Gambaran Umum Perekonomian Indonesia

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia

Terjadinya krisis keuangan global yang berawal pada tahun 2007 di Amerika Serikat telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis tersebut telah mempengaruhi kegiatan-kegiatan bisnis kunci di dunia terutama sektor- sektor keuangan dan perdagangan, yang selanjutnya menurunkan laju pertumbuhan ekonomi global dan tingkat pendapatan riil per kapita di dunia. Di Indonesia sendiri, dampak krisis ini mulai terasa menjelang akhir tahun 2008. Data Bank Dunia mencatat bahwa Indonesia memiliki laju pertumbuhan tertinggi pada kisaran 6,1 sampai pada kuartal pertama tahun 2009, Indonesia dapat juga mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif walau laju menurun selama periode krisis. Pada kuartal pertama tahun 2009, ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 6,2, tetapi menurun sedikit ke level 5,2 pada kuartal terakhir di tahun yang sama. Hal yang menarik adalah Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan PDB yang positif di tengah-tengah keterpurukan serius akibat krisis global yang ada, namun secara keseluruhan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2009 hanya bisa mencapai sekitar 4,5, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2007 dan tahun 2008. Hal ini memberi kesan bahwa ekonomi Indonesia juga terkena dampak krisis global tersebut. Terjadinya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, walaupun dalam persentase kecil ternyata disebabkan Universitas Sumatera Utara 38 adanya permintaan agregat di dalam negeri yang tumbuh dengan baik, khususnya permintaan rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Dalam hal perdagangan internasional, khususnya ekspor, adanya krisis global ini menyebabkan menurunnya permintaan dunia terutama terhadap produk- produk manufaktur. Selain ekspor, impor juga berkurang, penurunan impor selama periode krisis tersebut merefleksikan tiga hal utama. Pertama, penurunan harga minyak di pasar internasional, dan bagi Indonesia yang semakin banyak mengimpor minyak sama juga berarti penurunan nilai impor minyak. Kedua, melemahnya kegiatan-kegiatan ekonomi domestik. Ketiga, akibat peningkatan intensitas impor dari produksi ekspor. Dalam hal kesempatan kerja, adanya krisis ini membuat kesempatan kerja menurun atau dengan kata lain terjadinya peningkatan jumlah penggangguran, yang berarti juga menurunnya pendapatan. Di Indonesia, berdasarkan laporan BPS menunjukkan bahwa dalam periode antara akhir Desember 2008 dan Desember 2009, jumlah pekerja di semua kegiatan ekonomi sektor formal banyak mengalami PHK. Sedangkan berdasarkan studi yang di lakukan oleh PBB mengenai ketenagakerjaan ILO, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat akibat krisis telah membuat suatu penurunan signifikan dalam laju penambahan keempatan kerja di sektor formal, yang tumbuh hanya sekitar 1,4 selama periode Februari 2008-Februari 2009, dibandingkan dengan 6,1 selama periode yang sama pada satu tahun yang lalu. Universitas Sumatera Utara 39 Memasuki tahun 2008-2011, dunia kembali di goncangkan dengan krisis yang melanda di zona Eropa akibat masalah utang pemerintahan Yunani. Untuk mengantisipasi dampak krisis di zona Eropa merembes semakin besar ke Indonesia maka peran pasar domestik Indonesia sangat diperlukan, hal ini menjadi penting karena mengingat pasar dalam negeri sebagai pennyelamat perekonomian Indonesia semasa krisis global tahun 2008 silam yang mana ekonomi Indonesia tetap tumbuh walau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. 4.2 Perkembangan Ekspor Pra Krisis Keuangan Eropa dan Global 2008 4.2.1 Ekspor Sektor Pertanian