1. Kesimpulan 2. Saran Pengaruh Karakteristik Juru Pemantau Jentik Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Langsa

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 6.1.1. Dari hasil penelitian ini berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square didapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik juru pemantau jentik, yaitu: pendidikan p=0,022, pengetahuan p=0,021, sikap p=0,001, kesempatan p=0,008, kemauan p=0,018, kemampuan p=0,000, tempat penampungan air p=0,003, dan keberadaan jentik p=0,000, yang berpengaruh terhadap adanya kasus demam berdarah dengue, dari 12 dua belas variabel umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kesempatan, kemauan, kemampuan, jarak rumah, tata rumah, tempat penampungan air dan keberadaan jentik. 6.1.2. Kemampuan p=0,000, dan keberadaan jentik p=0,000 merupakan variabel karakteristik juru pemantau jentik yang paling berpengaruh terhadap adanya kasus demam berdarah dengue di Kota Langsa.

6. 2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka pada peenelitian ini dapat di sampaikan beberapa saran sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 6.2.1. Dinas Kesehatan Kota Langsa diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus demam berdarah dengue, dengan : a meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan juru pemantau jentik, b memberikan insentif, c pelatihan PSN-DBD, d pemantauan jentik yang benar dengan metode ceramah maupun dengan menggunakan film-film yang berkaitan dengan informasi tugas jumantik dan pencegahan dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue yang baik, dan e memilih juru pemantau jentik yang memiliki kemauan, kemampuan, dan kesempatan untuk melakukan pemantau jentik di wilayah kerja masing-masing, memberikan bubuk abate sebagai upaya kewaspadaan dini terhadap adanya kasus DBD, meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan dinas terkait dinas kebersihan, dan dinas tata kota. 6.2.2. Puskesmas dalam wilayah Kota Langsa puskesmas Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Barat, Langsa Lama, dan Langsa Baro diharapkan agar bekerja sama dengan perangkat desakelurahan untuk memberikan informasi dan penyuluhan secara berkala tentang cara pemantauan jentik, pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD. 6.2.3. Masyarakat agar ikut serta dalam menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dari sampahwadah barang-barang bekas yang bisa menjadi media untuk tempat nyamuk berkembang biak. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Agung, 1, 2000. statistika Analisa Hubungan Kausal Data Katagorik. PT. Rata Grafindo Persada, Jakarta. Budiarto. E, 2001. pengantar Epidemiologi, Edisi – 2 Penerbit EGC Jakarta. Bustan, 2002. Analisa Faktor Resiko terhadap Kejadian Penyakit Demem Berdarah Dengue di Kecamatan Kota Ternate Selatan, Kota Ternate tahun 2002. Bulletin Penelitian Kesehatan. Sumber digital online http : www. Litbangkes. Go. Id jkpkbppk, 27 mei 2005 Depkes R.I. 1986 pedoman Pelayanan Kesehatan Untuk Sekolah Tingkat Dasar, Jakarta: Departemen Kesehatan R.I. , 1991, Materi Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga Departemen Kesehatan R.I , 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta. , 1992. Undang – Undang Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta. , 2002. Modul Dasar Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Indonesia Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Departeman Kesehatan R.I. , 1999. Internasional Health Regulation IHR Baru di Indonesia. Jakarta, 2003. Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta , 2004 Tatalaksana Demam Berdarah Dengue DBD Jakarta. , 2004. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2003. Jakarta , 2004 Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue, Badan Penelitian Pengembangan kesehatan Departemen Kesehatan Jakarta. , 2004 Kebijakan Program p – 2 DBD dan situasi Terkini DBD di Indonesia. Dirjen PPM PL Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia, Jakarta. 92 Universitas Sumatera Utara , 2005. Pencegahan dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Jakarta: Deraektorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyuluhan Lingkungan Departemen Kesehatan R.I. Dinas Kesehatan provinsi NAD, 2007. Profil Kesehatan Provinsi NAD Dinas Kesehatan Kota Langsa, 2008. Profil Kesehatan Kota Langsa. Enny. M, 1995. Analisis Pemeriksaan Spesimen Penderita Demam Beradarah Dengue, di Jakarta tahun19991. Bullletin Kesehatan Masyarakat, Litbangkes, Jakarta. Gibson, J.L, Ivancevich, J.M, Donely, J.H, Organisasi dan Manajemen, Perilaku Struktur Proses, Edisi ke empat. Terjemahan Wahid. D. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994. Hadi. H, 2003. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD yang dirawat inap di Rumah SakitUmum Pusat Adam Malik Medan, Skripsi FKM USU Medan. Haryono, 1999. Efek Program Pengendalian Demam Berdarah Dengue dan Karakteristik Rumah Tangga terhadap status angka Bebas Jentik di Kodya Jayapura. Bulletin Kesehatan, Litbangkes, Jakarta. Kusdi, 2003. Analisa Faktor Resiko terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bontang tahun 2003. Bulletin Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan social, Jakarta. Murti. B, 2003. Prinsip dan Metode Riset epidemiologi, Gajah Mada Press, Yogjakarta. Natoatmodjo. S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, PT Rineka Cipta, Jakarta. ,2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Reneka Cipta. Nazir. M. 2002. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Nurhamida, S, S, 2003. Analisa Penatalaksana Penanggulangan Demam Berdarah Dengue DBD dalam menurunkan Insiden DBD dan menentukan Kebijakan Operasional di Kota Medan, Tesis Magister Epidemiologi Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Universitas Sumatera Utara Paiman S, dkk, 2000. Peningkatan Pengulangan Demam Berdarah Dengue DBD Berbasis Masyarakat dengan pendekatan Pendidikan Kesehatan. Sumber digital online http: www. Litbangkes. Go.id 28 mei 2005 Sastroasmoro, S. Ismail, S. 2002. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke – 2 Jakarta. Sastrohadiwiryo, B., Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administrasi dan Oprasional, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003. Soegeng. S. 2004. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan Temuan Baru di Era 2003. Airlangga Universitity Press, Surabaya. ,2006. Demam Berdarah Dengue : Airlangga University Press, Surabaya. Siagian. P.S., Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara, 1994. Soeroso, T, 1992. Dasar – dasar Pemikiran Dalam Pemberantasan DBD di Indonesia. Majalah Kesehatan Masyarakat. Sulistiawati, 2000. Peran Aedes Aegypti pada Kasus Beruntun Demam Berdarah Dengue Demam Dengue didalam Rumah. Digital online http:www.litbangkes.go.idjkpkbppk – gdl – res 2000 27 Mei 2005 Widyana, 1998. Faktor – factor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bantul. Bulletin Jaringan Epidemiologi Volume 2 Edisi 1998 Wahiduddin, 2003 Analisa Faktor yang berhubungan dengan kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Puskesmas Kassi – Kassi Makasar. Bulletin Penelitian Kesehatan, digital online http:www.litbangkes.go.idjkpkbppk - res - 2003 07 Juni 2005. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 PENGARUH KARAKTERISTIK JURU PEMANTAU JENTIK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA LANGSA Nomor responden : Alamat Responden :

