maka perusahaan tersebut yang akan menyediakan sendiri dan hal itu berarti akan menaikkan biaya produksi yang pada gilirannya akan mengurangi daya
internasional perusahaan itu. 3.
Tersedianya tenaga kerja terampil dan profesional. 4.
Kepastian hukum dan perlakuan yang tidak diskriminatif terhadap PMA. Suatu faktor daya tarik lain yang sangat penting adalah apakah pemerintah
negara tuan rumah memberikan perlakuan yang sama terhadap investor asing, seperti yang diberikan terhadap investor domestik national treatment.
5. Stabilitas politik. Penilaian mengenai stabilitas politik di suatu negara tuan
rumah yang potensial adalah subyektif sekali, dan sering tergantung pada persepsi calon investor asing mengenai negara tersebut. Meskipun demikian,
persepsi mengenai stabilitas ini adalah salah satu faktor yang paling menentukan apakah PMA di negara tersebut akan dilakukan atau tidak.
2.4. LIBOR London Interbank Offerred Rate
London Interbank Offered Rate atau lebih dikenal juga dengan singkatan LIBOR adalah merupakan kurs referensi harian dari suku bunga yang ditawarkan
dalam pemberian pinjaman tanpa jaminan oleh suatu bank kepada bank lainnya di pasar uang London atau pasar uang antar bank . LIBOR adalah merupakan
kebalikan dari London Interbank Bid Rate LIBID. Kurs suku bunga LIBOR digunakan secara luas sebagai suatu kurs referensi untuk suatu instrumen keuangan
seperti misalnya pada :
Universitas Sumatera Utara
Kontrak berjangka kurs atau lebih dikenal dengan nama forward rate agreement FRA
Perdagangan berjangka kurs bunga jangka pendek
Swap suku bunga
Surat pengakuan hutang bunga mengambang atau yang lebih dikenal dengan nama floating rate note FRN
Kredit sindikasi
adjustable rate mortgage yaitu penyesuaian suku bunga pada kredit pemilikan rumah setelah jangka waktu tertentu yang pada umumnya menggunakan
patokan kurs referensi
nilai tukar, khususnya US dollar. Produk-produk tersebut menggunakan dasar kurs pasar yang paling likuid dan
aktif di dunia . Untuk Euro, kurs referensi yang biasanya digunakan adalah Euribor yang dikeluarkan oleh European Banking Federation federasi perbankan Eropa.
LIBOR diterbitkan oleh British Bankers Association BBA setiap hari setelah jam 11:00 waktu London yang merupakan rata-rata suku bunga deposito antar bank dari
beberapa bank terpilih, untuk jangka waktu pinjaman atara 1 malam hingga satu tahun. Suku bunga jangka pendek misalnya hingga 6 bulan adalah hampir mendekati
cerminan kondisi pasar pada saat itu. Suku bunga pinjaman antar bank ini setiap harinya mengalami perubahan. Kurs referensi yang dikeluarkan disamping untuk
dollar Amerika USD juga untuk Pound Sterling. LIBOR juga merupakan referensi
Universitas Sumatera Utara
yang sangat berarti bagi mata uang lainnya termasuk Franc Swiss CHF,Yen, dollar Kanada CAD and the Krone Denmark.
2.5. KURS 2.5.1.
Pengertian Nilai Tukar
Kegiatan perdagangan Internasional dalam kenyataan tidak sesederhana perdagangan domestik yang hanya melibatkan interaksi antar masyarakat dalam 1
negara untuk melakukan transaksi jual beli dan jasa dengan alat pembayarannya menggunakan mata uang sendiri. Dalam perdagangan Internasional transaksi jual beli
barang terjadi antar masyarakat suatu negara dengan masyarakat lain yang menghendaki pembayaran dalam mata uang asing yang satu sama lain saling berbeda,
atau paling tidak dalam mata uang tetentu yang dapat diterima secara Internasional seperti Dollar AS. Poundsterling, Yen dan lain-lain yang keberadaannya terbesar
dibanyak negara tetapi yang paling banyak dugunakan yaitu Dollar AS, sehingga Dollar AS mendapat julukan sebagai mata uang penggerak yaitu mata uang termuka
yang digunakan sebagai satuan nilai kontrak Internasional antara pihak-pihak yang bukan merupakan pendukung dari negara pecetak uang tersebut. Hal ini didukung
oleh peran Amerika Serikat yang begitu penting dalam perekonomian dunia sebagai pusat perdagangan dunia.
Oleh karena itu dalam perdagangan Internasional, pertukaran antar satu mata uang dengan mata uang lain menjadi hal yang terpenting untuk mempermudah
transaksi jual beli barang dan jasa. Dari pertukaran ini terdapat perbandingan nilai
Universitas Sumatera Utara
atau harga antara kedua mata uang tersebut dan inilah yang disebut dengan nilai tukar atau kurs. Jadi secara umum kurs dapat diartikan sebagai harga suatu mata uang
terhadap mata uang asing atau harga mata uang luar negeri terhadap mata uang domestik. Lindert, 1999 : 336 .
