Sub Pokok Bahasan : Pengorganisasian Sasaran Media Kegiatan Tahap KRITERIA EVALUASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS

A. Topik : Sekilas tentang DM, serta Gizi bagi Pasien DM

B. Waktu Pertemuan : 1 X 20 menit

C. Tujuan Instruksional

1. Umum : Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, klienkeluarga akan dapat melakukan perawatan pada pasien diabetes mellitus di rumah. 2. Khusus : Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, klienkeluarga akan dapat menjelaskan :  Pengertian DM  Etiologi DM  Klasifikasi DM  Kompilkasi DM  Penatalaksanaan dan Gizi untuk penderita DM

D. Pokok Bahasan : Sekilas tentang pengertian diabetes mellitas serta nutrisi bagi pasien

dengan DM

E. Sub Pokok Bahasan :

 Pengertian DM  Etiologi DM Universitas Sumatera Utara  Klasifikasi DM  Kompilkasi DM  Penatalaksanaan dan Gizi untuk penderita DM

F. Pengorganisasian

Penyaji : Indah Septiani S.Kep Fasilitator : Indah Septiani S.Kep

G. Sasaran

Klien yang menjadi responden dan keluarga.

H. Metode Penyuluhan

1. Ceramah 2. Tanya-jawab

I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Haritanggal : Senin 04 Juli 2012 Waktu : Pukul 11.00-11.20 WIB Tempat : Lingk XII, Kelurahan Titi Kuning

J. Media

Flipchart dan Leaflet Universitas Sumatera Utara

K. Kegiatan Tahap

Kegiatan Pengajar Kegiatan Klien dan Keluarga Media Waktu Pendahuluan a. Mengucapkan salam pembuka b. Menyampaikan topik c. Menyampaikan tujuan d. Melakukan kontrak waktu dengan pasien Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan - 3’ Penyajian a. Menjelaskan pengertian DM b. Menjelaskan EtiologiPenyebab terjadinya DM c. Menjelaskan Klasifikasi DM d. Menjelaskan komplikasi DM e. Menjelaskan gizi untuk pasien DM f. Memberikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Flipchart 15’ Universitas Sumatera Utara kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya g. Menjawab pertanyaan klienkeluarga. Memperhatikan Bertanya Memperhatikan Penutup a. Menanyakan kembali tentang topik yang telah dijelaskan b. Membagikan leaflet kepada klienkeluarga klien c. Mengucapkan salam penutup Menjawab pertanyaan Menerima leaflet Menjawab salam Leaflet 2’ Universitas Sumatera Utara

L. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur Kesiapan klien dan keluarga klien dalam kegiatan Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan Waktu sesuai dengan bed site teaching 2. Evaluasi Proses 1 Kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan 2 Klien dan keluarga klien aktif berpartisipasi selama proses kegiatan 3 Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif 4 Klien dan keluarga klien menjawab pertanyaan yang diberikan 3. Evaluasi hasil 1 Klien dan keluarga klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan 2 Klien dan keluarga mampu mengaplikasikan yang telah dijelaskan Universitas Sumatera Utara MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Pengertian Diabetes Mellitus

Menurut American Diabetes Association ADA 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Menurut Brunner Suddarth 2002, diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Menurut Reeves, dkk 1999, diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi karena penurunan dalam kemampuan untuk berespon terhadap insulin atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Menurut Arjatmo 2002, diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Hiperglikemia dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar NonKetotik HHNK. Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskular yang kronik penyakit ginjal dan mata dan komplikasi neuropati penyakit pada saraf. Diabetes juga disertai dengan peningkatan insiden penyakit makrovaskular yang mencakup infark miokard, stroke, dan penyakit vascular perifer. Brunner Suddarth, 2001.

2. Etiologi

Diabetes melitus disebabkan oleh penurunan produksi insulin oleh sel-sel beta pulau Langerhans. Jenis diabetes tipe I disebabkan oleh predisposisi herediter terhadap perkembangan antibodi yang merusak sel-sel beta atau degenerasi sel-sel beta. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh degenerasi sel-sel beta akibat penuaan dan akibat kegemukan atau obesitas. Tipe ini jelas Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh degenerasi sel-sel beta akibat penuaan yang cepat pada orang yang rentan dan obesitas mempredisposisi terhadap jenis obesitas ini karena diperlukan insulin dalam jumlah besar untuk pengolahan metabolisme pada orang kegemukan dibandingkan orang normal. Menurut Sujono RiyadiSukarmin 2008 penyebab resistensi insulin pada diabetes sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan antara lain :

a. Kelainan genetik

Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes. Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes melitus akan ikut diinformasikan pada gen berikutnya terkait dengan penurunan produksi insulin.

