Analisis Scene Ketiga Iklan WRP versi Diet To Go

IV.2.3 Analisis Scene Ketiga Iklan WRP versi Diet To Go

Gambar 6 Scene Ketiga Gambar ke 8 Gambar ke 9 Gambar ke 10 Gambar ke 11 Ilustrasi Scene Ketiga Dengan menampilkan kegiatan dari seorang perempuan muda, scene ini dimulai dengan latar sebuah bangunan. Tampak dari gambar, gedung tersebut merupakan sebuah lokasi syuting. Terdapat banyak kru yang bekerja untuk syuting tersebut. Si model mengenakan gaun panjang berwarna merah cerah dengan sayap putih buatan di punggungnya. Seorang wanita berdiri tidak jauh dari si model, tampak sedang mengarahkan model tersebut. Wanita tersebut mengenakan blazer merah dan topi berwarna merah. Tampaknya si wanita adalah seorang sutradara yang memimpin kegiatan syuting tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar berikutnya menampilkan tangan seorang wanita yang sedang memegang susu kotak instan dari WRP Diet To Go. Jelas sekali bahwa si wanita sedang meminum susu instan WRP tersebut. Selanjutnya tampak gambar seorang laki-laki dewasa sedang membawa baki berisi makanan, ia mengenakan baju berwarna hitam dan kacamata gelap serta headphone yang ia gantung di pundaknya. Lelaki tersebut tampak sedang menawarkan makanan kepada si wanita sutradara. Namun si wanita tersebut mengangkat tangan kirinya sebagai tanda ia menolak makanan yang ditawarkan lelaki tersebut dan tetap memegang susu WRP di tangan kanannya. Pada detik berikutnya seorang perempuan berambut pendek dan memakai baju hitam tanpa lengan menghampiri si wanita sutradara sambil membawa pizza. Perempuan tersebut menawarkan pizza kepada si wanita sutradara. Namun si sutradara tetap menolak pizza yang ditawarkan, ia mengangkat tangan kirinya dan tersenyum ramah. Tangan kanan masih tetap memegang susu kotak instan WRP Diet To Go. Teknik pengambilan gambar pada gambar ke- 8 adalah long shot, eye-level angle dan deep focus. Pada gambar ke- 9 menggunakan teknik pengambilan gambar secara close up, eye-level angle dan selective focus. Sedangkan gambar ke- 10 dan 11 menggunakan teknik pengambilan gambar secara medium shot, eye- level angle dan soft focus. Pencahayaan semua gambar pada scene ini menggunakan High Key yang menimbulkan kesan riang dan cerah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 8 Ikon scene ketiga Penanda Signifier Petanda Signified Tanda Lokasi syuting, gedung mewah bercat putih. Dengan pilar-pilar tinggi di sekeliling gedung. Ada keramaian orang di lokasi syuting, serta peralatan untuk melakukan syuting Gedung tinggi dan sekumpulan orang Sekotak kecil susu instan WRP Diet To Go. Dipegang oleh sebuah tangan. Susu kotak instan WRP Diet To Go Seorang manusia dengan ukuran orang dewasa memakai blazer merah dan topi merah. Sedang mengangkat tangan, dan memegang susu intan WRP di tangan lainnya. Seorang manusia dengan ukuran tinggi orang dewasa. Memakai baju berwarna hitam dan kacamata. Headphone tergantung di leher. Sedang menawarkan makanan. Perempuan dewasa dan laki-laki dewasa Seorang manusia dengan ukuran tinggi orang dewasa, berkulit putih. Mengenakan baju garis hitam putih dan blazer merah serta memakai topi merah. Sedang mengangkat tangan dan menggenggam susu kotak WRP di tangan lainnya. Seorang manusia dengan ukuran tinggi orang dewasa memakai baju tanpa lengan berwarna hitam. Berkulit putih serta memiliki rambut pendek berwarna coklat terang. Menawarkan sekotak pizza. Dua orang perempuan dewasa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Tataran Denotatif Sebuah suasana lokasi syuting di mana terdapat keramaian yang dipenuhi oleh orang-orang yang bekerja di balik layar. Terlihat kesibukan orang-orang dengan aktivitas sebagai pekerja di balik layar. Tampak seorang wanita berpose sebagai model dengan menggunakan gaun merah nan mewah. Lokasi syuting tersebut adalah gedung tinggi yang mewah dan