyarakat Kota Medan yang beretnis Tamil namun sering dipandang sebagai pemeluk Agama Hindu.Menurutnya dengan
hadirnya FKUB kiranya mampu memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat, khususnya Kota Medan agar jangan menilai agama seseorang
berdasarkan etnisnya. Diakuinya banyak sekali orang lain mengaggapnya sebagai orang Hindu. Tetapi dia selalu menjelaskan bahwa tidak semua Etnis Tamil itu
beragama Hindu.
Nama : J. Gultom
Usia : 59 tahun
Etnis : Batak Toba
38
Agama : Kepercayaan Parmalim
Pekerjaan : PNS
Bapak Gultom adalah salah satu umat Parmalim yang berdiam di Kota Medan.Dia menjelaskan bahwa ada sekitar 102 KK Kepala Keluarga umat
Parmalim yang tinggal di Kota Medan.Di dalam KTP Kartu Tanda Penduduk Pak Gultom tertera agama yang dianutnya adalah Kepercayaan, yaitu
mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.Walaupun sempat disuruh memilih salah satu agama dari enam agama yang diakui pemerintah, Pak Gultom tetap tidak
ingin memilih dan kukuh terhadap keyakinannya yaitu agama leluhur Parmalim. Dia beranggapan bahwa semua agama itu sama, menyembah satu Tuhan yang
sama. Hanya saja dalam pengucapan Tuhan dalam masing-masing agama itu berbeda-beda.
4.3 Agama dan aliran kepercayaan