Analisis Scene Kelima Iklan WRP versi Diet To Go

IV.2.5 Analisis Scene Kelima Iklan WRP versi Diet To Go

Gambar 8 Scene Kelima Gambar ke 15 Gambar ke 16 Gambar ke 17 Gambar ke 18 Ilustrasi Scene Kelima Scene ini diawali dengan munculnya sebuah teks yang bertuliskan “Live The Dream”. Teks ini muncul dengan latar sebuah gambaran kota besar nan metropolitan, terdapat gedung tinggi serta layar-layar lebar di jalanan yang biasa terdapat pada jalan-jalan kota-kota besar di luar negeri. Gambar selanjutnya menunjukkan tiga orang perempuan dewasa, yang terdapat pada scene sebelumnya. Ketiga perempuan ini sedang berjalan di pinggir jalan kota, lalu melewati sebuah restoran. Tampak seorang pelayan menawarkan menu makanan kepada mereka, namun salah seorang di antara mereka yang memakai dress selutut tanpa lengan dan berwarna krem menolak tawaran pelayan tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Terlihat dari dua gambar terakhir, di mana ia melambaikan tangan tanda menolak dan memegang perutnya yang sepertinya berarti bahwa ia sudah kenyang dan sedang tidak ingin makan. Latar dari scene kelima ini adalah sebuah jalan raya di kota besar. Teknik pengambilan gambar yang terdapat pada scene kelima ini adalah, gambar ke-15 dan 16 menggunakan teknik long shot, eye level angle dan deep focus. Sedangkan gambar ke-17 dan 18 menggunakan teknik medium shot, eye level angle dan selective focus. Pencahayaan yang digunakan pada semua gambar pada scene ini adalah High Key yang menimbulkan kesan cerah, riang dan ceria pada setiap gambar. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 10 Ikon Scene Kelima Penanda Signifier Petanda Signified Tanda Sebuah teks ukuran besar, berwarna merah dengan dipenuhi glitter pada teks tersebut. Latar dari teks tersebut adalah sebuah kota jalanan kota besar dan metropolitan. Teks “Live The Dream” Tiga orang perempuan dewasa, perempuan paling kiri memiliki kulit putih, mengenakan baju garis dan dibalut blazer merah. Memakai celana jeans. Rambut hitam panjang digerai ke belakang. Perempuan yang di tengah menggunakan dress selutut tanpa lengan yang berwarna krem, membawa blazer hitam yang ditenteng ke belakang pundak. Memiliki kulit putih dan rambut berwarna coklat yang digulung rapi ke belakang. Membawa dompet berwarna merah yang dikepit di antara lengan kanan. Perempuan terakhir berkulit coklat tua, rambut hitam dan digulung rapi ke belakang. Memakai baju putih tanpa lengan dan celana jeans dan belt di pinggang. Seorang lelaki dengan ukuran tinggi prang dewasa, memakai baju hitam dan celana hitam, menggunakan celemek di pinggang. Sedang berdiri sambil memegang menu makanan di restoran. Tiga orang perempuan dewasa dan seorang lelaki dewasa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Seorang perempuan dengan ukuran tinggi orang dewasa, berkulit putih dan berambut coklat. Memakai baju berwarna krem dan membawa dompet merah yang dikepit di antara lengan kanan. Sedang berjalan sambil tersenyum dan mengangkat tangan ke atas. Seorang perempuan berkulit coklat tua memakai baju berwarna putih tanpa lengan dan memiliki rambut berwarna hitam. Dua orang perempuan dewasa Seorang perempuan dewasa, berkulit putih dan mengenakan pakaian berwarna krem. Membawa dompet yang dikepit di lengan kanan. Sedang memegang perut dengan tangan sebelah kanan. Tubuh wanita dewasa 1. Tataran Denotatif Awal dari scene ini adalah tampilan sebuah teks yang bertuliskan “Live The Dream”. Tulisan tersebut berukuran besar, berwarna merah terang dan menyala, serta dipenuhi glitter. Latar dari tulisan tersebut adalah sebuah jalanan kota besar, yang terdapat gedung tinggi