Nilai tukar kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian yang terbuka. Mengingat pengaruhnya begitu besar bagi transaksi
berjalan maupun terhadap variabel-variabel makro ekonomi lainnya. Selain itu, nilai tukar juga memainkan peranan sentral dalam perdagangan Internasional, karena
dengan mengetahui nilasi tukar, kita dapat membandingkan harga-harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara sehingga dijadikan sebagai alat
instrumen rujukan dalam kegiatan ekspor impor. Dalam mekanisme pasar, Nilai tukar dari satu mata uang akan selalu
mengalami fluktuasi yang berdampak langsung pada harga-harga barang ekspor dan impor. Naik turunya Nilai Tukar mata uang suatu negara dapat dibagi atas dua
bagian, yaitu : a.
Apresiasi yaitu peristiwa menguatnya nilai tukar suatu mata uang secara otomatis, akibat dari bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan
permintaan atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat perubahan nilai tukar ini yaitu harga produk negara itu bagi
pihak luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih murah.
Universitas Sumatera Utara
b. Depresiasi yaitu peristiwa penurunan nilai mata uang secara otomatis akibat
bekerjanya kekuatan penawaran dan permintaan atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat perubahan nilai tukar
ini adalah produk negara itu bagi pihak luar negeri menjadi murah, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih mahal.
2.5.2. Teori Nilai Tukar
Ada beberapa teori yang membahas tentang nilai tukar uang Dominic, 1997 : 429 – 432 antara lain :
1 Pendekatan Perdagangan Elastis Terhadap pembentukan Nilai Tukar
Pendekatan perdagangan elastis terhadap pembentukan nilai tukar ditentukan oleh besar kecilnya perdagangan barang dan jasa yang berlangsung
diantara kedua negara tersebut. Menurut pendekatan ini, kurs equilibrium adalah kurs yang menyeimbangkan nilai ekspor dan impor dari suatu negara jika nilai impor
negara tersebut lebih besar daripada nilai ekspornya. Penurunan nilai tukar mata uang akan membuat harga dari berbagai
komoditi ekspornya menjadi lebih murah bagi importir atau pihak asing sedangkan berbagai produk barang dan jasa impor menjadi lebih mahal bagi produk domestik.
Akibatnya lambat laun ekspor negara akan mengalami kenaikan sedangkan impornya akan terus menurun sampai akhirnya nilai perdagangan Internasional benar-benar
seimbang, karena kecepatan proses penyesuaian ditentukan oleh seberapa responsif atau seberapa elastis impor dan ekspor terhadap perubahan-perubahan harga, maka
Universitas Sumatera Utara
pendekatan ini lebih populer dikenal dengan sebutan Pendekatan Elastisitas. Cara lain yang perlu ditempuh oleh negara tersebut untuk menyeimbangkan perdagangan
Internasional dan memperbaiki nilai tukar uangnya adalah dengan menerapkan kebijakan-kebijakan domestik tertentu dalam rangka mengurangi pembelanjaan
domestik demi menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik untuk menghasilkan produk-produk ekspor dan subtitusi impor sehingga memungkinkan berfungsinya
pendekatan elastis. Pendekatan ini juga tidak luput dari berbagai kelemahan diantaranya yaitu tidak dapat menjelaskan gejolak besar fluktuasi kurs yang
berlangsung selama dasawarsa tujuh puluhan atau lonjakan tajam apresiasi dollar AS dari tahun 1980 hingga tahun 1985, padahal pada masa itu Amerika Serikat
mengalami defist perdagangan yang besar.
2 Teori Paritas Daya Beli Purchasing Power Parity Theory
Teori paritas daya beli merumuskan bahwa kurs antara dua mata uang adalah identik dengan rasio dari tingkat harga umum dari kedua negara yang
bersangkutan. Artinya, penurunan daya beli mata uang domestik akan diiringi dengan depresiasi mata uangnya secara proporsional dalam pasar valas. Menurut teori
ini, pasar valas berada pada kondisi keseimbangan apabila smua deposito atau simpanan dalam berbagai valas menawarkan tingkat imbalan yang sama. Krugman,
1992 : 66 Kondisi dimana tingkat imbalan yang semua simpanan dalam berbagai
valas sama disebut kondisi varitas suku bunga Interest Parity . Dengan kata lain, segenap simpanan valas menawarkan tingkat imbalan resiko kurs, dan kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
perubahan kurs secara keseluruhan setara sehingga prospek keuntungan ataupun daya tarik atas asset-asset tesebut besar. Kenaikan suku bunga dari simpanan suatu mata
uang domestik menyebabkan mata uang domestiknya tersebut mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, dengan asumsi kondisi lainnya tetap perkiraan kurs
dimasa datang tidak berubah . Namun demikian, asumsi yang digunakan tersebut dalam kenyataannya sangat tidak realitis sebab perubahan suku bunga senantiasa
disertai dengan perubahan kurs dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, perkiraan kurs dimasa yang akan datang juga ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi yang
juga mengakibatkan perubahan suku bunga. Secara umum kelemahan yang mencolok dari logika yang terkandung dalam teori paritas daya beli mengenai kurs adalah :
a. Asumsi yang dianut oleh hukum satu harga, yakni bahwa biaya-biaya
transportasi dan pembatasan perdagangan bisa diabaikan, ternyata dalam prakteknya tidak dapat dipertahankan
b. Praktek monopolistik dan oligopolistik diberbagai pasar barang bersama
dengan besarnya aneka biaya transportasi serta pembatasan perdagangan semakin memperlemah keterkaitan harga atas barang yang sama di
berbagai negara. c.
