Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa 25 responden 83,3 mendapatkan
penghasilan lebih dari Rp. 1.000.000 perbulan. Sedangkan 5 responden 16,7 lainnya adalah Rp.510.000 – Rp. 1.000.000 perbulan.
Dari hasil observasi peneliti sebenarnya pendapatan mereka lebih dari Rp.1.000.000 perbulan, namun pendapatan itu tidak mutlak dari lahan yang mereka
miliki, ada usaha lain yang mereka lakukan seperti beternak dan berdagang. Pendapatan yang diperoleh oleh para responden itu masih perhitungan kotor, artinya belum
dipotong oleh biaya pupuk, racun, pengangkutan hasil panen, dan kebutuhan rumah tangga. Itu sebabnya mereka mengambil pupuk bersubsidi agar pendapatan mereka
dapat lebih.
5.2. Respon Masyarakat Terhadap Program Subsidi Pupuk Bagi Petani
5.2.1. Persepsi
Mengukur respon perlu ada persepsi karena jika persepsi tentang sesuatu hal itu tidak ada maka tidak akan muncul. Persepsi adalah suatu proses yang dimulai dari
penglihatan dan pendengaran hingga terbentuk tanggapan yang terjadi pada diri individu sehingga sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang
dimilikinya. Maka
persepsipemahaman masyarakat dapat diukur melalui penglihatan dan
pendengaran, atensi dan pengetahuan. Hasil penelitian dari persepsi responden terhadap program subsidi pupuk dapat diuraikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.1. Pengetahuan Responden Tentang Pengadaan Program Subsidi Pupuk di Desa Gunung Selamat
Berdasarkan hasil kuesioner 2011 terlihat bahwa responden yang mengetahui adanya program subsidi pupuk sebanyak 30 responden 100. Hasil penyebaran
kuesioner yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui adanya program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat sehingga menghasilkan
persepsi positif yang membentuk tanggapan akan keingintahuan yang lebih besar terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya.
Tabel 5.2.2. Sumber Informasi Mengenai Syarat, Cara dan Pengadaan Program Subsidi Pupuk Di Desa Gunung Selamat
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3 Pegawai Kecamatan
Kepala Desa Ketua Kelompok Tani
1 24
5 3.3
80 16,7
Jumlah 30
100,0 Sumber : Hasil Kuesioner 2011
Tabel 5.2.2. Menunjukkan bahwa responden lebih banyak mengetahui adanya program subsidi pupuk, bagaimana syarat dan cara memperolehnya telah diperoleh oleh
masyarakat melalui Kepala Desa yaitu sebanyak 24 responden 80, yang memeperoleh informasi tentang subsidi pupuk paling kecil yaitu berasal dari pegawai
kecamatan sebanyak 1 responden 3,3.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa pemerintah telah baik mensosialisasikan program subsidi pupuk. Sosialisasi program ini dikatakan baik,
terlihat dari informasi program yang diberikan dari Kepala Desa kepada penerima program subsidi pupuk telah diketahui oleh masyarakat tentang adanya penjualan pupuk
subsidi di masing-masing kelompok tani, begitu juga dengan syarat dan bagaimana cara memperoleh subsidi pupuk tersebut.
Tabel 5.2.3. Pengetahuan Responden Tentang Adanya Tim Penyuluh Yang melakukan Pembinaan Penyusunan RDKK Rencana Defenitif Kebutuhan
Kelompok No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
Mengetahui Kurang Mengetahui
28 2
93,3 6,7
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.3. menunjukkan bahwa responden sebagai penerima
subsidi pupuk ini telah mengetahui adanya tim penyuluh yang memberikan pembinaan tehdapa penyusunan RDKK sebanyak 28 responden 93,3, sedangkan yang kurang
mengetahui berjumlah 2 responden 6,7. Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa penerima subsidi
pupuk ini telah mengetahui adanya penyuluh yang akan memberikan pembinaan bagaimana caranya menyusun RDKK Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok agar
mereka tidak kesulitan dalam memperoleh kebutuhan pupuk yang mereka perlukan. Sedangkan yang kurang mengetahui adanya penyuluh yang akan memberikan
Universitas Sumatera Utara
pembinaan ini dikarenakan mereka sibuk bekerja, sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana caranya, mereka menerima bersih dari ketua kelompok tani.
