Feminisme Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

II.6 Feminisme

Feminitas adalah stereotype yang didasarkan atas perbedaan biologis yang tidak melekat sejak lahir tetapi dibuat oleh masyarakat. Feminitas menunjuk pada perbedaan gender, bukan seks, yaitu keadaan di mana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki atau perempuan yang mendapat pencirian psikologis sebagai laki-laki atau perempuan. Feminisme sebagai gerakan pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi, serta usaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Dalam Sugihastuti 2000: 37 terdapat dua penjelasan mengenai feminisme. Pertama adalah penjelasan dari Moeliono, yang menjelaskan bahwa feminisme ialah gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria. Yang kedua, Goefe mendefinisikan feminisme sbagai teori tentang persamaan antara laki-laki dan wanita di bidang politik, ekonomi, sosial atau kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta kepentingan wanita. Dalam media massa, sering dijumpai iklan produk yang menampilkan perempuan dalam iklan tersebut. Perempuan dianggap mampu menampilkan citra yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan, dapat sampai kepada para penonton. Dalam banyak iklan terjadi penekanan terhadap pentingnya perempuan untuk selalu tampil memikat dengan mempertegas sifat kewanitaannya secara biologis, seperti memiliki waktu menstruasi iklan pembalut wanita, memiliki rambut panjang iklan sampo dan lainnya. Beberapa citra perempuan yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA digambarkan dalam iklan televisi seperti citra pigura, citra pilar, citra pinggan dan citra pergaulan. Keindahan perempuan menjadi stereotip perempuan dan membawa pada sifat-sifat di sekitar keindahan itu, seperti perempuan harus tampil menawan, pandai mengurus rumah tangga, memasak, tampil prima untuk menyenangkan suami dan pantas diajak ke berbagai acara. Stereotip perempuan tersebut menjadi wacana dalam rancangan iklan televisi, sekaligus menempatkan stereotip itu dalam konteks sentral iklan televisi serta pula menempatkan posisi perempuan dalam iklan televisi. Beberapa iklan yang ditampilkan dalam iklan televisi tersebut dianggap mengeksploitasi perempuan. Kasiyan dalam Sugihastuti, 2007: 96 berpendapat feminisme sebagai gerakan perempuan muncul dalam karakteristik yang berbeda-beda yang disebabkan perbedaan asumsi dasar yang memandang persoalan-persoalan yang menyebabkan ketimpangan gender. Ada empat aliran utama dalam gerakan feminisme, antara lain adalah Fakih, 2004: 81: 1. Feminisme Liberal Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap teori politik liberal yang pada umumnya menjunjung tinggi nilai otonomi, persamaan dan nilai moral serta kebebasan individu, namun pada saat yang sama dianggap mendiskriminasi kaum perempuan. Asumsi dasar feminisme liberal berakar pada pandangan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Kerangka kerja feminisme liberal dalam memperjuangkan persoalan masyarakat tertuju pada kesempatan yang sama dan hak yang sama bagi setiap UNIVERSITAS SUMATERA UTARA individu, termasuk di dalamnya kesempatan dan hak perempuan. Feminisme liberal tidak pernah mempertanyakan diskriminasi akibat ideologi patriarki, sebagaimana dipersoalkan oleh feminisme radikal maupun analisis atas struktur kelas, politik, ekonomi serta gender. 2. Feminisme Radikal Feminisme radikal muncul sebagai reaksi atas kultur sexism atau diskriminasi sosial berdasarkan jenis kelamin di Barat tahun 60-an. Para penganut feminisme radikal tidak melihat adanya perbedaan antara tujuan personal dan politik, unsur-unsur seksual atau biologis. Sehingga, dalam melakukan analisis tentang penyebab penindasan terhadap kaum perempuan oleh laki-laki, mereka menganggapnya berakar pada jenis kelamin laki-laki itu sendiri beserta ideologi patriarkinya. 3. Feminisme Marxis Kelompok feminisme marxis menolak keyakinan kaum feminis radikal yang menyatakan biologi sebagai dasar pembedaan gender. Bagi mereka penindasan perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi. Penganut feminisme marxis tidak menganggap patriarki ataupun kaum laki-laki sebagai permasalahan, akan tetapi sistem kapitalisme yang sesungguhnya merupakan penyebab masalahnya. 