b. Usia

Umumnya manusia mengalami fisiologis yang secara dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini yang akan beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin,

c. Gaya Hidup Stress

Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan cepat saji yang kaya pengawet, lemak, dan gula. Makanan ini berpengaruh besar terhadap kerja pankreas. Stres juga akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi yang berakibatkan pada kenaikan kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga berdampak pada penurunan insulin.

d. Pola makan yang salah

Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko terkena diabetes. Malnutrisi dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas Universitas Sumatera Utara meningkatkan gangguan kerja dan resistensi insulin. Pola makan yang tidak teratur dan cenderung terlambat juga akan berperan dalam ketidakstabilan kerja pankreas.

e. Obesitas

Obesitas mengakibatkan sel-sel beta pankreas mengalami hipertropi yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Hipertropi pankreas disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa pada penderita obesitas untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak.

f. Infeksi

Masuknya bakteri atau virus ke dalam pancreas akan berakibat rusaknya sel- sel pankreas. Kerusakan ini berakibat pada penurunan fungsi pankreas.

3. Klasifikasi diabetes melitus

Menurut BrunnerSuddarth 2001 ada 4 klasifikasi diabetes melitus, yaitu :

1. DM Tipe I

Diabetes mellitus tergantung insulin insulin-dependent diabetes mellitus [ IDDM] atau diabetes juvenilis juvenile-onset diabetes atau diabetes cenderung ketosis atau brittle diabetes. Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta Langerhans. Adanya kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan turut menimbulkan kerusakan sel beta. 2. DM Tipe II Diabetes mellitus tidak tergantung insulin non-insulin-dependent diabetes mellitus [ NIDDM] atau diabetes awitan dewasa maturity-onset diabetes atau diabetes resisten ketosis atau diabetes stabil stable diabetes. Mekanisme yang tepat Universitas Sumatera Utara yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

3. DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

Tipe diabetes yang berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya; penyakit pankreas pankreatitis, penyakit hormonal kelebihan hormon glukokortikoid akan berdampak pada peningkatan glukosa dalam darah, pemberian zat kimiaobat-obatan, endokrinopati kematian produksi hormon.

4. DM Gestasional

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi janin serta persiapan menyusui. Menjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat 3 kali lipat dari keadaan normal.

4. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis yang sering ditemukan pada pasien diabetes melitus berupa keluhan khas dan keluhan tidak khas.

1. Keluhan khas

Keluhan khas klasik yang dialami oleh penderita diabetes melitus adalah : poliuria, polifagia,polidipsia,lemah,penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya

2. Keluhan tidak khas

Keluhan tidak khas penderita diabetes yaitu : kesemutan, penglihatan kabur,luka atau infeksi yang sulit sembuh, kelelahan, mudah mengantuk, impotensi keputihan. Universitas Sumatera Utara

5. Komplikasi

Komplikasi Diabetes Melitus  Neuropati Diabetic Kematian Syaraf. Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare.  Retinopati Diabetic Kerusakan pada Mata. Penglihatan kabur atau buta.  Nefropati Diabetic Kerusakan Ginjal. Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas  Kelainan Mikrovaskular Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll.