Tabel 5.2.4. Pengetahuan Responden Terhadap Syarat dan Cara Memperoleh Program Subsidi Pupuk
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Mengetahui Kurang Mengetahui
28 2
93,3 6,7
Jumlah 30 100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.4. ini menunjukkan 28 responden 93,3 responden telah
mengetahui syarat dan cara memperoleh subsidi pupuk, sedangkan 2 responden 6,7 lainnya kurang mengetahui syarat dan cara menerima subsidi pupk.
Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa telah baik dijalankan. Buktinya bahwa masyarakat telah
banyak mengetahui Bagaimana syarat dan cara memperoleh subsidi pupuk.
Tabel 5.2.5. Pengetahuan Responden Terhadap Harga Pupuk Berdasarkan Jenis Pupuk Yang Dibeli Perzaknya
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Mengetahui Kurang Mengetahui
28 2
93,3 6,7
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.5. menunjukkan bahwa responden yang mengetahui
harga perzak dari jenis pupuk yang dibeli sebanyak 28 responden 93,3, sedangkan yang kurang mengetahui berjumlah 2 responden 6,7.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa para penerima subsidi pupuk ini telah mengetahui harga pupuk perzaknya. Ternyata jenis
pupuk yang dominan dibeli oleh para penerima subsidi pupuk ini yaitu jenis pupuk Urea dan NPK Foska, yang mana harga perzaknya untuk pupuk Urea Rp.105000 dan
NPK foska 175000. Harga itu belum termasuk upah bagi orang mengantarkannya ke rumah masing-masing penerima, jika penerima tidak dapat mengambil pupuk di pos
kelompok tani. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden penerima
subsidi pupuk di Dusun Persiluangan II Desa Gunung Selamat, Pak Derman yaitu : “ Kalau menurut saya harga pupuk di Desa Gunung Selamat itu sudah cukup
terjangkau, setelah ditambah dengan biaya transportasi dan telah disetujui oleh seluruh penerima.”
wawancara, April 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.6. Pengetahuan Responden Terhadap Adanya Pungutan Tambahan dalam Pembelian Pupuk
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
Kadang-kadang Tidak Pernah
25 5
83,3 16,7
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.6 diatas menunjukkan 25 responden 83,3 mengalami
tambahan dalam pembelian pupuk, sedangkan yang tidak pernah mengalami pungutan tambahan sebanyak 5 responden 16,7.
Hasil observasi peneliti di lapangan penelitian menunjukkan bahwa pungutan tambahan yang dikenakan bagi penerima subsidi pupuk ini adalah biaya transportasi
untuk mengantar pupuk ke rumah penerima subsidi pupuk, karena sesuatu hal seperti penerima tidak bisa mengambil pupuk bersubsidi tersebut dari pos kelompok taninya.
Namun, pungutan itu dikenakan setelah mendapat persetujuan oleh penerima sebelumnya disaat sosialisasi diadakan. Sehingga biaya yang ditanggung tidak
dikeluhkan sebelumnya. Sedangkan yang tidak pernah menerima pungutan tambahan itu karena mereka dapat mengambil pupuknya langsung ke pos kelompok tani.
Tabel 5.2.7. Pengetahuan Responden Terhadap Cara Membedakan Kemasan Pupuk Bersubsidi
Berdasarkan hasil kuesioner 2011 menunjukkan bahwa seluruh responden 30 Responden telah mengetahui cara membedakan kemasan pupuk bersubsidi dengan
Universitas Sumatera Utara
pupuk yang tidak bersubsidi. Ini dapat dilihat pada setiap kemasan pupuk bersubsidi telah dituliskan pupuk bersubsidi yang mana tulisan tersebut tidak dapat dihapus.
Tulisan ini dibuat guna menghindari tindakan yang tidak di inginkan seperti menjual pupuk tersebut kepedagang pupuk yang non-subsidi.
