pengurusan izin investasi di instansi tersebut tidak akan melebihi satu jam.
113
Anteran panjang disebabkan karena investor tidak tahu dokumen apa saja yang dibutuhkan
sehingga membutuhkan waktu yang lama. Kemudian BKPM juga akan menerapkan reformasi administrasi melalui perbaikan informasi mengenai cara aplikasi izin investasi
di situs BKPM dan pembenahan layanan informasi BKPM melalui telepon atau surat elektronik. Selain itu BKPM berencana menerapkan sistem pelacakan dokumen izin
aplikasi yang bias diakses investor melalui hubungan internet. Tiap investor akan diberikan PIN untuk melacak dokumen jadi bisa mengawasi proses pengurusan izin
investasi.
C. Memberikan Jaminan Keamanan Investasi
Arus penanaman modal ke suatu negara sangat dipengaruhi oleh iklim investasi yang kondusif, hal ini akan menjadi daya tarik yang besar bagi investor untuk
menanamkan modalnya di suatu negara. Sejauh mana perlindungan terhadap hak - hak yang sah dari investor asing yang dapat diberikan oleh host country terhadap kegiatan
dan modal yang ditanamkan. Bagi investor, perlindungan sangat penting mengingat dana yang akan ditanamkan relatif cukup besar.
Masalah jaminan hukum menjadi kekhawatiran para calon investor asing, khususnya yang berkaitan dengan risiko non komersial noncommercial risk. Risiko non
komersial adalah adanya suatu tindakan dari negara atau adanya suatu peristiwa yang berkaitan dengan gejolak sosial dalam suatu negara yang membawa akibat, baik langsung
113
“Antrean Urus Izin Investasi Tak Lebih dari Satu Jam”, Tribun Medan, 19 September 2012, Hal 3.
Universitas Sumatera Utara
maupun tidak langsung kepada perusahaan asing.
114
Salah satu bentuk risiko non komersial adalah pengambilalihan atau nasionalisasi perusahaan asing, menurunnya nilai
mata uang lokal terhadap mata uang asing, timbulnya kerusuhan sosial dan perang saudara. Untuk itu diperlukan suatu jaminan dari host country terhadap tindakan -
tindakan tersebut diberikan perlindungan yang layak terhadap investor asing.
115
Perlindungan hukum yang dapat diberikan oleh pemerintah kepada para pemilik modal pada dasarnya terletak pada tatanan ketentuan peraturan perundang - undangan
penanaman modal serta pelaksanaan dari ketentuan perundang - undangan tersebut. Secara normatif dalam Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
telah dimasukkan beberapa klausula yang memberikan perlindungan hukum bagi para pemilik modal, tetapi dalam pelaksanaannya pemilik modal sering dihadapkan dengan
kasus - kasus yang tidak melindungi kepentingan investor. Dalam hal menasionalisasi perusahaan asing, pemerintah Indonesia akan memberikan kompensasi yang jumlahnya
ditetapkan berdasarkan harga pasar yang tertuang dalam Pasal 7 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Jika tidak ada kesepakatan, maka penyelesaian sengketa
yang dilakukan melalui lembaga arbitrase. Dalam membicarakan penanaman modal asing tidak terlepas dari kaitannya
dengan perdagangan internasional. Disepakatinya General Agreement on Tariff and Trade GATT di Uruguay Arround pada tahun 1994, yang kemudian menjadi World
Trade Organization WTO merupakan tanda akan terjadinya arus investasi besar - besaran dari negara - negara maju ke negara - negara lainnya termasuk negara
berkembang di masa - masa mendatang, yang kemudian dikenal dengan sebutan periode
114
Sentosa Sembiring, Op.Cit, Hal 221.
115
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Op.Cit, Hal 115.
Universitas Sumatera Utara
globalisasi.
116
GATT sejak pembentukannya diterima sebagai sebuah kesepakatan multilateral yang menyangkut masalah pengaturan liberalisasi perdagangan barang, tidak
termasuk didalamnya masalah investasi.
