26
krisis ekonomi serius bagi negara-negara importir jika komoditas itu sangat krusial.
e. Krisis Modal Krisis modal terjadi karena adanya pelarian modal, baik yang berasal dari
sumber dalam negeri maupun modal asing, terutama investasi jangka pendek dalam jumlah besar dan terjadi secara mendadak.
2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Metode Hasil Penelitian
1 Dwi Mega
Sari 2008 Trend, Double
Exponential Smoothing,
Dekomposisi, Winters, ARIMA
Melakukan penelitian tentang peramalan harga dan produksi
tembakau di Indonesia. Hasil yang didapat bahwa metode ARIMA
0,1,1 merupakan metode paling akurat dalam memberikan nilai
ramalan untuk harga tembakau dengan nilai MSE sebesar
0,02573. Sedangkan untuk produksi tembakau, metode
dekomposisi aditif merupakan metode peramalan terbaik dengan
MSE sebesar 392.222.286. Peramalan harga tembakau
Indonesia dengan metode ARIMA 0,0,1 dalam 18 tahun ke depan
menghasilkan harga tembakau Indonesia yang cenderung stabil
walaupun ada peningkatan tiap periodenya, tetapi tidak begitu
besar. Metode dekomposisi aditif menunjukkan tingkat produksi
tembakau yang berfluktuasi setiap periodenya
Universitas Sumatera Utara
27
2 Gusti Digja
Ramadhan 2011
ARIMA, Rank
Spearman, Combining Forecast.
Meneliti mengenai Peramalan ekspor, konsumsi domestik, dan
produk Crude Palm Oil CPO. Model ARIMA yang tepat untuk
peramalan ekspor CPO adalah model ARIMA 2,2,2. Sedangkan
model ARIMA untuk peramalan konsumsi domestik adalah model
ARIMA 1,2,0 dan model peramalan produksi adalah ARIMA
0,2,1. Berdasarkan hasil analisis asosiasi,
ekspor CPO Indonesia berpengaruh positif terhadap harga CPO
Rotterdam. Namun ekspor CPO tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap selisih harga CPO Rotterdam-Medan sedangkan hasil
analisis selanjutnya menunjukkan bahwa impor tidak memiliki
hubungan dengan harga CPO Malaysia maupun selisih harga CPO
Medan-Malaysia. Namun impor CPO memiliki hubungan negatif
terhadap produksi CPO Indonesia.
3 Dewi Laili
Yusrina 2010
Paired Sample t-Test Meneliti mengenai dampak krisis
global tahun 2008 terhadap harga dan volume ekspor perkebunan
kelapa sawit, karet, kakao di SumateraUtara.Sebelum terjadinya
krisis global 2008 harga dan volume ekspor menurun sedangkan sesudah
terjadinya krisis global 2008 harga dan volume ekspor adalah
meningkat.
Sumber : Berbagai skripsi dan karya ilmiah lainnya
Universitas Sumatera Utara
28
2.7 Kerangka Pemikiran