Tabel 5.2.8. Tentang Adanya Penyimpangan Pelaksanaan Subsidi Pupuk No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Pernah
Kadang-kadang Tidak Pernah
2 -
28 6,7
- 93,3
Jumlah 30 100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Tabel 5.2.8 menunjukkan bahwa 28 responden 93,3 tidak pernah
mengetahui dan mengalami penyimpangan pelaksanaan subsidi pupuk dan 2 responden 6,7 pernah mengetahui dan mengalami penyimpangan terhadap pelaksanaan subsidi
pupuk. Berdasarkan hasil observasi peneliti, pelaksanaan pupuk di Desa Gunung
Selamat telah berjalan cukup baik, ini dapat dilihat dari tidak pernahnya penyimpangan yang terjadi, namun bagi penerima yang mengetahui adanya penyimpangan
pelaksanaan itu disebabkan oleh oknum tertentu namun, itu telah diusust oleh Kepala Desa.
Tabel 5.2.9. Pengetahuan Responden Tentang Adanya Petugas PPOT
Universitas Sumatera Utara
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Di Desa Gunung Selamat No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Tahu
Kurang Tahu Tidak Tahu
2 8
20 6,7
26,6 66,7
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.9 diatas, menunjukkan bahwa 20 responden 66,7
menjawab mengetahui adanya petugas PPOT yang masuk ke Desa Gunung Selamat, sedangkan responden yang terkecil menjawab mengetahui adanya petugas PPOT yang
masuk dengan jumlah 2 responden 6,7.
Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa responden tidak mengetahui adanya petugas PPOT yang masuk ke Desa, mereka hanya mengetahui segala urusan
subsidi pupuk itu diurus oleh Ketua Kelompok Tani dan Kepala Desa. Namun, sebenarnya petugas PPOT itu memang sudah ada, tetapi tidak turun ke penerima,
hanya sampai ke Ketua Kelompok Tani.
Berdasarkan penghitungan nilai diketahui bahwa responden memiliki persepsi
terhadap program subsidi pupuk, diberikan nilai sebagai berikut :
a. Jumlah skor variabel persepsi = 182
b. Jumlah skor sub variabel persepsi = 14
c. Jumlah responden = 30
Universitas Sumatera Utara
Hasil skor variabel Persepsi V1 = a : b x c
= 182
: 14
x 30
= 182
: 420
= 0,43
Hasil dari penghitungan nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai persepsi terhadap program subsidi pupuk yaitu 0,43 dan berada diantara 0,34 sampai dengan 1, seperti
yang tertera dalam skala pengukuran, sehingga menunjukkan nilai respon positif. Hal ini dikarenakan para responden mengetahui apa dan bagaimana program pembinaan
yang diberikan.
5.2.2 Sikap
Pengukuran yang berikutnya yang berkenaan dengan respon masyarakat terhadap program subsidi pupuk adalah melalui sikap. Sikap dapat bersikap positif dan
negatif, sikap negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauhi, membenci, menghindari atau tidak mengetahui keberadaan suatu objek. Sedangkan sikap positif
memunculkan kecenderungan menyenangi, mendekati, menerima keberadaan objek. Pengukuran suatu sikap terhadap program tersebut melalui beberapa bagian, seperti
yang diuraikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.10. Persetujuan Penerimaan Responden Tentang Adanya Himbauan Cara Menyusun RDKKRencana Defenitif Kebutuhan Kelompok
Berdasarkan hasil kuesioner 2011 menunjukkan bahwa responden setuju dengan adanya himbauan agar penyuluh memberikan pembinaan terhadap cara
menyusun RDKK dengan jumlah 30 responden 100. Berdasarkan observasi peneliti adalah responden setuju dengan himbauan agar
penyuluh memberikan pembinaan kepada penerima agar penerima dapat menyusun RDKK dengan baik, sehingga kebutuhan pupuk yang mereka inginkan bisa terpenuhi.
Tabel 5.2.11. Penilaian Responden Tentang Kebutuhan Pupuk
Berdasarkan hasil kuesioner 2011 menunjukkan bahwa 30 responden 100 menilai baik tentang kebutuhan pupuk yang disalurkan ke Desa Gunung Selamat.
Hasil observasi peneliti dilapangan menunjukkan bahwa para responden sebagai penerima subsidi pupuk ini menilai kebutuhan akan pupuk untuk pertanian mereka telah
baik, dimana penyalurannya tidak terjadi masalah karena sebelumnya segala sesuatu yang berkenaan dengan pupuk bersubsidi ini telah dibicarakan oleh Kepala Desa kepada
Ketua Kelompok Tani dan penerima subsidi pupuk.