4. Feminisme Sosialis Feminisme sosialis menganggap bahwa penindasan perempuan bisa melahirkan kesadaran revolusi, tapi bukan revolusi model perempuan sebagai jenis kelamin women as sex. Bagi feminisme sosialis, ketidakadilan bukan akibat dari perbedaan biologis laki-laki dan perempuan, tetapi lebih karena UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penilaian dan anggapan terhadap perbedaan itu. Oleh karena itu, yang diperangi dalam gerakan feminisme sosialis adalah konstruksi visi dan ideologi masyarakat serta struktur dan sistem yang tidak adil yang dibangun atas bias gender. Dalam kajian feminisme, kategori yang sesuai dengan penelitian ini adalah feminisme liberal. Dalam feminisme liberal, perempuan mendapatkan pendidikan yang setara, hak politik dan kesempatan ekonomi yang setara. Feminis liberal berkeinginan berkeinginan untuk membebaskan perempuan dari peran gender yang opresif yaitu, dari peran-peran yang digunakan sebagai alasan atau pembenaran untuk memberikan tempat sama sekali, bagi perempuan, baik dalam akademi, forum, maupun pasar Rosemarie, 2010: 48. Seperti yang ditampilkan dalam iklan WRP Diet To Go bahwa perempuan dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan oleh banyak kaum pria. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, proses penelitian dan ilmu pengetahuan tidak sesederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, peneliti harus dapat berpikir secara kritis, di mana peneliti mampu menangkap fenomena-fenomena sosial di masyarakat dan melakukan pengamatan mendalam terhadap fenomena tersebut. Metode dalam penelitian kualitatif bersifat interpretatif. Semiotika, merupakan salah satu bagian dari bentuk penelitian kualitatif. Penelitian ini, menggunakan analisis semiotika dalam mengkaji lebih dalam tentang makna yang terkandung di dalam tanda. Analisis semiotika menganalisis tidak sekedar realitas media massa akan tetapi konteks realitas pada umumnya. Melalui analisis semiotika, sejumlah besar sistem tanda yang terdapat pada kajian media mampu dianalisis dalam mencari makna di balik tanda. Metode semiotika merupakan metode yang bersifat interpretatif, di mana dalam metode semiotika peneliti menganalisis dan mengungkapkan serta menguraikan makna dalam bentuk teks. Dalam penelitian ini, sangat bersifat subjektif yang berarti setiap pemaknaan yang terdapat di balik tanda melibatkan daya pikir, pengalaman, budaya serta emosi tiap manusia. Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan semiotika model Roland Barthes. Dalam semiotika Roland Barthes, menggunakan signifikasi dua tahap di mana tahap pertama merupakan tataran denotasi yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan arti yang tampak pada tanda, dan tahap kedua merupakan tataran konotasi dan melalui konotasi tersebut akan melahirkan temuan-temuan dan mitos pada makna tersebut. III.2 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah iklan televisi “WRP versi Diet To Go” yang berdurasi 30 detik. Iklan WRP versi Diet To Go merupakan iklan TVC Televisi Commersial yang mempromosikan minuman pengganti makanan yang dikonsumsi oleh perempuan. Iklan ini mengangkat konsep tentang pentingnya perempuan dalam menjaga tubuh agar tetap sehat, bugar, langsing walaupun memiliki banyak aktivitas. Iklan WRP ini memberikan gambaran bagaimana sisi dan bentuk perempuan ideal, dan iklan ini juga mengangkat banyak tentang citra perempuan. Iklan WRP versi Diet To Go diproduseri oleh Khun Ping dan Ki dan disutradarai oleh Som Chai, yang berkebangsaan Thailand. Iklan ini juga memiliki jingle sendiri yang berjudul Live The Dream yang dibawakan oleh Dira Sugandi. III.3 Unit level Analisis Penelitian ini mengambil unit analisis berupa iklan video komersial WRP versi Diet to Go yang ditayangkan di televisi swasta sejak tahun 2011 hingga awal tahun 2012. Iklan ini ditayangkan selama 30 detik dan akan diambil 27 gambar berbeda dan akan dibagi dalam beberapa scene yang sesuai dengan objek penelitian. Peneliti akan menganalisis dengan memperhatikan berbagai elemen seperti teknik pengambilan gambar, komposisi warna, gesture, ekspresi, musik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan lainnya. Selanjutnya akan dianalisis dengan melihat makna denotasi, konotasi serta mitos yang terdapat dalam iklan tersebut. Tabel 3 Unit dan Level Analisis III.4 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian kepustakaan Peneliti akan mengumpulkan data dengan cara mempelajari literatur dan sumber bacaan yang relevan seperti buku, majalah, jurnal dan sumber bacaan