serta layar-layar lebar di pinggir jalan kota. Sepertinya ini merupakan salah satu kota besar yang terdapat di negara benua Eropa. Lalu muncul gambar yang menunjukkan tiga orang perempuan dewasa sedang berjalan di pinggir kota. Ketiga perempuan tersebut berpakaian sangat modis. Mereka melewati sebuah restoran, di mana seorang pelayan tengah berdiri di depan pintu dan mempersilakan mereka untuk masuk. Mereka sempat berhenti, namun salah seorang di antara mereka terlihat menolak tawaran pelayan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tersebut. Gambar selanjutnya menunjukkan perempuan tersebut mengangkat tangan sambil tersenyum ramah kepada pelayan tersebut, sebagai tanda mereka menolak untuk mampir ke restoran tersebut. Penolakan ini ditegaskan dengan gambar selanjutnya yaitu ketika perempuan tersebut memegang perutnya, sepertinya ia memberi tanda bahwa mereka sudah kenyang dan tidak ingin makan lagi. Pada scene ini teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah long shot pada gambar ke-15 dan 16. Teknik ini memberikan makna adanya hubungan sosial. Seperti pada gambar ke-16 adanya hubungan sosial di antara ketiga perempuan dan seorang pelayan restoran. Ini membentuk citra sosial perempuan di masyarakat. Pada gambar ke-17 dan 18 menggunakan teknik medium shot, ini menunjukkan adanya hubungan personal dengan subjek. Penonton akan fokus kepada subjek yang ditunjukkan pada gambar tersebut. Lalu penggunaan teknik deep focus pada gambar ke-15 dan 16 memberikan kesan kepada pemirsa bahwa setiap detail pada gambar tersebut penting, sehingga penonton akan melihat secara keseluruhan. Sedangkan pada dua gambar terakhir, digunakan teknik selective focus di mana hanya objek tertentu yang difokuskan, sehingga hanya akan terlihat objek tertentu pada gambar tersebut. 2. Tataran Konotatif Scene kelima ini mengangkat tentang gaya hidup perempuan modern. Dimulai pada teks yang bertuliskan “Live The Dream”, yang memaksudkan bahwa wanita harus mampu mewujudkan setiap mimpi-mimpinya. Perempuan yang dimaksudkan dalam iklan ini adalah perempuan yang mampu menjadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA teladan, inspirasi, baik dari fisik maupun non fisik. Kata “Live The Dream” dalam iklan ini juga mengandung arti bahwa setiap perempuan memiliki keinginan yang sama, salah satunya yaitu memiliki tubuh ideal dan setiap perempuan mampu mewujudkan impian itu dengan mengikuti gaya hidup perempuan yang terdapat dalam iklan tersebut. Tulisan “Live The Dream” muncul dengan warna merah menyala dan dibubuhi dengan glitter, serta muncul dengan latar jalan raya yang terdapat pada kota besar dan metropolitan. Merah dapat berarti berani, energi, ceria serta terkesan mewah dan elegan. Tulisan ini seolah merujuk pada perempuan, bahwa perempuan harus tampil berani, serta mampu tampil menyenangkan bagi orang lain. Perempuan harus tampil ceria dan bersinar, seperti tampilan glitter pada tulisan tersebut. Sebuah tampilan kota besar dan mewah yang menjadi latar tulisan tersebut sepertinya menandakan hidup yang glamour dan mewah. Gambar selanjutnya menunjukkan tiga orang perempuan dewasa yang sedang menyusuri jalan kota, lalu berhenti di depan sebuah restoran. Tampak seorang pelayan tengah mempersilakan mereka masuk untuk menyicipi makanan dari restoran tersebut. Ketiga perempuan ini tampak sangat cantik dan modis. Kelihatannya ketiga perempuan ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Terlihat dari pakaian yang mereka kenakan. Pakaian dapat mencitrakan kepribadian seseorang karena pakaian memberi kepuasan emosional. Perempuan paling kiri, memakai baju bergaris hitam