6. Penatalaksaan

Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhangejala DM, sedangkan tujuan janka panjang ádalah untuk mencegah komlpikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengn cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin. Tujuan utama penatalaksanaan DM, yaitu: 1. perencanaan makan diet Standar yang dianjurkan adalah makanan denga komposisi karbihidrat 60-70, protein 10-15, dan lemak 20-25. Ada beberapa cara untuk menentukan kalori yang dibutuhkan penderita diabetes mellitus, diantaranya adalah dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalorikg BB ideal, ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaiti jenis kelamin, usia, aktivitas, adanya komplikasi dan berat badan. Cara yang mudah lagi yaitu dengan perhitungan Universitas Sumatera Utara kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300-2500 kalori, normal 1700-2100, dan gemuk 1300- 1500 kalori. Perhitungan berat badan ideal denga rumus standar Brocca sebagai berikut: BBI = TB dalam cm – 100 – 10 Terapi diet yang diberikan kepada penderita diabetes mellitus terbagi dalam tiga macam, yaitu: a. Diet rendah kalori Kategori diet untuk penderita diabetes mellitus Kategori Kalori Protein Lemak Karbohidrat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500 50 55 60 65 70 80 85 90 30 35 40 45 50 55 65 65 160 195 225 260 300 325 350 390 Keterangan : - Diet 1-3 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus yang sangat gemuk atau obesitas - Diet 4-6 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus dengan berat badan normal - Diet 7-8 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus dengan berat badan kurus kurang dari berat badan normal dan diabetes mellitus dengan komplikasi Universitas Sumatera Utara b. Diet bebas gula Tipe ini digunakan untuk penderita yang lanjut usia dan tidak tergantung pada insulin. Tidak memakan gula dan makan mengandung gula. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat sebagai bagian dari keseluruhan hidangan secara teratur. c. System penukar System penukar memungkinkan terjadinya variasi makanan sehingga penderita tidak merasa bosan, tetapi tetap dalam jumlah kalori yang ditentukan. Misalnya: nasi ditukar dengan roti atau lainnya yaitu fleksibel dan bervariasi daripada tipe bebas gula. Untuk melaksanakan diet tipe ini diperlukan sebuah daftar stabdar yang berisikan berbagai jenis makanan penukar dengan kandungan kalorinya. Untuk menentukan perhintungan jumlah kalori dan garam, makanan dalam tujuh golongan, bahan makanan dalam tiap golongan mempunyai nilai gizi sama. Jumlah tiap makanan itu dinamakan satuan penukar. Tabel : Golongan Bahan Penukar Golongan bahan penukar Kal ori Pro tei n L e m a k Karbohi drat Nasi atau penukar Daging atau penukar Tempe atau penukar Sayuran atau penukar A Sayuran atau penukar B Susu atau penukar 17 5 75 75 25 50 4 7 5 1 3 7 - 5 3 - - 6 40 - 7 5 10 10 Universitas Sumatera Utara Minyak atau penukar Buah atau penukar 12 50 50 - - 5 - - 20 Sumber : Penuntun Diet Bagian Gizi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia d. Berikut ini makanan yang perlu dihindari oleh penderita diabetes mellitus adalah gula murni, gula jawa, syrup,selai, manisan, jeli, permen, cokelat, susu kental manis minum botol ringan, es krim, biskuit, kue-kue, roti manis, dodol, makanan yang digoreng, susu fullcream yang dikonsumsi secara berlebihan, snack yang mengandung gula, pemanis buatan yang, tinggi kalori, pudding, sari buah-buahan, buahan yang dikalengkan dalam larutan syrup, abon, dendeng, sarden, mentega dari lemak hewan dan minyak jenuh. Diet diabetes mellitus yang dianjurkan adlah makanan yang mengandung karbohidrat, rendah lemak, dan susu nonfat seperti susu kedelai dan susu diabetasol khusus untuk penderita diabetes mellitus. 2. Latihan jasmani Dianjurkan latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminngu selama ± 30 menit, sebagai contoh olahraga ringan adalah berjalan kaki biaa selama 30 menit, olahraga sedang adalah berjalan cepat selama 20 menit, dan olahraga berat misalnya jogginglari. Universitas Sumatera Utara 3. obat-obatan penurun gula darah dan insulin - Obat-obatan golongan sulfonylurea glibenklamid bekerja dengan menstimulasi sel beta pancreas untuk melepaskan insulin yang tersimpan. - Obat – obatan golongan biguanid metformin bekerja dengan menurunkan glukosa darah tetapi menyebabkan penurunan sampai dibawah normal. - Insulin : untuk pasien yang sudah tidak dapat kadar glukosa darahnya dengan kombinasi sulfonylurea dan metformin, langkah berikut yang mungkin diberikan adalah insulin. Semua orang dengan diabetes tipe I memerlukan insulin eksogen karena insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.. orang dengan diabetes mellitus tipe II tentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila stress fisiologis seperti pada tingkat pembedahan, orang denga diabete mellitus kehamilan bila diet saja tidak dapat umengendalikan kadar glukosa darah, diabes mellitus yang mendapatkan nutrisi parental atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Aziz, A. Dkk. 2005. Panduan Pelayanan Medik: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: PB PAPDI. Carpenito, Lynda Juall. 