dari internet yang berkenaan dengan penelitian ini. 2. Pengamatan langsung Peneliti melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Pengamatan langsung dapat didukung dengan data yang terbagi menjadi: a. Data primer Data primer merupakan data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah print out iklan WRP versi Diet to Go yang berdurasi 30 detik. Dari iklan ini didapatkan 28 gambar yang berbeda dan akan dibagi dalam beberapa scene untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. UNIT ANALISIS LEVEL ANALISIS DENOTASI KONOTASI MITOS, IDEOLOGI TANDA PENANDA PETANDA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari literatur dan sumber bacaan yang mendukung data primer, seperti informasi dari buku, majalah atau sumber bacaan lainnya. c. Data dokumenter Data dokumenter merupakan data yang diperoleh dari iklan WRP versi Diet to Go yang diunduh berupa video dalam format flv. III.5 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses menyusun data agar dapat ditafsirkan Nasution, 1996: 126. Dalam melakukan analisis, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan peneliti sebagai bahan pertimbangan Sobur: 2004: 117, yaitu: 1. Penanda dan petanda 2. Gambar, indeks dan simbol 3. Fenomena sosiologi: demografi orang di dalam iklan dan orang-orang yang menjadi sasaran iklan, refleksi kelas-kelas sosial ekonomi, gaya hidup dan sebagainya. 4. Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk, melalui naskah dan orang-orang yang dilibatkan di dalam iklan 5. Desain dari iklan, termasuk tipe perwajahan yang digunakan, warna dan unsur estetik yang lain 6. Publikasi yang ditemukan di dalam iklan dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Aspek yang diteliti dalam iklan ini menggunakan perangkat analisis Roland Barthes, yakni signikasi dua tahap yaitu denotasi dan konotasi 1. Tataran Denotatif Dalam setiap objek penelitian dipaparkan sesuai dengan yang terdapat pada video iklan WRP versi Diet to Go. Video yang berdurasi 30 detik ini menghasilkan 27 gambar yang berbeda dan akan dibagi dalam beberapa scene yang berbeda. Selanjutnya peneliti akan menganalisis makna denotatif yang terdapat pada tiap gambar tersebut. 2. Tataran Konotatif Pada tataran ini akan dideskripsikan bagaimana makna konotatif bekerja pada gambar tersebut sesuai dengan alur cerita yang terdapat dalam iklan WRP versi Diet to Go. Dalam tataran konotatif, peneliti akan mendeskripsikan representasi dan citra apa yang ditampilkan oleh iklan tersebut, serta bagaimana gambar tersebut bekerja sehingga menghasilkan makna dengan mengombinasikan berbagai teknik pengambilan gambar, sudut pandang, pewarnaan dan sebagainya. Melalui tataran konotatif, akan didapatkan temuan berupa mitos atau ideologi. Mitos merupakan pemaknaan atau bagaimana kebudayaan menjelaskan dan memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. III.6 Kelemahan Penelitian Penelitian ini bersifat subjektif, sehingga pengetahuan, latar belakang budaya, kepercayaan, minat serta perasaan peneliti ketika melakukan penelitian akan sangat berpengaruh pada hasil penelitian. Sehingga peneliti akan memilih UNIVERSITAS SUMATERA UTARA aspek yang dianggap menarik untuk diteliti. Selain itu, penelitian ini bersifat repetitif atau pengulangan yang berarti akan terjadi pengulangan ketika menganalisis salah satu scene dan menuju scene berikutnya. Analisis semiotika merupakan proses analisis yang tidak berujung. Setiap orang akan memiliki penafsiran yang berbeda terhadap satu objek yang diteliti. Ini terjadi karena semiotika merupakan proses pemaknaan yang melibatkan daya pikir, pengalaman, budaya dan perasaan setiap manusia dalam perjumpaan terhadap suatu tanda. Namun, diharapkan penelitian ini akan mendekati hasil yang terbaik dalam penelitian terhadap objek yang diteliti yaitu iklan WRP versi Diet to Go. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV.1 Gambaran Umum Iklan WRP versi Diet To Go

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan.

0 2 10

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi).

2 14 115

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN URAIAN TEORITIS - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

2 5 28

BAB I PENDAHULUAN - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 6 19

Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 3 9

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi)

0 1 99