Ekspor Sektor Industri Perkembangan Ekspor Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Global 2008 .1 Ekspor Sektor Pertanian

47 Untuk lebih jelasnya, perkembangan nilai ekspor sektor pertanian Indonesia pasca krisis keuangan Eropa dan global dapat dilihat melalui gambar 4.4 dibawah ini: Sumber: Kemendag, data diolah Gambar 4.4 Perkembangan Nilai Ekspor Sektor Pertanian Indonesia Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Glo bal 2008

4.3.2 Ekspor Sektor Industri

Perkembangan ekspor sektor industri mulai periode Januari 2008 sd Desember 2008 dapat dikatakan mengalami perkembangan yang cukup fluktuatif. Pada Januari 2008, nilai ekspor sektor industri Indonesia menunjukkan angka 7,6 milyar USD kemudian terjadi punurunan pada bulan Februari 2008 menjadi 6,93 milyar USD, keadaan ini mengalami terus kenaikan dan penurunan pada bulan- bulan berikutnya sampai bulan Desember 2008. Namun karena adanya krisis yang terjadi di Amerika menjelang akhir triwulan III pada tahun 2008 menyebabkan terjadinya penurunan nilai ekspor sektor industri yang tajam menjadi 4,97 milyar USD pada Januari 2009 dan nilai ini merupakan titik terendah yang dialami Indonesia sepanjang tahun 2008 sampai 2011. 100 200 300 400 500 600 Ja n -08 Apr -08 Ju l- 08 O k t- 08 Ja n -09 Apr -09 Ju l- 09 O k t- 09 Ja n -10 Apr -10 Ju l- 10 O k t- 10 Ja n -11 Apr -11 Ju l- 11 O k t- 11 pertanian Universitas Sumatera Utara 48 Di sektor industri, kelompok-kelompok industri yang paling mengalami penurunan adalah industri tekstil dan pakaian jadi TPT dan alas kaki. Menurut ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia Aprisindo Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa hampir 70 dari perusahaan industri alas kaki di provinsi ini mengekspor produknya ke kawasan Eropa dan Amerika yang mana nilai ekspor mencapai 30 juta dolar AS Tambunan, 2011:256. Selanjutnya, menurut catatan Kuncoro dalam Tambunan, 2011:259 mengatakan bahwa industri TPT, khususnya garmen memang selama ini merupakan salah satu penyumbang penting devisa bagi Indonesia, selama 20 tahun terakhir, ekspor garmen Indonesia tidak pernah menurun. Selain itu, industri TPT ini juga memiliki keterkaitan produksi yang luas ke hulu maupun hilir, baik dalam sektor sendiri maupun di luar sektor. Jadi dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya peranan industri TPT dan alas kaki ini terhadap pertumbuhan pendapatan masyarakat dan sumber devisa Indonesia. Terjadinya penurunan nilai ekspor sektor industri Indonesia ini dapat dilihat dalam gambar 4.5 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 49 Sumber: Kemendag, data diolah Gambar 4.5 Perkembangan Nilai Ekspor Sektor Industri Indonesia Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Glo bal 2008 Pada gambar 4.5 di atas terlihat bahwa pada Januari 2009 terjadi penurunan nilai ekspor yang cukup tajam dari bulan-bulan sebelumnya yang disebabkan karena adanya krisis global. Bila kita melihat pergerakan grafik di atas, penurunan nilai ekspor industri sektor industri pada Januari 2009 ini tidak berlangsung lama. Ini terlihat terjadinya kenaikan kembali pada bulan Februari 2009. Hal ini memberi kesan bahwa dapak krisis global hanya berlangsung sebentar saja. Kemungkinan yang menjadi alasan hal ini dapat terjadi adalah adanya peranan pasar domestik dan kekuatan sumber daya alam. Di sisi lain, pasar-pasar dalam negeri bisa memainkan peran sangat penting sebagai penampung alternatif last resort bagi barang-barang dari perusahaan-perusahaan domestik yang berorientasi ekspor Tambunan, 2011:136. Namun kendati demikian, pemerintah Indonesia tetap perlu waspada mengingat masih adanya krisis di zona Eropa pada Universitas Sumatera Utara 50 tahun 2011 dan tidak tertutup kemungkinan juga akan memberi dampak negatif bagi perkembangan ekspor sektor industri Indonesia ke depannya.

4.3.3 Ekspor Sektor Pertambangan