17
efisiensi. Akibatnya terjadi perbedaan harga barang yang sejenis diantara dua negara,
2. Jika fungsi faktor produksi tenaga kerja sama atau produktivitas dan efisiensi di kedua negara sama maka tentu tidak terjadi perdagangan
internasional karena harga barang yang sejenis akan menjadi sama di kedua negara tersebut,
3. Pada kenyataannya, walaupun fungsi faktor prodiksi produktivitas dan efisiensi sama diantara kedua negara, ternyata harga barang yang sejenis
dapat berbeda sehingga dapat terjadi perdagangan internasional. Dalam hal ini teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan harga
untuk barang sejenis walaupun fungsi faktor produksi produktivitas dan efisiensi sama di kedua negara.
2.3.2.4 Teori Heckscher-Ohlin H-O
Teori Heckscher-Ohlin H-O dikembangkan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin, dimana teori ini merupakan pengembangan dari teori comparative
advantage yang dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional digerakkan oleh perbedaan karunia sumber daya antar
negara dengan proporsi penggunaan yang berbeda dalam memproduksi barang. Menurut teori H-O, faktor produksi dominan bertumpu pada penggunaan
input tenaga kerja dan barang-barang modal. Input yang dimaksud sebagai efisiensi produk. Advantage menghasilkan suatu barang sebagai spesialisasi
dihadapkan kepada alternatif apakah padat karya labor intensive atau padat modal capital intensive. Apabila suatu negara mengalami keuntungan bila
Universitas Sumatera Utara
18
menghasilkan barang dengan padat karya maka negara tersebut mengekspor tenaga kerja dan sebaliknya apabila negara tersebut lebih untung dengan alternatif
padat modal maka negara tersebut akan mengekspor barang-barang modal. Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam teori H-O bagi kedua negara
yang melakukan perdagangan internasional Sumanjaya et al, 2010:35 yaitu : 1. Negara
yang melakukan perdagangan internasional mempunyai karakteristik yang berbeda terhadap tenaga kerja yang berlimpah dan
sebaliknya berlimpah barang-barang modal, 2. Kedua negara mempunyai kesamaan teknologi,
3. Selera adalah identik bagi kedua negara, 4. Kedua komoditas diproduksi berdasarkan constant return to scale,
5. Masing-masing negara melakukan spesialisasi produk, 6. Kompetitif adalah sempurna sehingga barang ditentukan oleh masing-
masing pihak, 7. Tidak terdapat biaya transportasi, tarif, atau bentuk lainnya yang akan
menghambat pola perdagangan internasional, 8. Semua sumber daya dapat diperoleh dengan mudah dan produktif,
9. Perdagangan internasional dilakukan secara seimbang.
2.3.2.5 Teori Leontiev
Teori Leontiev ini diperkenalkan oleh Wessily Leontiev. Teori ini timbul akibat dari teori H-O yang tidak menyoroti perbedaan labor cost dan capital cost
bagi negara yang berbeda, apalagi diantara negara maju dengan negara yang sedang berkembang atau bahkan negara miskin. Hal ini membuktikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
19
betapa luasnya pengertian advantage dalam proses perdagangan internasional Sumanjaya, 2010:43.
2.3.2.6 Teori Stopler-Samuelson