57
4.4.2 Peran FKUB Kota Medan
Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB dibentuk di Kota Medan bukan tanpa alasan, banyak manfaat dari pembentukan FKUB di Kota Medan.
Manfaat tersebut dapat tergambar dari peran-peran FKUB. Salah satunya adalah terkait surat rekomendasi pendirian rumah ibadah.
Pada umumnya nama rumah ibadah yang ada di Indonesia berdasarkan enam agama yang diakui oleh pemerintah adalah masjid untuk umat Islam, gereja
untuk umat Kristen dan Katholik, vihara untuk umat Buddha, pura kuil untuk umat Hindu, dan klenteng untuk umat Konghuchu. Selain itu ada juga rumah
ibadah keluarga, Pak Maratua menjabarkannya sebagai berikut: 1.
Islam : Mushalla, Langgar, Surau,dan Meunasah.
2. Kristen
: Kapel dan Rumah Doa. 3.
Katholik : Kapel.
4. Hindu
: Sanggah, Mrajan, Panti dan Paibon. 5.
Buddha : Cetya
6. Konghuchu:Siang Hwee, Co Bio, Cong Bio dan Kong TekSu.
Rumah ibadah yang disebutkan diatas bisa didirikan jika ada rekomendasi dari FKUB dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.Tetapi rumah
ibadah umum saja yang dapat dibantu oleh pihak FKUB.Sementara rumah ibadah keluarga tidak dapat dibantu oleh FKUB. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ir.
Sutopo selaku wakil ketua I FKUB Kota Medan sebagai berikut:
58
“… FKUB akan membantu masyarakat yang ingin mendirikan rumah ibadah apabila memenuhi syarat yang sudah
ditentukan seperti menyerahkan surat permohonan yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh pihak FKUB. Tetapi FKUB
hanya membantu masyarakat yang ingin mendirikan rumah ibadah umum seperti masjid, gereja, vihara, pura atau kuil, dan
juga klenteng. Selain daripada itu, kita tidak bisa bantu. Misalnya pembangunan rumah ibadah keluarga seperti surau, kapel, cetya
dan sebagainya…”
Hal senada juga dijelaskan oleh Bapak Pdt. Dr. L. Karo Sekali, M. Th. Selaku sekretaris FKUB Kota Medan sebagai berikut:
“… FKUB berwenang mengeluarkan surat rekomendasi pembangunan rumah ibadah seperti masjid, gereja, vihara, pura
atau kuil, dan juga klenteng. Selain rumah ibadah tersebut kita tidak akan keluarkan surat rekomendasinya…”
Untuk mendirikan sebuah rumah ibadah di suatu wilayah, masyarakat harus menjalani beberapa prosedur yang sudah ditentukan oleh FKUB. Dan untuk
memperoleh rekomendasi tertulis dari FKUB, panitia pembangunan rumah ibadah dapat mengajukan permohonan kepada FKUB dengan melampirkan persyaratan
sebagi berikut: 1.
Daftar nama dan kartu tanda penduduk KTP pengguna rumah ibadah paling sedikit 90 sembilan puluh orang yang disahkan oleh pejabat
setempat sesuai dengan tingkatan batas wilayah. a.
Apabila pengguna yang 90 orang berdomisili lebih di satu kelurahan, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh Lurah kelurahan
tempat rumah ibadah itu didirikan. b.
Apabila pengguna yang 90 orang berdomisili lebih daripada satu kelurahan atau di beberapa kelurahan, tetapi masih dalam wilayah satu
59
kecamatan, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh Camat kecamatan tempat rumah ibadah itu didirikan.
c. Apabila pengguna yang 90 orang berdomisili lebih daripada satu
kecamatan atau beberapa kecamatan, tetapi masih di dalam wilayah satu kota, maka daftar nama dan KTP disahkan oleh pemerintah kota.
2. Apabila pengguna yang 90 orang sebagian berdomisili di dalam wilayah
satu kota dan sebagian lagi berdomisili di luar kota yang berbeda, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh pemerintah provinsi.
3. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 enam puluh orang yang
disahkan oleh Lurah. Dukungan tersebut harus dibuat daftar nama pendukung dan fotokopi KTP, yang berisi nama, alamat, agama, dan
nomor KTP serta dibubuhi tanda tangan pendukung. Agar penerbitan rekomendasi terhindar dari permasalahan setelah
rekomendasi dikeluarkan, maka FKUB menetapkan persyaratan tambahan sebagai lampiran permohonan sebagai berikut:
1. Fotokopi surat tentang hak atas tanah yang diatasnya akan didirikan rumah
ibadah. 2.
Fotokopi surat keputusan tentang susunan panitia pendirian rumah ibadah. 3.
Gambar bangunan rumah ibadah yang akan didirikan. 4.
Pamphlet pemberitahuan rencana pendirian rumah ibadah di lokasi rencana tempat bangunan rumah ibadah.
Selanjutnya, karena Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 dan No.8 Tahun 2006 menyaratkan, selain syarat administratif
60
juga syarat kerukunan, maka selain kelengkapan syarat administratif, juga diharapkan agar penduduk yang berbatasan langsung dengan lokasi bangunan
rumah ibadah menjadi bagian dari pendukung atau penggunanya. Sesuai dengan Bab V pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006, khusus untuk permohonan izin sementara pemanfaatan bangunan gedung yang
digunakan sebagai rumah ibadah sementara, pemohon mengajukan permohonan kepada FKUB dengan melampirkan:
1. Izin tertulis pemilik bangunan.
2. Rekomendasi tertulis dari Lurah.
3. Pelaporan tertulis kepada FKUB.
Untuk melanjutkan proses pemberian rekomendasi FKUB melakukan dua tahapan. Pertama, pemeriksaan berkas.Kedua, peninjaun lapangan. Prosedur yang
dilalui dalam pengajuan permohonan rekomendasi pendirian rumah ibadah dapat dilihat dalam skema berikut:
61
Bagan 2. Skema Prosedur Pengajuan Permohonan Rekomendasi Pendirian Rumah ibadah
Sumber FKUB, 2014 Dari pernyataan diatas dapat terlihat jelas bahwa FKUB memiliki peran
penting dalam proses pembangunan rumah ibadah. Kota Medan sangat jarang ditemukan konflik akibat perbedaan agama, namun untuk mengantisipasi
terjadinya konflik salah satunya akibat pendirian rumah ibadah maka FKUB memiliki peran khusus yaitu menjaga perdamaian dengan menjadi penengah
jikalau terjadi konflik. FKUB akan menjadi penengah jikalau rumah ibadah yang telah berdiri memiliki surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh FKUB. Bukan
berarti rumah ibadah yang telah berdiri dan apabila terjadi konflik disana FKUB tidak mau membantu menengahi, hanya saja diharapkan semua rumah ibadah
harus memiliki surat dari FKUB agar FKUB dapat lebih antisipatif dalam menangai konflik yang muncul akibat pendirian rumah ibadah.
FKUB SELEKSI BERKAS
PENINJAUAN LAPANGAN RAPAT PLENO
RAPAT PLENO
TIDAK DAPAT DIKELUARKAN
REKOMENDASI DIKELUARKAN
REKOMENDASI DIPERBAIKI
USUL REKOMENDASI
PANITIA PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH
62
4.5 Permasalahan Yang Ditangani Oleh FKUB Kota Medan