bercat putih, dengan banyak anak tangga dan dikelilingi oleh pilar-pilar. Selanjutnya tampak pada gambar fokus tertuju pada satu kotak kecil yaitu susu instan WRP Diet To Go. Susu tersebut digenggam oleh tangan manusia. Lalu tampak gambar seorang perempuan mengenakan blazer berwarna merah dan topi merah sedang mengangkat tangan kepada seorang pria yang menawarkan makanan kepadanya. Sepertinya ia menolak makanan yang ditawarkan oleh si pria. Kini tampak perempuan tersebut mengangkat tangan kedua kalinya kepada seorang perempuan berbaju tanpa lengan dan memiliki rambut pendek yang menawarkan pizza kepadanya. Sepertinya ia tetap menolak makanan yang diberikan oleh si wanita. Dalam scene ini, teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah teknik long shot pada gambar ke- 8 yang menunjukkan bahwa semua bagian dari gambar itu penting. Teknik ini menjelaskan semua elemen dari adegan tersebut. Teknik ini juga menjelaskan latar dari awal scene tersebut. Selanjutnya menggunakan teknik close up pada gambar ke- 9. Lalu menggunakan teknik medium shot pada gambar ke- 10 dan 11. Teknik ini memfokuskan perhatian penonton atas apa yang ditampilkan oleh gambar. Seperti dalam dua gambar terakhir yaitu interaksi antara perempuan sutradara dengan seorang lelaki dewasa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan perempuan sutradara dengan perempuan lainnya. Teknik ini menjelaskan hubungan antar subjek. 2. Tataran Konotatif Sebuah pencitraan perempuan pada scene ini dimulai ketika seorang perempuan muda berperan sebagai seorang sutradara. Ia mengenakan baju garis- garis hitam-putih dan dibalut dengan blazer merah serta memakai topi merah. Pakaian yang ia kenakan terlihat casual, trendi dan sangat modis. Merah melambangkan kesan energi, keberanian, hasrat dan erotisme. Seperti yang ditunjukkan pada gambar bagaimana perempuan tersebut tampak energi, aktif dan memberikan kesan ceria. Tampak dalam gambar bagaimana perempuan ini aktif dalam menjalankan kegiatannya sebagai seorang sutradara. Ia mengarahkan bagaimana sang model berpose dengan baik. Ini menunjukkan bahwa perempuan tidak selamanya bekerja dalam lingkup rumah tangga saja. Tetapi perempuan juga harus mampu menjalankan aktivitas di luar, bahkan mampu beraktivitas layaknya lelaki. Citra perempuan yang ditampilkan adalah perempuan dapat memberikan kontribusi bagi setiap aktivitas-aktivitas. Citra pergaulan juga ditampilkan pada scene ini. Perempuan mampu tampil menyenangkan bagi orang lain. Meski berparas cantik, bertubuh tinggi dan langsing serta berkulit putih, wanita ini tidak berperan menjadi seorang model tetapi malah bekerja di belakang layar. Ini menunjukkan bahwa kegiatan dan aktivitas perempuan tidak harus selalu dikaitkan dengan keindahan fisik wanita semata. Citra perempuan yang ditunjukkan bahwa dalam pekerjaan, wanita tidak melulu mengandalkan fisik tetapi juga kecerdasan dan inner beauty. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lalu tampak gambar selanjutnya yaitu sebuah gambar yang fokus kepada satu kotak susu instan WRP Diet To Go. Kini gambar beralih pada si perempuan sutradara dengan seorang lelaki dewasa. Tampak pada gambar tersebut si perempuan mengangkat tangan kepada si pria yang menawarkan makanan padanya, tanda ia menolak makanan tersebut. Pada tangan lainnya ia memegang susu kotak instan WRP Diet To Go. Selanjutnya tampak perempuan yang sama dengan seorang perempuan lain yang menawarkan sekotak pizza kepadanya. Seperti gambar sebelumnya, ia juga mengangkat tangan tanda menolak makanan yang ditawarkan padanya sambil tersenyum ramah yang mengembang di wajahnya. Kedua gambar terakhir tersebut menunjukkan bahwa sang sutradara tidak sembarangan dalam mengonsumsi makanan terutama makanan yang mengandung banyak lemak seperti pizza yang ditawarkan oleh seorang perempuan pada gambar