Tabel 5.2.12. Persetujuan penerimaan Responden Terhadap Pengurangan Jatah Pupuk di Desa Gunung Selamat untuk Desa Lain
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
3 Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
4 7
19 13,3
23,3 63,4
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.12 diatas menunjukkan 19 responden 63,4 menjawab
tidak setuju dengan pengurangan jatah pupuk untuk desa lain yang mengalami kekurangan pupuk, sedangkan yang terkecil responden menjawab setuju berjumlah 4
responden 13,3 dan selebihnya menjawab kurang setuju sebanyak 7 responden 23,3.
Hasil observasi peneliti di lapangan, masyarakat yang menjadi penerima subsidi pupuk ini menjawab tidak setuju karena mereka beranggapan jika pupuk untuk
pertanian mereka berkurang, bagaimana cara menambah kekurangan tersebut, dan yang terjadi mereka harus membeli pupuk yang non subsidi agar hasil panen mereka tidak
mengecewakan. Sedangkan yang menjawab setuju beralasan bahwa jika jumlah pupuk yang dikurangi masih dapat ditutupi untuk pertanian mereka, maka segalanya tidak
menjadi persoalan, sekalian menolong desa lain. Lain lagi yang menjawab kurang setuju, mereka beralasan bahwa boleh saja dikurangi, asalkan tidak sering dan memang
sebenarnya mereka keberatan juga. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Sunarto Sebagai salah satu
penerima subsidi pupuk mengatakan “ saya tidak setuju jumlah pupuk yang saya terima dikurangi lagi, karena itu sudah sesuai dengan kebutuhan pupuk untuk perkebunan
saya”
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.13. Penilaian Responden Terhadap Harga Eceran Tertinggi HET
Berdasarkan hasil kuesioner 2011 menunjukkan bahwa 30 responden 100 menjawab HET yang telah ditapkan oleh pemerintah ditambah dengan biaya lainnya
sesuai perhitungan sampai ke tangan penerima itu murah. Ini dapat terlihat meskipun mereka membeli pupuk bersubsidi dengan biaya tambahan untuk ongkos antar kerumah
penerima tetap masih nurak, ketimbang membeli pupuk yang non subsidi, yang harga nya bisa 2x lipat dari harga pupuk bersubsidi.
Tabel 5.2.14. Penilaian Responden Terhadap Ditempatkannya Petugas PPOT di Desa Gunung Selamat
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3 Baik
Kurang Baik Tidak Baik
26 4
- 86,7
13,3 -
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan hasil tabel 5.2.14 menunjukkan bahwa responden menjawab baik
sebanyak 26 responden 86,7 dan yang menjawab kurang baik sebanyak 4 responden 13,3.
Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa mereka para penerima subsidi pupuk menilai baik ditempatkannya petugas PPOT, namun mereka memang
tidak begitu sering adanya petugas PPOT yang masuk ke desa, hanya di saat pertama
Universitas Sumatera Utara
pupuk disalurkan di bulan pertama. Bagi mereka itu tidak masalah, karena sosialisasi yang di lakukan oleh petugas itu sudah dapat membantu.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penghitungan nilai diketahui bahwa responden memiliki
sikap terhadap program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat, dengan nilai sebagai berikut:
a. Jumlah skor variabel sikap
= 215 b.
Jumlah sub variabel sikap = 9
c. Jumlah responden
= 30 Hasil skor variabel sikap V2
= a : b xc = 215 : 9 x 30
= 215 : 270 = 0,79
Hasil penghitungan nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai sikap terhadap program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat yaitu 0,79 dan berada diantara 0,34 sampai
dengan 1 sehingga menunjukkan nilai respon positif, seperti yang tertera dalam skala Likert.