putih dan dibalut oleh blazer merah. Memiliki kulit putih, tubuh langsing dan rambut hitam yang tergerai ke belakang. Mengenakan celana jeans berwarna biru pekat. Karakter yang ditonjolkan oleh wanita ini adalah sosok wanita yang tegas, periang, ceria, petualang, aktif dan berenergi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Perempuan selanjutnya berdiri di antara kedua wanita, memiliki tubuh langsing dan ideal, berkulit putih serta memiliki rambut coklat bersinar yang digulung rapi ke belakang. Mengenakan dress selutut tanpa lengan. Gambaran wanita ini adalah sosok perempuan yang lemah lembut, penyayang dan feminim. Perempuan terakhir berdiri paling kanan, memiliki kulit coklat tua, tubuh langsing dan ideal, serta rambut hitam yang digulung rapi ke belakang. Ia mengenakan baju putih tanpa lengan dan celana jeans berwarna biru. Sosok wanita yang ditampilkan adalah wanita yang sporty, trendy dan kelihatannya seorang wanita yang memiliki sifat tertutup. Ketiga perempuan ini disatukan dalam satu persahabatan. Tampaknya ketiga perempuan ini berasal dari ras yang berbeda. Salah satu dari mereka sepertinya berasal dari ras Afro-America. Ini menunjukkan bahwa semua perempuan pada dasarnya sama. Bagaimanapun karakter, sifat, warna kulit, tapi perempuan harus mampu tampil sempurna dalam setiap kondisi. Munculnya karakter perempuan berkulit gelap pada iklan ini, menunjukkan bahwa perempuan mana pun berhak untuk tampil cantik. Tidak ada perbedaan baik dari ras mana pun. Segi fisik sangat ditonjolkan di sini. Ketiga perempuan ini memiliki tubuh langsing dan ideal. Tubuh seperti ini yang diimpikan oleh setiap perempuan. Gambar selanjutnya tampak salah seorang perempuan yang berada di tengah sedang mengangkat tangan kepada pelayan yang mempersilakan mereka masuk. Ia menolak untuk mampir ke restoran tersebut. Ia juga tersenyum sangat ramah kepada pelayan tersebut. Citra perempuan ini semakin dikuatkan dengan sifat yang ia tunjukkan pada pelayan tersebut. Sifat lemah lembut dan penyayang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ia tampilkan lewat senyumnya yang ramah saat menolak tawaran pelayan tersebut. Gambar terakhir menunjukkan perempuan yang sama sedang memegang perutnya setelah ia melambaikan tangan pada pelayan tersebut. Ini merupakan tanda bahwa ia dan teman-temannya sudah kenyang dan tidak ingin makan kembali. Pada scene sebelumnya, ditunjukkan bahwa wanita ini hanya meminum susu WRP Diet To Go. Ini merupakan tanda bahwa susu WRP Diet To Go merupakan minuman yang mampu mengenyangkan, menyehatkan dan menciptakan tubuh ideal setiap perempuan. Ketiga perempuan ini tampak sangat ceria dan bergairah. Mereka tidak khawatir jika hanya mengonsumsi susu tersebut karena mereka percaya bahwa minuman tersebut setara dengan mengonsumsi makanan berat hanya saja tidak mengandung kalori yang tinggi sehingga tetap menjaga tubuh tetap ideal. Ini juga berarti bahwa perempuan tidak boleh sembarangan memilih makanan di luar dan menawarkan susu WRP sebagai pengganti makanan yang menyehatkan wanita. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

IV.2.6 Analisis Scene Keenam Iklan WRP versi Diet To Go

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan.

0 2 10

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi).

2 14 115

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN URAIAN TEORITIS - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

2 5 28

BAB I PENDAHULUAN - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 6 19

Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 3 9

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi)

0 1 99