Ekspor Sektor Pertambangan Perkembangan Ekspor Pra Krisis Keuangan Eropa dan Global 2008 .1 Ekspor Sektor Pertanian

43 semakin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena nilai ekspor yang relatif terus mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya, perkembangan nilai ekspor sektor industri Indonesia pra krisis Eropa dan global dapat dilihat melalui gambar 4.2 di bawah ini: Sumber: Kemendag, data diolah Gambar 4.2 Perkembangan Nilai Ekspor Sektor Industri Indonesia Pra Krisis Keuangan Eropa dan Glo bal 2008

4.2.3 Ekspor Sektor Pertambangan

Sektor pertambangan juga memegang peranan penting dalam peningkatan pendapatan negara. Ini terlihat dari selama masa pra krisis keuangan Eropa dan global periode Januari 2002 sd Desember 2007, nilai ekspor pertambangan menunjukkan trend yang relatif naik dari bulan ke bulan. Pada Januari 2002, nilai tertinggi ekspor pertambangan dicapai pada bulan Desember dengan nilai ekspor sebesar 534,6 juta USD, hal ini terjadi karena adanya sumbangan terbesar dari ekspor tembaga dan batu bara. Peningkatan ini terjadi karena kenaikan harga internasioanl yang didorong oleh meningkatnya 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 Ja n -02 M ei -02 S ep -02 Ja n -03 M ei -03 S ep -03 Ja n -04 M ei -04 S ep -04 Ja n -05 M ei -05 S ep -05 Ja n -06 M ei -06 S ep -06 Ja n -07 M ei -07 S ep -07 industri Universitas Sumatera Utara 44 permintaan dunia dan menurunnya pasokan tembaga dunia. Sedangkan nilai terendah terjadi pada bulan November dengan nilai ekspor sebesar 170,7 juta USD. Perkembangan ekspor pertambangan pada tahun 2003 tidak jauh berbeda dengan tahun 2002 sebelumnya, dimana sumbangan terbesar masih didominasi oleh ekspor tembaga dan batu bara. Nilai ekspor tertinggi dicapai sebesar 475,8 juta USD pada bulan Juni dan terendah dicapai pada bulan November 185,8 juta USD. Terjadinya peningkatan yang tinggi pada bulan Juni tersebut dikarenakan meningkatnya harga internasional tembaga dan batu bara. Kenaikan harga batu bara di dunia didorong oleh keterbatasan pasokan dari Cina sehingga memberi peluang besar bagi Indonesia dalam peningkatan nilai ekspor batu bara tersebut. Memasuki tahun 2004, perkembangan ekspor pertambangan secara umum menunjukkan perkembangan yang relatif membaik. Hal ini terlihat dari nilai ekspornya yang dari bulan ke bulan semakin meningkat hingga pada bulan Desember menembus angka 723,44 juta USD. Tingginya angka ini tidak terlepas dari pembatasan ekspor Cina yang terjadi pada tahun 2003 sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan dalam negeri. Komoditi seperti batu bara, bijih nikel, dan bauksit menjadi komoditi yang paling diminati oleh pasar internasional. Pada tahun 2005 sampai 2007, ekspor pertambangan Indonesia secara umum terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi akibat peningkatan harga komoditi batu bara, bijih nikel, tembaga di pasar internasional serta meningkatnya permintaan dunia terhadap komoditi-komoditi tersebut. Universitas Sumatera Utara 45 Untuk lebih jelasnya, perkembangan nilai ekspor sektor pertambangan Indonesia selama masa pra krisis keuangan Eropa dan global dapat dilihat melalui gambar 4.3 dibawah ini: Sumber: Kemendag, data diolah Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Ekspor Sektor Pertambangan Indonesia Pra Krisis Keuangan Eropa dan Glo bal 2008 4.3 Perkembangan Ekspor Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Global 2008 4.3.1 Ekspor Sektor Pertanian