2.3. Petani sebagai penerima subsidi pupuk
Petani adalah perorangan warga Negara Indonesia yang mengusahakan lahan milik sendiri atau bukan daan menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian sebagai
mata pencaharian utamanya. Secara garis besar petani terdapat tiga jenis , yaitu petani pemilik lahan, petani pemilik dan sekaligus juga penggarap lahan,dan buruh tani
Amri,2006:8 Secara umum, kehidupan petani identik bertempat tinggal di pedesaan dan
sebagian besar diantaranya, terutama yang tinggal daerah –daerah yang padat penduduk di Asia Tenggara, hidup dibawah garis kemiskinan. Petani dapat dibedakan menjadi
peladang atau pekebun, petani kecil peisan , dan petani pengusaha atau farmer. Sebagian besar petani yang ada di Indonesia merupakan peisan atau petani pemilik yang
sekaligus juga menggarap lahan pertanian yang mereka miliki Amri, 2006: 15. Peasant atau disebut juga dengan petani kecil, merupakan golongan terbesar
dalam kelompok petani yang menerima subsidi pupuk. Ciri-ciri petani yang tergolong sebagai peasant adalah sebagai berikut:
1. Mengusahakan pertanian dalam lingkup tekanan penduduk lokal yang meningkat. 2. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan tingkat hidup yang rendah.
3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten. 4. Kurang memperoleh pelayanan keehatan, pendidikan,dan pelayanan lainnya.
Dari segi ekonomi, ciri yang sangat penting pada petani kecil ialah terbatasnya sumberdaya dasar tempat ia mengusahakan pertanian. Pada umumnya mereka hanya
menguasai sebidang tanah kecil, kadang disertai dengan ketidakpastian dalam pengelolaannya. Lahannya yang sering tidak subur dan terpencar-pencar dalam
Universitas Sumatera Utara
beberapa petak. Mereka mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan yang sangat rendah. Mereka sering terjerat hutang dan tidak terjangkau oleh lembaga
kredit dan sarana produksi. Walaupun petani kecil mempunyai ciri yang sama, yaitu memiliki sumberdaya
terbatas dan pendapatan yang rendah, namun cara bekerja mereka berbeda-beda, sesuai dengan kebudayaannya.
2.4. Program Subsidi Pupuk