1995. Rencana Asuhan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC. Djojosoebagio, Soewondo. 1995. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Ganiswara, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: UI Press. Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 20. Jakarta: EGC. Guntur, A. H. 2006. Bed Side Teaching: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi I. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Manjoer A, dkk,1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3, Jakarta: Media Aesculapius FK UI Sibuea, Herdi Et al. 1992. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Rumah Sakit PGI Tjikini.FKUI Smeltzer C. S. Bare B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Edisi 8, volume 2. Jakarta: EGC. Lampiran 5 Universitas Sumatera Utara Lembar Kuesioner Berilah tanda checklist v pada jawaban yang tersedia No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak 1 Saya mengetahui bahwa saya menderita Diabetes Millitus 2 Dalam keluarga saya, ada yang menderita Diabetes Millitus 3 Saya sudah pernah mendapat penyuluhan tentang Diabetes Millitus 4 Saya mengetahui tentang Diabetes, penyebab, tanda, gejala dan komplikasinya 5 Saya membatasi makanan yang mengandung lemak seperti santan, keju atau minyak kelapa 6 Saya membatasi makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi seperti daging, hati, otak, atau kuning telur 7 Saya membatasi makan makanan yang manis-manis Universitas Sumatera Utara 8 Saya membatasi makan buah yang manis-manis seperti pisang,rambutan, kelengkeng,sawo dan durian. 9 Saya melakukan senam khusus seperti senam kaki diabetik secara teratur 10 Saya melakukan senam kaki secara teratur 11 Saya merasakan manfaat dari senam kaki 12 Saya sedang menjalani pengobatan dari dokterpuskesmas 13 Saya meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan 14 Obat DM diberikan untuk menurunkan kadar gula dalam darah. 15 Terdapat luka pada daerah kaki saya. Universitas Sumatera Utara Lampiran 5 Lembar Kuesioner Berilah tanda checklist v pada jawaban yang tersedia No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak 1 Saya mengetahui bahwa saya menderita Diabetes Millitus 2 Dalam keluarga saya, ada yang menderita Diabetes Millitus 3 Saya sudah pernah mendapat penyuluhan tentang Diabetes Millitus 4 Saya mengetahui tentang Diabetes, penyebab, tanda, gejala dan komplikasinya 5 Saya membatasi makanan yang mengandung lemak seperti santan, keju atau minyak kelapa 6 Saya membatasi makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi seperti daging, hati, otak, atau kuning telur 7 Saya membatasi makan makanan yang manis-manis 8 Saya membatasi makan buah yang manis- Universitas Sumatera Utara manis seperti pisang,rambutan, kelengkeng,sawo dan durian. 9 Saya melakukan senam khusus seperti senam kaki diabetik secara teratur 10 Saya melakukan senam kaki secara teratur 11 Saya merasakan manfaat dari senam kaki 12 Saya sedang menjalani pengobatan dari dokterpuskesmas 13 Saya meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan 14 Obat DM diberikan untuk menurunkan kadar gula dalam darah. 15 Terdapat luka pada daerah kaki saya. Universitas Sumatera Utara Lampiran 6 LEMBAR PEMANTAUAN Klien 1: Ny.N N o Hari Tanggal TD Nadi RR Suhu KGD Berat- Badan Ketera- ngan 1 Senin, 2852012 12070 mmHg 76 xi 22 xi 36,7 o c 230 mgdl 57 Kg Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum 2 Selaasa, 2952012 12080 76 x i 22 xi 37 o c 3 Rabu, 3052012 12080 78 xi 20xi 37 o c 190 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum 4 Kamis, 31052012 11070 82 xi 20xi 37 o c 5 Jum’at, 0152011 12090 82 xi 22 xi 37 o c 6 Sabtu, 0252012 12070 80 xi 22 xi 36,8 o c 180 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum Universitas Sumatera Utara Catatan: - Ny.N melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu Universitas Sumatera Utara LEMBAR PEMANTAUAN Klien 2: Tn.B N o Hari Tanggal TD Nadi RR Suhu KGD Berat- Badan Ketera- ngan 1 Senin, 2852012 15090 mmHg 80 xi 22 xi 36,7 o c 226 mgdl 57 