Analisis Univariat Analisis Bivariat Analisis Multivariat

Tabel 3.3. Lanjutan Lingkugan Antara Lain Jarak rumah Adanya halaman pembatas antara satu rumah dengan rumah lainnya. Observasi Ceklis Ordinal 1. Tidak Baik ≤ 5 m 2. Baik 5 m Tata rumah Tidak adanya barang berserakan di sekitar rumah dan kain bergantungan di pintu kamar responden Observasi Ceklis Ordinal 1. Tidak Baik bila ada 2. Baik bila tidak ada Tempat penampungan air TPA Tempat-tempat untuk menampung air guna keperluan sehari-hari seperti : tempayan, bak mandi, bak WC, drum, bak penampung air, ember dan lain-lain. Observasi Ceklis Ordinal 1. Ada 2. Tidak Keberadaan Jentik Adalah terdapatnya jentik pada tempat penempungan air untuk keperluan sehari-hari, atau bukan untuk keperluan sehari hari-hari seperti tempat air alami, kaleng bekas dan lain-lain. Observasi Ceklis Nominal 1. Ada 2. Tidak Variabel Dependen Kasus DBD Orang sakit yang di tandai dengan gejala klinis DBD didukung dengan hasil test laboratorium dan telah didiagnosa positif DBD oleh rumah sakit, dan di laporkan oleh responden dicatat pada Puskesmas dan Dinas kesehatan Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Ada 2. Tidak

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Melihat analisis univariat untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi masing-masing variabel independen yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kesempatan, kemauan, Universitas Sumatera Utara kemampuan dan lingkungan serta variabel dependen yaitu adanya kasus Demam Berdarah Dengue DBD.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat variabel independen pengetahuan, sikap, kesempatan, kemauan, kemampuandan lingkungan dengan variabel dependen adanya kasus DBD menggunakan uji Chi square, jika variansnya sama, sebaliknya jika variansnya tidak sama digunakan uji Kruskal Wallis dengan menggunakan F-Test Signifikant pada tingkat kepercayaan 95 =0,05 Pratomo, 1985.

3.7.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui variabel independen pengetahuan, sikap, kesempatan, kemauan dan kemampuan, dan variabel lingkungan dengan variabel dependen kasus DBD berdasarkan analisis bivariat bermakna dengan menggunakan uji rekgersi logistik ganda dengan model : Multi, 2003 P In = a + b 1 X 1…….. b 1 X 1, 1 – P Dimana : p = adalah probabilitas untuk terjadi DBD a = adalah konstanta, dan b 1 = koefisien regersi yang ditaksir menggunakan metode maksimum maksimum likehood methode . X 1 = variabel Independen prediktor Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum dan Keadaan Wilayah Kota Langsa 4.1.1. Letak Geografis Kota Langsa merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur yang terletak disebelah Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada posisi sebelah Utara pulau Sumatera dengan luas wilayah 262,41 km ² yakni pada 04 º 24’35,68”-04 º33’47,03” Lintang Utara dan 97º53’14,59”-98º04’42,16” Bujur Timur dan panjang garis pantai 16 km, terletak pada daratan rendah diketinggian antara 0-25 meter diatas permukaan laut, dengan kemiringan 0-8. Kota Langsa yang sebelumnya berstatus Kota Adminitratif dibentuk dengan Undang-undang R.I Nomor 3 tahun 2001 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negri atas nama Presiden Republik Indonesia pada Tanggal 17 Oktober 2001. Sebelumnya terdiri dari 3 tiga kecamatan yakni Kecamatan Langsa Kota, Langsa Barat dan Langsa Timur, pada tahun 2007 telah dimekarkan menjadi 5 lima kecamatan berdasarkan Qanun Kota Langsa Nomor 5 Tahun 2007 tetnang Pembentukan Kecamatan Langsa Lama dan Kecamatan Langsa Baro. Berdasarkan luas wilayah dan batas-batas administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur Selat Malaka - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur Aceh Tamiang - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Temiang Universitas Sumatera Utara