117
Kesepakatan GATT - WTO khususnya berkaitan dengan perdagangan investasi yang disebut dengan Trade Related Investment Measures TRIMs. Ada 2 dua
kesepakatan utama WTO yang terkait dengan pengaturan penanaman modal, yakni Agreement on Trade in Services GATS dan Agreement on TRIMs. Kedua kesepakatan
perdagangan internasional tersebut terkait langsung dengan Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Agreement on TRIMs adalah sebuah
kesepakatan multilateral dibidang perdagangan, hanya saja kesepakatan ini lebih spesifik melihat hambatan perdagangan yang dimunculkan oleh negara - negara peserta dalam
kebijakan investasi asing.
118
Pemerintah Indonesia juga membuat perjanjian bilateral dengan berbagai negara asal investor demi meningkatkan kepercayaan investor asing. Selain itu pemerintah
Indonesia telah meratifikasi konvensi yang dikenal dengan The Convention Estabilishing the Multilateral Investment Guarentee MIGA berdasarkan Keputusan Presiden No. 31
Tahun 1986. Tujuan didirikannya MIGA adalah untuk mendorong arus penanaman modal
diantara negara - negara anggota, dan khususnya bagi anggota negara - negara berkembang. MIGA bertugas untuk :
119
116
Nindyo Pramono, Op.Cit, Hal 158.
117
Mahmul Siregar, Perdagangan Internasional dan Penanaman Modal, Medan : Universitas Sumatera Utara, 2005, Hal 40.
118
Ibid, Hal 47.
119
Sentosa Sembiring, Op.Cit, Hal 225.
Universitas Sumatera Utara
1. Memberikan jaminan kepada investor, yang meliputi kerjasama asuransi
coinsurance maupun dengan mengasuransikan kembali reinsurance, mencegah risiko non komersial yang berkenaan dengan penanaman modal di
suatu negara anggota yang berasal dari negara - negara anggota lainnya;
2. Melakukan kegiatan atau aktivitas berupa promosi untuk meningkatkan arus
penanaman modal diantara anggota negara - negara berkembang. Indonesia juga mengadakan perjanjian bilateral dengan negara - negara lain selain
MIGA yakni Bilateral Investment Treaties BIT. Bilateral Investment Treaties BIT adalah perjanjian penanaman modal yang disepakati oleh dua negara. Berdasarkan
perjanjian tersebut, mereka sepakat untuk saling melindungi setiap bentuk kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh investor antar kedua negara.
120
BIT menjadi pendorong dua negara untuk saling menyajikan kebijakan yang dapat mendukung dan mempromosikan penanaman modal di masing-masing negara.
Komitmen tersebut mereka tuangkan dengan cara saling melindungi setiap bentuk kegiatan penanaman modal dari aksi nasionalisasi, atau pengambilalihan perusahaan oleh
negara. Mereka juga menjamin kebebasan investor ketika melakukan transfer dana. Karena itu, BIT sering diterjemahkan sebagai Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan
Penanaman Modal P4M, atau Investment Guarantee Agreement IGA. Cakupan kesepakatan penanaman modal di dalam P4M, ternyata cukup luas,
misalnya tentang perlindungan aset penanaman modal yang tidak hanya pada aset yang berwujud namun juga meliputi aset yang tidak berwujud. Demikian pula mengenai
definisi keuntungan yang dikatakan sebagai sejumlah uang yang dihasilkan dari kegiatan penanaman modal. Keuntungan atau penghasilan yang dimaksud meliputi; keuntungan
bunga, keuntungan penjualan barang modal, deviden, royalti atau uang jasa.
120
Forum Penanaman Modal, Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal, http:forum-penanaman-modal.blogspot.com201004perjanjian-peningkatan-dan-perlindungan.html
, diakses tanggal 3 Desember 2012.
Universitas Sumatera Utara
D. Mengendalikan Pelaksanaan Penanaman Modal