Oleh karena data-data inflasi diberbagai negara didasarkan pada jenis komoditi acuan.
3 Pendekatan Moneter Monetary Approach
Pendekatan moneter merumuskan bahwa nilai tukar tercipta dalam proses penyamaan stok atau total permintaan dan penawaran mata uang nasional masing-
Universitas Sumatera Utara
masing negara. Penawaran uang di suatu negara diasumsikan dapat ditetapkan atau diciptakan secara independen oleh otoritas moneter dari negara bersangkutan. Namun
sebaliknya, permintaan uang sangat ditentukan oleh tingkat pendapatan riil atau harga-harga umum yang berlaku serta suku bunga dimana pendapatan riil atau harga
tertentu, suku bunga equilibrium terbentuk pada titik perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran uang yang ada disuatu negara.
Jadi pendekatan moneter dapat juga dikatakan terlalu mengutamakan peranan uang sektor moneter dan cenderung mengabaikan peranan penting yang dimainkan
oleh perdagangan barang dan jasa sebagai suatu faktor pokok yang dapat mempengaruhi besar kecilnya nilai tukar,khususnya jangka panjang.
Selain itu pendekatan moneter mengasumsikan bahwa asset – asset finansial domestik dan luar negeri seperti obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara sangat
berbeda, baik jenis maupun bobotnya dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan oleh negara – negara lain. Hal inilah sebagai sumber kelemahan dari pendekatan
moneter yang dianggap bertumpu pada sejumlah asumsi yang kurang realitas.
4 Pendekatan Keseimbangan Portofolio Portofolio Balance Approach
Merumuskan bahwa nilai tukar mata uang sesungguhnya terbentuk dalam proses dan penyeimbangan stok atau total permintaan dan penawaran asset – asset
finansial dalam hal ini uang dipandang hanya merupakan salah satu bentuk dari sekian banyak jenis asset finansial dalam setiap negara asumsi yang dipergunakan
dalam pendekatan ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Obligasi domestik dan obligasi luar negeri sebagai subtitusi yang tidak
sempurna. b.
Memperhitungkan arti penting perdagangan sektor riil Menurut pendekatan ini, kenaikan penawaran uang dinegara domestik akan
mendorong terjadinjya kemerosotan dinegara yang bersangkutan sehingga akan membuat para investor menukarkan obligasi domestiknya menjadi mata uang
domestik dan obligasi luar negeri. Pembelian secara besar – besaran atas obligasi luar negeri itu dengan sendirinya menimbulkan deprisiasi atas mata uanng domestik.
Selanjutnya depresiasi itu merangsanng peningkatan ekspor negara domestik dan sekaligus menyurutkan impor. Hal ini menciptakan surpllus perdaganngan bagi
domestik yang segera disusul oleh apresiasi mata uangnya. Apresiasi ini meredam sebagian depresiasi yang telah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, pendekatan
keseimbangan portofolio ini juga menjelaskan terjadinya lanjutan nilai tukar mata uiang kurs . Namun tidak seperti pendekatan moneter, pendekatan keseimbangan
portofolio ini juga menjelaskan secara eksplisit dan mengaitkan peran perdagangan dalam proses penyesuaian nilai tukar kurs dalam jangka panjang.
2.5.3. SISTEM NILAI TUKAR
Dalam sejarah perkembangannya ada beberapa sistem nilai tukar yang digunakan oleh banyak negara dalam menentukan dan mengelola mata uangnya
antara lain Berlianta,2044 : 13 :
1 Gold Standard
Universitas Sumatera Utara
Gold standard dimulai pada tahun 1880 dan berakhir pada awal perang dunia pertama. Gold standard terbagi dalam dua sistem yaitu :
a. Gold Specie Standard
Standard ini menentukan nilai mata uang suatu negara dikaitkan dengan nilai jumlah emas tertentu. nilai nominal yang tertera pada
uang tersebut sama dengan harga bahan baku emas mata uang tersebut. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar nilai nominal mata uang
sama dengan nilai bahan baku emasnya yaitu :
Masyarakatnya harus bebas melebur mata uangnya menjadi logam mulia dan sebaliknya.
Masyarakat bebas melakukan eksport-import emas.
Bank Sentral harus menjamin dapat membeli atau menjual emas
berapapun jumlahnya pada harga tetap yang telah ditentukan.
b. Gold Billion Standard