Kebijakan Pemerintah tentang Penanaman Modal asing di Indonesia.

akhirnya akan menentukan sejauh mana potensi-potensi pengembangan penanaman modal akibat adanya reformasi dan globalisasi dapat segera dimanfaatkan. Walaupun saat ini dapat saja pimpinan daerah tersebut berasal dari mereka yang memiliki arena bidang disiplin pengetahuan di luar bidang perekonomian, para bupati dan gubernur pemerintahan daerah perlu segera membawakan gaya kepemimpinan yang futuristik futuristic leadership dan membawakan keberanian menerobos kendala-kendala struktural yang menghadang change leadership. . Arahan dan rencana pembangunan wilayah yang strategis perlu segera dibangun, agar dapat memberikan signal dan ajakan pada seluruh potensi kekuatan pelaku ekonomi untuk membangun daerah menuju kesejahteraan daerah yang berkelanjutan.

2.1.3. Kebijakan Pemerintah tentang Penanaman Modal asing di Indonesia.

Pemerintah selalu mengupayakan arus modal masuk ke Indonesia sesuai dengan semakin meningkatnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan terutama untuk pembangunan di bidang ekonomi. Sesuai dengan kebutuhan dana pembangunan tersebut, maka pemerintah selalu berusaha untuk menarik dana investor asing dengan memberikan kemudahan melalui kebijakan. Adapun kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah mengenai modal asing yaitu Undang-Undang no.1 Tahun 1967. Dalam kebijakan ini, PMA yang dimaksud hanya investasi yang meliputi PMA secara langsung FDI yang dilakukan menurut Universitas Sumatera Utara ketentuan UU yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia. Dengan pengertian bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko atas PMA tersebut. Adapun yang dibahas pada Undang-Undang ini antara lain: 1. undang-undang ini dengan jelas tidak mengatur perihal kredit atau peminjaman modal, melainkan hanya mengatur tentang Penanaman Modal Asing 2. dengan demikian memberikan kemungkian perusahaan-perusahaan tersebut dijalankan dengan modal asing sebelumnya 3. direct investment dalam hal ini bukan hanya modal tetapi juga kekuasaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak asing sepanjang segala sesuatunya memperoleh persetujuan dari Pemerintah Indonesia dan sejauh mana kebutuhannya tidak melanggar hukum dan ketertiban hukum yang berlaku di Indonesia 4. penggunaan kredit dan resikonya ditanggung oleh investor tersebut Penanaman modal asing dalam UU ini dipandang sebagai alat pembayaran luar negeri yang bukan merupakan bagian dari devisa Indonesia, dimana dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia. Begitu juga dengan alat-alat perusahaan termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing serta bahan-bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke wilayah Indonesia, Universitas Sumatera Utara selama alat-alat tersebut dibiayai oleh kekayaan devisa Indonesia. Bagian dari perusahaan yang berdasarkan UU ini diperkenankan untuk ditransfer tetapi digunakan untuk membiayai kembali perusahaan di Indonesia. 2.2 Inflasi 2.2.1. Pengertian Inflasi