I. PERTANYAAN SOSIO DEMOGRAFI 1.

Umur : Tahun 2. Pendidikan : 1 Tamat SD dan SLTP 2 Tamat SLTA 3 Tamat D3S1 3. Pekerjaan : 1 Petani 2 PNS TNI ABRI 3 Wiraswasta 4 Pegawai Swasta 5 Ibu Rumah Tangga

II. KARAKTERISTIK JUMANTIK 1.

Pengetahuan 1 Menurut saudara i apakah penyebab penyaki DBD itu nyamuk Aedes aegypti atau virus Dengue ? a. Ya b. Tidak tau 2 Apakah saudara i nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia pada pagi, sore atau malam hari ? a. Ya b. Tidak tau 3 Nyamuk Aedes aegypti menggigit atau menghisap darah ? a. Ya b. Tidak tau Universitas Sumatera Utara 4 Apakah saudara i mengetahui bahwa penyakit DBD dapat di tularkan melalui nyamuk Aedes aegypti? a. Ya b. Tidak tau 5 Apakah menurut saudara i nyamuk Aedes aegypti dapat meletakkan telur- telurnya di sembarang tempat ? a. Ya b. Tidak tau 6 Apakah nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air bersih ? a. Ya b. Tidak tau 7 Apakah menurut saudara i bahwa penyakit DBD adalah penyakit berbahaya dan dapat menimbulkan kematian ? a. Ya b. Tidak tau 8 Apakah saudara i mengetahui gejala-gejala dari penyakit Demam Berdarah Dengue DBD ? a. Ya b. Tidak tau 9 Apakah saudara i mengetahui bahwa penyakit DBD dapat di cegah dengan vaksin ? a. Ya b. Tidak tau 10 Apakah menurut saudarai penderita DBD perlu segera mendapat pertolongan? a. Ya b. Tidak tau Universitas Sumatera Utara 11 Apakah menurut saudara i fogging pengasapan dapat membunuh nyamuk dewasa dan jentiknya ? a. Ya b. Tidak tau

2. Sikap