Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB

14 Ada lima ciri yang membedakan antara organisasi masyarakat yang masuk ke dalam kategori civil society dan non-civil society Diamond 1999. 1. Civil society bukanlah masyarakat parokial sebab berfokus pada tujuan-tujuan publik daripada privat. 2. Civil society berhubungan dengan negara dalam beberapa hal, tetapi tidak berupaya untuk merebutnya atau menjadi bagian darinya. 3. Civil society melekat pluralisme dan keragaman. 4. Civil society tidak berupaya untuk mempresentasikan seluruh kepentingan individu atau suatu komunitas. 5. Civil society berbeda dengan civic community. Civil society mengandung dua aspek, yaitu horisontal dan vertikal Sujatmiko, 2001. Secara horisontal, ia berkaitan dengan budaya yang memuat gagasan civility keberadaban, seperti pluralisme, toleransi dan sebagainya. Sedangkan secara vertikal, civil society berkaitan dengan politik yang mengandung ide otonomi masyarakat terhadap negara.

2.2 Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB

Dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan pendirian rumah ibadat, menjadi sangat penting untuk direalisasikan di daerah, dalam bentuk Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB. Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah dalam hal ini pemerintah 15 daerah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. Jauh sebelum FKUB ini dibentuk secara formal melalui Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, di Bali pada tahun 1998 ketika masa reformasi, para pemuka agama, tokoh-tokoh agama dari berbagai agama di Bali telah memikirkan hal ini. Ketika itu, Pertemuan para tokoh Agama di Bedugul diantaranya Ketut Suda Sugira, I Dewa Ngurah swasta,SH, AA G Oka Wisnumurti, Putu Alit Bagiasna Unsur Hindu, H. Hasan Ali, H. Sunhaji Rofii, H. Roihan unsur Islam Pdt. I Wayan Mastra, Pndt. J. Waworuntu, Prof. Aron Meko Bete, Hendra Suharlin dan tokoh-tokoh lainnya bersepakat untuk membentuk Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Bali yang kemudian disingkat FKAUB. Hal ini didasarkan pada situasi kritis ketika itu masa reformasi dan menjelang pemilu 1999, dimana agama sangat rentan dijadikan alat politik praktis dan apabila kemasan itu bermuara pada konflik, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi kemasan konflik agama. Forum ini ketika itu sangat berperan besar untuk ikut menjaga dan mensosialisasikan kerukunan antar umat beragama melalui konsep menyama braya sehingga tidak terjebak pada tunggangan politik praktis. Sumber: http:www.yayasankorpribali.orgartikel- dan-berita63-peranan-forum-kerukunan-umat-beragama-dalam-memelihara-dan- memantapkan-kerukunan-umat-beragama-di-kabupaten-tabanan.html diakses pada 9 Mei 2015. Terbentuknya FKAUB ketika itu adalah murni dari aspirasi dan kehendak bersama para tokoh-tokoh agama yang didasarkan atas keprihatinan dan rasa tanggungjawab dengan kesadaran kolektif yang terbangun memandang perlu 16 adanya forum bersama sebagai wadah untuk berkomunikasi, berinteraksi dan saling bertukar pikiran dan pengalaman satu dengan yang lainnya.Berbagai persoalan yang mengarah pada konflik antar umat beragama tentunya dapat diselesaikan dengan cara-cara yang beragama.

2.3 Organisasi Keagamaan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

4 95 241

PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Peran Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membina Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus FKUB Kota Surakarta).

0 5 16

PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Peran Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membina Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus FKUB Kota Surakarta).

0 3 13

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 1

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

1 1 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 3

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

EVALUASI KINERJA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 20