XI. Riwayat Terapi
Klien sebelumnya menggunakan obat-obat alternative dan obat-obat di warung bila kebas di kakinya muncul.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian dapat diketahui bahwa yang menjadi masalah bagi kelima klien yaitu adanya keluhan nyeri dan kebas pada kaki yang
dirasakan hampir pada sepanjang hari terutama setelah beraktifitas seperti berjalan dan melakukan kegiatan di rumah atau diluar rumah disamping itu juga kurangnya
pengetahuan tentang DM secara menyeluruh dan pengaturan pola makan yang baik belum diketahui responden secara baik hal ini didapat dari hasil jawaban
responden yang menunjukkan bahwa dari 5 responden yang ada hanya 1 orang responden yang pernah mendapatkan penyuluhan tentang DM dan pola makan
yang baik bagi penderita DM. dari pengkajian menunjukkan bahwa hanya 1 orang saja yang pernah mendapat pelajaran tentang pelaksanaan senam kaki diabetik
secara baik.
3. Intervensi Keperawatan
Adapun yang akan dilakukan mahasiswa ialah Melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan melakukan kunjungan rumah 3 kali selama 1 minggu
untuk mengajarkan senam kaki diabetes, melakukan pemantauan pola makan dan aktivitas fisik yang dilakukan serta memberikan pendidikan kesehatan pada klien
dan keluarga sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan menggunakan media flip chart dan leaflet yang berisi tentang DM dan pola hidup sehat pada penderita
DM, pengaturan pola makan bagi penderita DM dan teknik senam kaki diabetes
Universitas Sumatera Utara
serta mereview klien dan keluarga berkaitan dengan DM dan senam yang telah dilakukan pada saat proses terminasi.
4. Implementasi Keperawatan
Kegiatan kunjungan rumah untuk melakukan perawatan kesehatan klien dilakukan 3 kali selama 1 minggu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan
pemantauan dilakukan selama 1 minggu. Tindakan yang dilakukan antara lain mengajarkan senam kaki diabetes pada awal pertemuan dan menganjurkan klien
untuk melatih senam yang diajarkan di rumah setiap hari, memberikan pendidikan kesehatan pengaturan pola makan dan hidup sehat pada klien pada pertemuan
kedua dan ketiga di minggu ketiga dan keempat serta melakukan proses terminasi di pertemuan keempat pada minggu keempat.
Melakukan pemeriksaan KGD sebanyak 3 dalam 1 Minggu. Senam dilakukan semua klien selama 20 menit dan mahasiswa meminta kepada klien
untuk melakukan senam kaki rutin setiap hari. Ny.N memerlukan 5x percobaan senam sampai hapal gerakan yang diberikan, Tn.B memerlukan 3x percobaan
senam dan pada awalnya terlihat bingung dan ragu untuk menggerakkan kakinya, Ny.S memerlukan 2x percobaan senam, Ny.F terlihat sudah Hafal dengan gerakan
senam kaki karena sebelumnya Ny.F sudah pernah dapat pendidikan dari dokter tempat ia rutin berobat, tetapi belum rutin dilakukan, sementara Tn.B memerlukan
2x percobaan senam sampai mampu melaksanakan secara mandiri. Selain kegiatan di atas, mahasiswa juga melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin
sebelum senam, memantau jadwal pola makan dan hidup sehat klien yang telah dijalankan, memberikan motivasi kepada keluarga untuk membantu dan
Universitas Sumatera Utara
mendukung klien menjalani seluruh kegiatan yang berguna untuk kesehatannya. Adapun hasil pemantauan dan kegiatan yang sudah dilakukan dapat dilihat pada
lembar lampir. Melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan melakukan kunjungan
rumah 3 x selama seminggu untuk mengajarkan senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes m
erupakan senam yang dilakukan dengan benturan ringan, tanpa loncatan dan berirama lambat dan teratur dimana salah satu kaki selalu bertumpu dil lantai
setiap waktu dan tanpa tekanan tinggi pada sendi-sendi. Manfaat dari senam kaki diabetes seperti; Mengontrol gula darah, terutama pada DM tipe 2 yang mengikuti
olah raga teratur, menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskular yang banyak terjadi pada penderita DM yaitu penyakit
–penyakit vascular yang berbahaya yaitu Penyakit Jantung Koroner PJK, stroke, penyakit
pembuluh darah perifer. Ada beberapa prinsip dari senam kaki diabetes diantaranya frekuensi untuk mencapai hasil optimal, latihan dilakukan secara
teratur 3-5xminggu, sedikitnya 3xminggu dengan tidak lebih dari 2 hari berurutan tanpa latihan jasmani karena peningkatan sensitivitas insulin tidak lebih
dari 72 jam American Diabetes Association, 2009; YunirSoebardi, 2006. Tahapan senam diabetes menurut YunirSoebardi 2006 adalah sebagai berikut:
a Pemanasan warm
– up lamanya 5 – 10 menit, bertujuan untuk menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi mendekati intensitas latihan,
mengurangi kemungkinan cedera. Latihan inti Conditioning lamanya 20 menit, diusahakan denyut nadi mencapai THR target Heart Rate. Bila
dibawah THR maka latihan tersebut tidak bermanfaat. Dan bila berlebih
Universitas Sumatera Utara
akan menimbulkan resiko yang tidak diinginkan. b
Pendinginan cooling down lamanya 5 – 10 menit hingga denyut nadi
mendekati nadi istirahat, bertujuan untuk mencegah penimbunan asam laktat di otot sehingga menimbulkan nyeri di otot, atau pusing sebab darah
masih terkumpul di otot yang aktif. Bila latihan yang dilakukan berupa jogging, pendinginan sebaiknya tetap jalan untuk beberapa menit. Bila
latihan berupa bersepeda sebaiknya tetap mengayuh tanpa beban. c
Peregangan stretching, bertujuan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih teregang dan menjadi lebih elastis. Ini penting sekali
untuk diabetesi usia lanjut.
5. Ringkasan Keperawatan Klien