I.6.1 Komunikasi Massa
Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada
publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh audiens Rohim, 2009:160. Komunikasi
massa merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya
McQuail, 1996: 7. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat, 2005: 189.
Dari sekian banyak definisi mengenai komunikasi massa, ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik Nurudin, 2004: 2.
I.6.2 Semiotika
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan
humanity memaknai hal-hal things Barthes dan Kurniawan dalam Sobur, 2004: 15. Semiotika berusaha menjelaskan tentang tanda, secara sistematik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjelaskan esensi, ciri-ciri dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya.
Menurut Morissan, semiotika merupakan studi mengenai tanda signs dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi.
Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang berada di luar diri
Morissan, 2009: 27. Segers mendefinisikan semiotika sebagai suatu disiplin yang meneliti semua bentuk komunikasi antar makna yang didasarkan pada sistem
tanda Sugihastuti, 2000: 26. Di dalam semiotika, ada dua aliran utama yaitu semiotika yang
menggunakan konsep Pierce dan yang menggunakan konsep Saussure. Dalam konsep Pierce, Pierce membagi tanda atas icon ikon, index indeks dan symbol
simbol. Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah atau bersifat kemiripan, indeks adalah tanda
yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal, sementara simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan
alamiah antara penanda dengan petandanya dan hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena Sobur, 2004: 41. Pierce mendefinisikan semiotika sebagai
suatu hubungan antara tanda, objek dan makna Morissan, 2009: 28. Sedangkan Saussure memasukkan semiotika sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
kehidupan langsung. Saussure mengemukakan bahwa seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan
menginterpretasikan tanda tersebut. Selain itu, ada konsep lain tentang semiotika yang diusung oleh Roland Barthes. Konsep Roland Barthes mengemukakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pemaknaan tanda atas signifikasi dua tahap two order signification, yaitu denotatif dan konotatif. Semiotik mengacu pada hubungan antara dua istilah yaitu
penanda significant dan petanda signifie; petanda adalah konsep sedangkan penanda adalah imaji bunyi yang bersifat psikis Sugihastuti. 2000:28.
Doede Nauta membedakan tiga tingkatan hubungan semiotika Sobur, 2004: 19, yaitu:
1. Semantik, yaitu bagaimana tanda berhubungan dengan referennya, atau
apa yang diwakili suatu tanda. 2.
Sintaktik, yaitu mengacu pada cara tanda disusun atau diorganisir dengan tanda lainnya di dalam sistem.
3. Pragmatik, yaitu mengacu pada efek atau perilaku yang ditunjukkan oleh
tanda.
I.6.3 Semiotika Iklan