Perlakuan sama berdasarkan prinsip nasional National Treatment Principle

Lahirnya Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal tidak terlepas dari perkembangan masyarakat khususnya komunitas pebisnis yang semakin dinamis, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional, terlebih lagi di era masa kini yang lebih dikenal dengan era globalisasi, arus putaran modal semakin cepat dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah telah menetapkan kebijakan dasar tentang penanaman modal di Indonesia. Dengan adanya berbagai langkah yang terencana yang ditempuh oleh pemerintah diharapkan akan tercapai percepatan dan peningkatan dalam penanaman modal di Indonesia.

D. Kebijakan Dasar Pemerintah Terhadap Investor Asing dan Domestik

Adapun prinsip - prinsip perdagangan internasional sebagaimana diatur dalam GATT - WTO yang telah menjadi prinsip penanaman modal asing, yakni :

1. Perlakuan sama berdasarkan prinsip nasional National Treatment Principle

Prinsip National Treatment mengatur tentang perlakuan yang sama antara penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri di suatu wilayah teritori negara tertentu. 82 82 Nindyo Pramono, Bunga Rampai Hukum Bisnis Aktual, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2006, Hal 160. Prinsip National Treatment terdapat dalam Pasal III GATT. Perlakuan nasional yang saling menguntungkan Mutual National Treatment menawarkan hak - hak penuh untuk masuk dan berdirinya investasi asing berdasarkan pada perlakuan nasional untuk semua individu dan badan hukum yang terlibat dalam aktivitas bisnis lintas batas territorial dari negara - negara anggota suatu organisasi integrasi ekonomi Universitas Sumatera Utara kawasan tertentu. 83 Prinsip ini berlaku luas. Prinsip ini juga berlaku terhadap semua macam pajak dan pungutan - pungutan lainnya. Berlaku pula terhadap perundang - undangan, pengaturan dan persyaratan - persyaratan hukum yang mempengaruhi penjualan, pembelian, pengangkutan, distribusi atau penggunaan produk - produk di pasar dalam negeri. Perlakuan nasional ini membentuk satu rejim bersama untuk perizinan dan masuknya investor dari negara - negara anggota. 84 Jiwa dari prinsip national treatment adalah adanya perlakuan sama oleh suatu negara baik terhadap kepentingannya sendiri maupun terhadap kepentingan negara lain. Prinsip national treatment ini menghindari diterapkannya peraturan - peraturan yang menerapkan peraturan - peraturan yang menerapkan perlakuan diskriminatif yang ditujukan sebagai alat untuk memberikan proteksi terhadap produk - produk buatan dalam negeri. Prinsip national treatment merupakan suatu kewajiban dalam General Agreement on Trade in Services GATS yang mana negara - negara secara eksplisit harus menrapkan prinsip ini terhadap jasa - jasa atau kegiatan jasa - jasa tertentu. Oleh karena itulah prinsip national treatment atau perlakuan nasional ini pada umumnya merupakan hasil dari negosiasi atau perundingan diantara negara - negara anggota. 85 83 Sentosa Sembiring, Op.Cit, Hal 87. Persaingan yang adil antara produk impor dan produk dalam negeri maka terjadi perbaikan kinerja pada produksi dalam negeri untuk lebih efisien sehingga dapat bersaing dengan produk impor, sedangkan bagi konsumen hal ini akan lebih menguntungkan karena memungkinkan konsumen memperoleh barang yang lebih baik dan harga yang lebih wajar. Dalam perspektif lain disebutkan bahwa justru tindakan yang 84 Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006, Hal 112. 85 Mahmul Siregar, Op.Cit, Hal 37. Universitas Sumatera Utara demikian dapat menyebabkan kurangnya minat investor untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih bebas. Dirjen GATT memberikan illustrative list yang berisi gambaran tentang tindakan persyaratan penanaman modal yang dilarang terdapat dua ukuran untuk menyatakan suatu persyaratan penanaman modal melanggar ketentuan Article III.4 GATT 1994 yaitu persyaratan penggunaan komponen buatan dalam negeri local content requirement dan persyaratan keseimbangan perdagangan trade balancing requirement. Perlakuan sama dalam konteks national treatment pada Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal adalah jaminan adanya perlakuan yang sama dari pemerintah baik terhadap penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri yang tertuang dalam Pasal 4 ayat 2 sebagai berikut : 2 Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah : a. memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional; b. menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan; dan c. membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Perlakuan sama yang diinginkan Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal tersebut dibatasi oleh kepentingan nasional. Salah satu bentuk kepentingan nasional tersebut dicantumkan langsung dalam Pasal 4 ayat 2 c. Dengan kata lain perlakuan sama antara asing dan domestik tidak berlaku dalam hal kepentingan nasional menghendaki adanya perlindungan terhadap usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Universitas Sumatera Utara National Treatment dalam perlakuan antara asing dan domestik masih membenarkan adanya penerapan syarat - syarat investasi yang berbeda antara penanaman modal asing dan domestik, sepanjang penerapan syarat yang berbeda tersebut sejalan dengan Specific of Commitment SoC yang menjadi komitmen sebuah negara. 86

2. Perlakuan sama berdasarkan prinsip nasional Most Favoured Nation

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung (PMAL) Dan Pengeluaran Pemerintah (PP) Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Di Indonesia Pasca Krisis Ekonomi 1998

4 51 159

Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue (Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Simeulue)

2 103 140

Pengaruh Pengeluaran Pemerintahan dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara

0 30 95

Perlindungan Hukum Pemegang Saham Minoritas Dalam Perusahaan Joint Venture Studi Penanaman Modal Asing Di Sumatera Utara

0 21 337

Analisis Perlindungan Hukum Investor Penanaman Modal Asing Melalui Putusan Pailit

1 49 158

UPAYA PEMERINTAH SUMATERA SELATAN MENARIK INVESTOR ASING DALAM KEGIATAN PENANAMAN MODAL

0 0 10

Analisis Terhadap Perlindungan Investor Asing Dalam Kegiatan Penanaman Modal Di Sumatera Utara (Studi Putusan MA - RI No. 382 K/TUN/2010)

0 0 6

BAB II KEBIJAKAN DASAR PEMERINTAH TERHADAP INVESTOR ASING DAN DOMESTIK BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL A. Kebutuhan Indonesia Terhadap Penanaman Modal Asing - Analisis Terhadap Perlindungan Investor Asing Dalam Kegiat

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Terhadap Perlindungan Investor Asing Dalam Kegiatan Penanaman Modal Di Sumatera Utara (Studi Putusan MA - RI No. 382 K/TUN/2010)

0 0 30

ANALISIS TERHADAP PERLINDUNGAN INVESTOR ASING DALAM KEGIATAN PENANAMAN MODAL DI SUMATERA UTARA (STUDI PUTUSAN MA-RI NO. 382 KTUN2010)

0 0 11