Kg Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum 2 Selasa, 2952012 15090 78 x i 22 xi 36,6 o c 3 Rabu, 3052012 14090 78 xi 20xi 36,8 o c 200 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum 4 Kamis, 31052012 15080 80 xi 20xi 37 o c 5 Jum’at, 0152011 15090 80 xi 22 xi 36,7 o c 6 Sabtu, 0252012 15080 78 xi 20 xi 36,5 o c 190 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum Universitas Sumatera Utara Catatan: - Tn.B melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu Universitas Sumatera Utara LEMBAR PEMANTAUAN Klien 3: Ny.S N o Hari Tanggal TD Nadi RR Suhu KGD Berat- Badan Ketera- ngan 1 Rabu, 3052012 14090 mmHg 82 xi 20 xi 36,7 o c 230 mgdl 65 Kg Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum 2 Kamis, 3152012 130100 80 x i 22 xi 36,8 o c 3 Jum’at, 0152012 14090 86 xi 22xi 36,7 o c 212 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum 4 Sabtu, 02052012 13090 80 xi 22xi 37 o c 5 Senin, 0452011 14090 84 xi 20 xi 36,7 o c 6 Selasa, 0552012 130100 80 xi 20 xi 36,5 o c 164 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum Universitas Sumatera Utara Catatan: - Ny.S melakukan senam secara rutin dan kadang lebih dari satu kali setiap hari selama seminggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu Universitas Sumatera Utara LEMBAR PEMANTAUAN Klien 4: Ny.F N o Hari Tanggal TD Nadi RR Suhu KGD Berat- Badan Ketera- ngan 1 Rabu, 3052012 17090 mmHg 76 xi 20 xi 36,7 o c 265 mgdl 62 Kg Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum 2 Kamis, 3152012 170100 83 x i 22 xi 36,7 o c 3 Jum’at, 0152012 15090 80 xi 22xi 36,8 o c 230 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum 4 Sabtu, 02052012 17090 80 xi 22xi 37 o c 5 Senin, 0452011 16090 84 xi 22 xi 36,7 o c 6 Selasa, 0552012 170100 80 xi 24 xi 36,5 o c 182 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum Universitas Sumatera Utara Catatan: - Ny.F melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah dan antihypertensi secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu Universitas Sumatera Utara LEMBAR PEMANTAUAN Klien 5: Tn.N N o Hari Tanggal TD Nadi RR Suhu KGD Berat- Badan Ketera- ngan 1 Sabtu, 0262012 150100 mmHg 90 xi 24 xi 36,7 o c 210 mgdl 65 Kg Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum 2 Senin, 0462012 160100 83 x i 22 xi 36,7 o c 3 Selasa, 0562012 14090 82 xi 20xi 36,8 o c 200 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum 4 Rabu, 0662012 14090 80 xi 22xi 36,8 o c 5 Kamis, 0762012 15090 84 xi 22 xi 36,7 o c 6 Jum’at, 0862012 150100 80 xi 24 xi 36,8 o c 250 mgdl Setelah dilakukan senam kaki diabetikum Universitas Sumatera Utara Catatan: - Tn.N melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah dan antihypertensi secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu Universitas Sumatera Utara CURRICULUM VITAE Nama : Indah Septiani Pasaribu Tempat tanggal lahir : Padang, 05 September 1988 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Rawa Gg.Serikandi No.13 Medan Denai Pendidikan : 1. SD Negeri inpres 106815 Tahun 1994 - 2000 2. SMP Swasta ERIA Tahun 2000 - 2003 3. SMA Negeri 1 MATAULI Pandan Tahun 2003 - 2006 4. D III keperawatan USU Tahun 2006 - 2009 5. S1 Fakultas Keperawatan USU Tahun 2009-2011 6. Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan USU Tahun 2011-2012 Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

10 123 217

Persepsi Remaja Putri Tentang Perkawinan Usia Muda di Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

1 40 80

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Terpadu Serta Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Dan Laut Kabupaten Deli Serdang

7 81 95

Penatalaksanaan Senam Kaki Diabetik pada Keluarga Diabetes Mellitus untuk Mencegah Komplikasi.

1 5 22

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ULKUS KAKI DIABETIK DENGAN PENCEGAHAN TERJADINYA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Ulkus Kaki Diabetik Dengan Pencegahan Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Persadia Rumah Sakit Dokter So

0 2 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ULKUS KAKI DIABETIK DENGAN PENCEGAHAN TERJADINYA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Ulkus Kaki Diabetik Dengan Pencegahan Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Persadia Rumah Sakit Dokter So

1 10 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DIABETIK DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTER ERNI WULANDARI 1414401009 SUBJECT asuhan keperawatan, diabetes mellitus, ulkus

2 7 9

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 2 90

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

0 5 53