Penentuan Kurva Standar Tembaga Kuprum Cu

42 Tabel 4.6 Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom SSA untuk Unsur Tembaga, Cu dengan Shimadzu AA6-300 NO Parameter 1 Panjang Gelombang 324,8 nm 2 Type Nyala Air Asetylen 3 Lebar Celah 0,7nm 4 Lampu Katoda 6 mA Sumber:Petunjuk Penggunaan Alat Type Shimadzu AA6-300 d. Setelah kondisi diatas diprogram dengan komputer, kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka,lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4- 2004

4.1.2.1 Penentuan Kurva Standar Tembaga Kuprum Cu

Pembuatan kurva standar kuprum Cu dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukurnya yaitu 0,05;0,20; 0,40; 0,60; 0,80; dan 1,00 mgL dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 213,9 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan tembaga Cu dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Tembaga Cu No. Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata 1. 0,0500 0,0074 2. 0,2000 0,0269 3. 0,4000 0,0630 4. 0,6000 0,0934 5. 0,8000 0,1283 6. 1,0000 0,1595 Kurva larutan standar Kuprum Cu diperoleh dari pengukuran absorbansi larutan standar Kuprum Cu terhadap konsentrasi larutan standar Kuprum Cu, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada table 4.8 berikut: Tabel 4.8 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Kuprum Cu No Xi Yi Xi-X Xi-X 2 Yi-Y Yi-Y 2 Xi-XYi-Y 1 0.0500 0.0074 -0.4583 0.2100 -0.0633 0.0040 0.0290 2 0.2000 0.0269 -0.3083 0.0950 -0.0438 0.0019 0.0135 3 0.4000 0.0630 -0.1083 0.0117 -0.0075 0.0009 0.0008 4 0.6000 0.0394 0.0916 0.0084 -0.0313 0.0009 -0.0028 5 0.8000 0.1283 0.2916 0.0856 0.0575 0.0034 0.0167 6 1.0000 0.1595 0.4916 0.2417 0.0887 0.0078 0.0436 ∑ 3.0500 0.4911 0 0.6524 0 0.0181 0.1009 X = = 0,5083 Y = = 0,0819 a = a = a = 0,1547 Universitas Sumatera Utara 44 b = Y - aX b = 0,0819 – 0,15470,5083 b = 0,0033 dimana, a = slope b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,1547 X + 0,0033 Maka koefisien relasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini : r = r = r = 0,9995 Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0.1547 X + 0.0033, dengan koefisien korelasi r 0,9995. Koefisien korelasi ini dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0.9500. Dari hasil tersebut Universitas Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara konsentrasi dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat. 4.1.2.2 Penentuan Kadar Kuprum Cu dari Sampel Sedimen dari Berbagai Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan Penentuan absorbansi Kuprum Cu pada sampel dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 324,8 nm dan penetapan kadar sampel dilakukan dengan metode addisi standar. Hasil perhitungan kadar analisis statistik dari kadar Kuprum Cu dapat dilihat pada tabel 4.9 sedangkan hasil penetapan kadar Kuprum Cu pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.9 Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Kuprum Cu pada Sedimen dari Stasiun 1 di Kota Tanjung Balai Asahan No X X-Xi X-Xi 2 1 0,0499 -0,0010 0,0001 2 0,0536 0,0027 0,0001 3 0,0493 -0.0016 0.0001 n = 3 Xi = 0,0509 ∑ Xi-X 2 = 0,0003 SD = = = 0,0141 Kadar Kuprum Cu dari station 1 = X ± SD = 0,0509 ± 0,0141 mgL Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung kadar Kuprum Cu pada Sedimen dari beberapa stasiun di Kota tanjung Balai Asahan. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Kuprum Cu pada Sedimen dari Berbagai Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan No Stasiun Perulangan Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar Kuprum Cu U1 0,0053 0,0499 U2 0,0059 0,0536 U3 0,0052 0,0493 U4 0,0055 0,0512 1 ST1 U5 0,0054 0,0506 0,0509 ± 0,0141 mgL 2,545±0,0141mgKg U1 0,0111 0,0856 U2 0,0117 0,0893 U3 0,0120 0,0911 U4 0,0110 0,0852 2 ST2 U5 0,0121 0,0915 0,0887 ± 0,0141 mgL 4,435±0,0141mgKg U1 0,0079 0,0659 U2 0,0082 0,0677 U3 0,0085 0,0696 U4 0,0083 0,0682 3 ST3 U5 0,0080 0,0672 0,0677 ± 0,0141 mgL 3,385±0,0141mgKg 4.1.3 Nikel Ni 4.1.3.1 Pengukuran Logam Nikel, Ni dengan SSA

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Dan Besi (Fe) Pada Hewan Undur-Undur Darat (myrmeleon Sp.) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

9 131 82

Penentuan Kadar Ion Zinkum (Zn2+), Kadmium (Cd2+) Dan Natrium (Na+) Dari Air Muara Sungai Asahan Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 44 60

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kadar Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd) Dan Magnesium (Mg) Dalam Air Minum Kemasan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 65 81

DISTRIBUSI LOGAM BERAT Cd DAN Ni PADA SEDIMEN DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PANJANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)

4 50 67