Nikel Ni .1 Pengukuran Logam Nikel, Ni dengan SSA

46 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Kuprum Cu pada Sedimen dari Berbagai Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan No Stasiun Perulangan Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar Kuprum Cu U1 0,0053 0,0499 U2 0,0059 0,0536 U3 0,0052 0,0493 U4 0,0055 0,0512 1 ST1 U5 0,0054 0,0506 0,0509 ± 0,0141 mgL 2,545±0,0141mgKg U1 0,0111 0,0856 U2 0,0117 0,0893 U3 0,0120 0,0911 U4 0,0110 0,0852 2 ST2 U5 0,0121 0,0915 0,0887 ± 0,0141 mgL 4,435±0,0141mgKg U1 0,0079 0,0659 U2 0,0082 0,0677 U3 0,0085 0,0696 U4 0,0083 0,0682 3 ST3 U5 0,0080 0,0672 0,0677 ± 0,0141 mgL 3,385±0,0141mgKg 4.1.3 Nikel Ni 4.1.3.1 Pengukuran Logam Nikel, Ni dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Ni ditetapkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Kondisi parameter Spektroskopi Serapan Atom SSAuntuk unsur Ni dengan Shimadzu AA6-300 NO Parameter 1 Panjang Gelombang 232,0 nm 2 Type Nyala Air Asetylen 3 Lebar Celah 0,2 4 Lampu Katoda 12 mA Sumber:Petunjuk Penggunaan Alat Type Shimadzu AA6-300 d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer,kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka,lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi. Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 4.1.3.2 Penentuan Kurva Standar Nikel Ni Pembuatan kurva standar Nikel Ni dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi, larutan pengukuran yaitu 0,05; 0,20; 0,40; 0,60; 0,80; dan 1,00mgL, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 232 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Nikel Ni dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Nikel Ni No Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata 1 0,0500 0,0074 2 0,2000 0,0269 3 0,4000 0,0630 4 0,6000 0,0934 5 0,8000 0,1283 6 1,0000 0,1596 Kurva standar larutan standar Nikel Ni diperoleh dari pengukuran absorbansi larutan standar Nikel Ni terhadap konsentrasi larutan standar Nikel Ni, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square seperti data pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Nikel Ni No Xi Yi Xi-X Xi-X 2 Yi-Y Yi-Y 2 Xi-XYi-Y 1 0.0500 0.0046 -0.4583 0.2101 -0.0366 0.0013 0.0167 2 0.2000 0.0136 -0.3083 0.0951 -0.0276 0.0007 0.0085 3 0.4000 0.0319 -0.1083 0.0117 -0.0093 0.0001 0.0010 4 0.6000 0.0490 0.09167 0.0084 0.0078 0.0001 0.0007 5 0.8000 0.0662 0.29167 0.0851 0.0250 0.0006 0.0073 6 1.0000 0.0817 0.49167 0.2417 0.0405 0.0016 0.0199 ∑ 3.0500 0.2470 0 0.6521 0 0.0045 0.0542 X = = 0,5083 Y = = 0,0412 Universitas Sumatera Utara 49 a = a = a = 0,0831 b = Y – aX b = 0,0412 – 0,08310,5083 b = -0,0010 dimana, a = slope b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,0831 X – 0,0010 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :r = r = r = 0,9992 Universitas Sumatera Utara 50 Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,0831 X – 0,0010, dengan koefisien korelasi r 0,9992. Koefisien korelasi ini dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat. 4.1.3.3 Penentuan Kadar Nikel Ni dari Sampel Sedimen dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan Penentuan absorbansi Nikel Ni pada sampel dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 232 nm dan penetapan kadarnya dilakukan dengan metode addisi standar. Hasil perhitungan kadar analisis statistik dari kadar Nikel Ni dapat dilihat pada tabel 4.14 sedangkan hasil penetapan kadar Nikel Ni pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.14 Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nikel Ni pada Sedimen dari Stasiun 1 di Kota Tanjung Balai Asahan No Xi Xi-X Xi-X 2 1 0,0480 -0,0050 0,0001 2 0,0709 0,0179 0,0003 3 0,0408 -0,0122 0,0001 n = 3 X = 0,0530 ∑ Xi-X 2 = 0,0005 SD = = = 0,0158 Kadar Nikel Ni dari station 1 = X ± SD = 0,0530 ± 0,0158 mgL Universitas Sumatera Utara 51 Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung kadar Nikel Ni pada Sedimen dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan. Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Nikel Ni Pada Sedimen dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan No Stasiun Perulangan Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar Nikel Ni U1 0,0029 0,0480 U2 0,0048 0,0709 U3 0,0023 0,0408 U4 0,0036 0,0567 1 ST1 U5 0,0033 0,0493 0,0530 ± 0,0158 mgL 2,65±0,0158mgKg U1 0,0106 0,1407 U2 0,0096 0,1286 U3 0,0103 0,1371 U4 0,0103 0,1371 2 ST2 U5 0,0101 0,1336 0,1355 ± 0,0141 mgL 6,775±0,0141mgKg U1 0,0068 0,0950 U2 0,0072 0,0998 U3 0,0080 0,1094 U4 0,0078 0,1032 3 ST3 U5 0,0071 0,0996 0,1014 ± 0,0141 mgL 5,070±0,0141mgKg 4.1.4 Besi Ferrum Fe 4.1.4.1 Pengukuran Logam Besi Fe dengan SSA

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Dan Besi (Fe) Pada Hewan Undur-Undur Darat (myrmeleon Sp.) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

9 131 82

Penentuan Kadar Ion Zinkum (Zn2+), Kadmium (Cd2+) Dan Natrium (Na+) Dari Air Muara Sungai Asahan Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 44 60

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kadar Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd) Dan Magnesium (Mg) Dalam Air Minum Kemasan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 65 81

DISTRIBUSI LOGAM BERAT Cd DAN Ni PADA SEDIMEN DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PANJANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)

4 50 67