Penggolongan Inflasi Inflasi .1. Pengertian Inflasi

selama alat-alat tersebut dibiayai oleh kekayaan devisa Indonesia. Bagian dari perusahaan yang berdasarkan UU ini diperkenankan untuk ditransfer tetapi digunakan untuk membiayai kembali perusahaan di Indonesia. 2.2 Inflasi 2.2.1. Pengertian Inflasi Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik atau meningkat secara umum dan terus-menerus.

2.2.2. Penggolongan Inflasi

Ada berbagai cara untuk menggolongkan jenis inflasi, dan penggolongan mana yang kita pilih tergantung pada tujuan kita. Penggolongan pertama didasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut. Disini kita bedakan beberapa macam inflasi: 1. Inflasi ringan di bawah 10 setahun 2. Inflasi sedang antara 10 – 30 setahun 3. Inflasi berat antara 30 – 100 setahun 4. Hiperinflasi di atas 100 setahun Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung pada selera kita untuk menamakannya. Kita tidak bisa menentukan parah tidaknya suatu inflasi hanya dari sudut laju inflasi saja, tanpa mempertimbangkan siapa-siapa yang menanggung beban atau yang memperoleh keuntungan dari inflasi tersebut. Universitas Sumatera Utara Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini kita bedakan 2 macam inflasi: 1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation. 2. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. Ini disebut cost inflation. Gambar berikut ini menggaris bawahi perbedaaan dari kedua macam inflasi ini. Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.1. menggambarkan suatu demand inflation yang terjadi karena permintaan masyarakat akan barang-barang aggregate demand bertambah. Hal ini bisa saja disebabkan karena bertambahnya biaya pengeluaran pemerintah, kenaikan permintaan luar negeri akan barang eksport dan sebagainya. Maka kurva aggregate demand bergeser dari D 1 ke D 2 . Akibatnya tingkat harga umum naik dari H 1 ke H 2 . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. menggambarkan apabila biaya produksi naik misalnya karena kenaikan harga bahan bakar minyak maka kurva penawaran masyarakat aggregate supply bergeser dari S 1 ke S 2 . Penggolongan yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi, dibedakan menjadi: 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation Inflasi ini timbul karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, gagal panen, dan sebagainya. 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara langganan kita berdagang.

2.2.3. Teori Inflasi