52
Tabel 4.16 Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom SSAuntuk unsur Fe dengan Shimadzu AA6-300
NO Parameter 1
Panjang Gelombang 248,3 nm
2 Type Nyala
Air Asetylen 3
Lebar Celah 0,2
4 Lampu Katoda
12 mA Sumber:Petunjuk Penggunaan Alat Type Shimadzu AA6-300
d. Setelah kondisi diatas diprogram dengan komputer, kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka, lalu
f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan
h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0
j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer.
k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan
SNI.06.6989.4-2004
4.1.4.2 Penentuan Kurva Standar BesiFerrum Fe
Pembuatan kurva standar Ferrum Fe dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mgL,
kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 248,3 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Besi Fe dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.17 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi Fe
No Konsentrasi mgL
Absorbansi Rata-rata 1 0,5000
0,0421 2 1,0000
0,0941 3 1,5000
0,1377 4 2,0000
0,1845 5 2,5000
0,2260 Kurva larutan standar Besi Fe dari pengukuran absorbansi larutan standar
Besi Fe terhadap konsentrasi larutan standar Besi Fe, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.18
berikut:
Tabel 4.18 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Besi Fe
No Xi Yi Xi-X
Xi-X
2
Yi-Y Yi-Y
2
Xi-X Yi-Y
1 0.5000 0.0421 -1.0000 1.0000 -0.0948 0.0089 0.0948 2 1.0000 0.0941 -0.5000 0.2500 -0.0428 0.0018 0.0214
3 1.5000 0.1377
0 0 0.0008 0.0001
4 2.0000 0.1845 0.5000 0.2500 0.0476 0.0023 0.0238 5 2.5000 0.2260 1.0000 1.0000 0.0891 0.0079 0.0891
∑ 7.5000 0.6844
0 2.5000 0 0.0211
0.2291
X = = 1,5000
Y = = 0,1369
a =
a = a = 0,0916
Universitas Sumatera Utara
54
b = Y – aX b= 0,1369 – 0,09161,5000
b = -0,0005 dimana, a
= slope
b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,0916 X – 0,0005
Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : r =
r = r = 0,9993
Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,0916 X – 0,0005, dengan koefisien korelasi r 0,9993. Koefisien korelasi ini
dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut
Universitas Sumatera Utara
55
dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan
meningkat. 4.1.4.3 Penentuan Kadar Ferrum Fe dari Sampel Sedimen dari Beberapa
Stasiun di Tanjung Balai
Penentuan absorbansi Ferrum Fe pada sampel dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 248,3 nm dan
penetapan kadar sampel dilakukan dengan metode addisi standar. Hasil perhitungan kadar analisis statistik dari kadar Ferrum Fe dapat dilihat pada tabel 4.19
sedangkan hasil penetapan kadar Ferrum Fe pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut :
Tabel 4.19 Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Ferrum Fe pada Sedimen dari Stasiun 1 di Kota Tanjung Balai Asahan
No X X-Xi
X-Xi
2
1 1,9182 0,0004
0,0001 2 1.9269
0,0091 0,0001
3 1,9083 -0,0095
0,0001 n = 3 Xi = 1,9178
∑ X-Xi = 0,0003
SD =
SD =
= 0,0141 Kadar Ferrum Fe dari stasiun 1
= X ± SD =
1,9178 ±
0,0141 mgL
Dengan cara yang sama, maka dapat dihitung kadar Ferrum Fe pada Sedimen dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Kadar Ferrum Fe pada Sedimen dari
Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan
No Stasiun Perulangan Absorbansi
Y Konsentrasi
X Kadar Ferrum Fe
U1 0,1752 1,9182
U2 0,1760 1,9269
U3 0,1743 1,9083
U4 0,1742 1,9072
1 ST1
U5 0,1762 1,9284
1,9178 ± 0,0141 mgL 95,89±0,0141mgKg
U1 0,2243 2,4540
U2 0,2229 2,4387
U3 0,2199 2,4059
U4 0,2213 2,4155
2 ST2
U5 0,2236 2,4503
2,4329 ± 0,0245 mgL 121,645±0,0245mgKg
U1 0,1704 1,8658
U2 0,1727 1,8909
U3 0,1722 1,8854
U4 0,1704 1,8658
3 ST3
U5 0,1730 1,8966
1,8807 ± 0,0141 mgL 94,035±0,0141mgKg
4.1.5 Kromium Cr 4.1.5.1