61
4.1.6.2 Penentuan Kurva Standar Kadmium Cd
Pembuatan kurva standar Kadmium Cd dilakukan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 mgL, kemudian
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 228,8 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Kadmium Cd dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.25 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kadmium Cd
No Konsentrasi mgL
Absorbansi Rata-rata 1 0,2000
0,1027 2 0,4000
0,2143 3 0,6000
0,3085 4 0,8000
0,4171 5 1,0000
0,5148 Kurva standar larutan Kadmium Cd diperoleh dari pengukuran absorbansi
larutan standar Kadmium Cd terhadap konsentrasi larutan standar Kadmium Cd, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode leasts
square seperti data pada tabel 4.26 berikut:
Tabel 4.26. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Kadmium Cd
No Xi Yi Xi-X Xi-X
2
Yi-Y Yi-Y
2
Xi-XY-Yi 1 0.2000 0.1027
-0.4000 0.1600 -0.2088 0.0436 0.0835 2 0.4000 0.2143
-0.2000 0.0400 -0.0972 0.0094 0.0194 3 0.6000 0.3085
-0.0029 0.0001 0 4 0.8000 0.4171
0.2000 0.0400 0.1056 0.0112 0.0211 5 1.0000 0.5148
0.4000 0.1600 0.2033 0.0413 0.0813 ∑ 3.0000 0.3115
0.4000 0 0.1057 0.2054
X = = 0,6000
Y = = 0,3115
Universitas Sumatera Utara
62
a = a =
a = 0,5135 b = Y – aX
b = 0,3115 – 0,5135 0,6000 b = 0,0034
dimana, a =
slope b = intersep
maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,5135 X + 0,0034 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
r = r =
r = 0,9990
Universitas Sumatera Utara
63
Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,5135 X + 0,0034, dengan koefisien korelasi r 0,9990. Koefisien korelasi ini
dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi
atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat.
4.2.Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Fisik Sedimen
Stasiun 1 yang berjarak ± 3 mil dari pantai, sedimennya berupa lumpur, pasir, hasil buangan limbah rumah tangga berupa kaleng bekas, plastik, potongan kecil
kayu dan sampah lainnya diduga berasal dari bagian hulu muara kota Tanjung Balai.
Stasiun 2 yang berjarak ± 4 mil dari pantai, sedimennya berupa lumpur, pasir, batuan diduga berasal dari hasil pembusukan cangkang kerang dan sejenisnya.
Stasiun 3 yang berjarak ± 5 mil dari pantai,sedimennya secara fisk serupa dengan sedimen pada stasiun 1.
4.2.2 Hasil Analisis SSA