terakhir. Pizza yang ia tawarkan merupakan fast food atau makanan cepat saji yang tersedia di berbagai kota belahan dunia. Makanan tersebut mengandung banyak lemak yang mampu menghasilkan bentuk tubuh yang tidak ideal serta mengakibatkan kesehatan yang buruk bagi mereka yang sering mengonsumsinya. Untuk menjaga tubuhnya tetap langsing dan fit ia memilih meminum susu WRP Diet To Go. Meski dalam kesibukannya yang menguras banyak tenaga, ia tetap memilih hanya mengonsumsi susu WRP Diet To Go. Sebagai seorang wanita, ia tetap memperhatikan tubuhnya agar tetap terjaga dan tetap sehat. Pada gambar ke- 9, gambar tersebut diambil secara close up sehingga menunjukkan bahwa ada kedekatan antara si wanita dengan susu WRP tersebut. Kedekatan di sini berarti pentingnya si perempuan dalam mengonsumsi secara rutin susu WRP Diet To Go UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk menjaga kelangsingan tubuh. Pengambilan gambar secara close up juga memaksudkan bahwa hanya susu WRP Diet To Go yang diyakini mampu memberikan tubuh ideal yang diidamkan kebanyakan wanita. Ini dilakukan guna menarik minat pemirsa agar mengonsumsi susu WRP Diet To Go. Pada bagian ini, terlihat perempuan menduduki peran sebagai wanita karir. Scene ini menunjukkan bahwa wanita juga mampu mengambil peran yang biasa ditujukan kepada para pria, kaum wanita telah memasuki dunia pekerjaan kaum pria. Sedikitnya, ia ingin meraih kedudukan yang sama dengan kaum pria atau bahkan keinginan untuk melebihi. Wanita seperti ini mencari kekuasaan dan berusaha memegang kendali atas lingkungan tempat mereka bekerja. Pada scene ini ditunjukkan bahwa peran wanita tidak hanya berkisar wilayah domestik yaitu wilayah rumah tangga. Di mana peran sebagai anak perempuan, istri, atau pun seorang ibu, wanita telah diberi peran sejak lahir untuk mengurusi wilayah rumah tangga. Wanita telah keluar dari stereotype yang muncul sejak lahir bahwa wanita adalah makhluk lemah, yang harus dilindungi oleh kaum pria. Wanita ini menunjukkan bahwa perempuan juga mampu melakukan pekerjaan para pria. Wanita berhak memutuskan untuk memainkan peran yang mana dalam hidupnya. Ini menunjukkan emansipasi wanita pada zaman ini. Perempuan tidak lagi berada di bawah bayang-bayang para pria untuk menghidupi kehidupan sendiri. Pada scene ini bahkan diperlihatkan ketika seorang pria menawarkan makanan kepada seorang wanita yang dalam perannya pada scene ini tidak lebih tinggi dibandingkan si wanita sutradara tersebut. Gambar tersebut menunjukkan bahwa wanita mampu memiliki peran yang lebih tinggi dibanding pria. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

IV.2.4 Analisis Scene Keempat Iklan WRP versi Diet To Go

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan.

0 2 10

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi).

2 14 115

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

20 124 102

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi).

2 8 86

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN URAIAN TEORITIS - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

2 5 28

BAB I PENDAHULUAN - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 6 19

Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 3 9

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN PRODUK LAKI-LAKI (Studi Semiotik Mengenai Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Axe Deodorant Bodyspray versi ”Harga Minim” di Media Televisi)

0 0 19

Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “Permen Sukoka” di Televisi ( Studi Semiotik Tentang Representasi Pencitraan Perempuan Dalam Iklan “ Permen Sukoka” di Televisi ).

0 0 19

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN PADA IKLAN POMPA AIR SHIMIZU DI TELEVISI (Studi Semiotika Tentang Representasi Sensualitas Perempuan Pada Iklan Pompa Air Shimizu di Televisi)

0 1 99