20
menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan
mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional Sukirno, 2004:203.
Dalam pengertian lain, ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan
mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing M.S, 2004:1. Kegiatan ekspor merupakan suatu
hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Selanjutnya, Todaro 2000:167 mendefinisikan ekspor sebagai kegiatan perdagangan yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan
dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri dan pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang efisien.
2.4.2 Tujuan Ekspor
Menurut M.S 2004:99 ada beberapa tujuan ekspor, diantaranya : 1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk
memperoleh harga jual yang lebih baik optimalisasi laba, 2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik
membuka pasar ekspor. Dengan demikian komoditi yang diproduksi mempunyai pasar luas, tidak lagi sekadar pasar dalam negeri, tapi juga
mampu melayani konsumen mancanegara,
Universitas Sumatera Utara
21
3. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang sehingga tercapai kapasitas optimum dalam berproduksi yang dapat menekan biaya minimum
perusahaan, 4. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih
dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”, apalagi menghadapi globalisasi dan liberalisasi di milenium kedua yang
akan segera tiba.
2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor menurut Darmansyah Surbakti, 2007 dalam yaitu :
1. Harga internasional. Semakin besar selisih antara di pasar internasional dengan harga domestik
maka akan menyebabkan jumlah komoditi yang akan di ekspor menjadi bertambah banyak.
2. Nilai tukar uang. Makin tinggi nilai mata uang suatu negara mengalami apresiasi maka
harga itu di pasar internasional menjadi mahal. Sebaliknya makin rendah nilai mata uang suatu negara mengalami depresiasi maka harga ekspor
negara itu di pasar internasional menjadi lebih rendah. 3. Kuota ekspor-impor.
Yaitu merupakan kebijaksanaan perdagangan internasional berupa pembatasan kuantititas jumlah barang ekspor.
Universitas Sumatera Utara
22
4. Kebijaksanaan tarif non tarif. Kebijaksanaan tarif adalah untuk menjaga harga produk dalm negeri dalam
tingkatan tertentu yang dianggap mampu atau dapat mendorong pengembangan komoditi tersebut, sedangkan kebijakan non tarif adalah
untuk mendorong tujuan diversifikasi ekspor.
2.4.4 Kebijakan Pemerintah Untuk Mendorong Ekspor