Hal ini menunjukkan bahwa responden telah menerima, mengharapkan dan menilai program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat telah baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Partisipasi
Partisipasi dalam program subsidi pupuk juga perlu dikaji. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara aktif dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak tahap
sosialisasi, persiapan, perencanaan, pengevaluasian, dan pemahaman. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta ikut
serta dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Partisipasi terhadap program subsidi pupuk dapat diukur melalui memikmati,
melaksanakan, memelihara, menilai, frekuensi dan kualitasnya. Mengukur partisipasi dalam program subsidi pupuk ini dimaksudkan untuk mempermudah mengetahui respon
masyarakat melalui penyebaran kuesioner kepada responden penerima subsidi pupuk. Hasil penelitian dari partisipasi responden terhadap program subsidi pupuk dapat
diuraikan sebagai berikut:
Tabel 5.2.15. Keikutsertaan Responden Dalam Pembinaan Penyusunan RDKK No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Pernah sering
Jarang Tidak Pernah
25 3
2 83,3
10 6,7
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan hasil tabel 5.2.15 menunjukkan bahwa 25 responden 83,3
pernah dan sering ikut serta dalam pembinaan penyusunan RDKK, 3 responden 10 menjawab jarang ikut serta dan 2 responden lainnya 6,7 menjawab tidak pernah ikut
dalam pembinaan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil observasi peneliti, responden yang menjawab sering ikut serta dalam pembinaan penyusunan RDKK , itu memang aktif setiap kegiatan yang
berkenaan dengan program subsidi pupuk, yang gunanya agar setiap ada pengumuman tentang harga dan penyusunan yang lainnya dapat mereka ketahui, sedangkan bagi
responden yang jarang ikut serta menganggap bosan jika itu-itu saja yang dibahas, dan yang mengatakan tidak pernah menjawab bahwa mereka selain berladang, mereka juga
beternak untuk menambah penghasilan rumah tangga sehingga tidak ada waktu untuk ikut dalam pembinaan tersebut.
Tabel 5.2.16. Penilaian Responden Terhadap Pembinaan Yang Dilakukan Oleh Penyuluh
Hasil kuesiner 2011 menunjukkan bahwa 30 responden 100 menjawab baik atas penilaian mereka terhadap pembinaan yang dilakukan oleh penyuluh.
Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa para penerima pupuk bersubsidi menilai baik terhadap pembinaan yang dilakukan oleh penyuluh kepada para
penerima. Mereka beralasan bahwa keterangan yang diberikan penyuluh kepada mereka sangat membantu dalam menyusun RDKK dan memelihara tanaman agar tidak
terserang hama dan benalu.
Tabel 5.2.17. Frekuensi Pembinaan yang dilakukan oleh Penyuluh No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Sering
Jarang Tidak Pernah
1 29
- 3,3
96,7 -
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.17 menunjukkan bahwa responden lebih dominan
menjawab jarang diadakan penyuluhan yaitu sebanyak 29 responden 96,7 dan 1 responden 3,3 menjawab sering dilakukannya penyuluhan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dilapangan menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan olh penyuluh ini memang jarang dilakukan karena
penyuluhan yang dilakukan bersifat mononton yang membuat para penerima subsidi pupuk tersebut malas untuk datang. Sehingga diberi inisiatif oleh Kepala Desa agar para
pembinaan yang dilakukan ini hanya sekali setahun diadakan dan kegiatan mengumpul dapat dilakukan dalam waktu tertentu jika ada perubahan dari pemerintah.
Tabel 5.2.18. Keterlibatan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Penyaluran Pupuk No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Pernah dan sering
Jarang Tidak Pernah
25 3
2 83,3
10 6,7
Jumlah 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.18 diatas menghasilkan suatu dominan jawaban pernah
dan sering terlibat dalam pelaksanaan penyaluran subsidi pupuk yang dilakukan di Desa Gunung Selamat sebanyak 25 responden 83,3 dan yang terkecil menjawab
Universitas Sumatera Utara
tidak pernah terlibat dalam pelaksanaan dalam penyaluran pupuk dengan jumlah 2 responden 10.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu responden, Pak Derman mengatakan “soal pelaksanaan pupuk dari gudang subsidi pupuk ke kelompok tani sudah sering saya
lalukan. Pengangkutan subsidi pupuk juga saya lakukan hingga sampai ke brumah penerima subsidi pupuk jika mereka memerlukan “.
wawancara, April 2011
Tabel 5.2.19. Keikutsertaan Responden Dalam Pengawasan Penyaluran Pupuk di Desa Gunung Selamat
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 2
3 Selalu
Jarang Tidak Pernah
8 2
20 26,7
6,7 66,6
Jumlah 30
100
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.19 menunjukkan bahwa 20 responden 66,6 tidak
pernah ikut serta dalam pengawasn penyaluran pupuk dan 2 responden 6,7 jarang ikut serta dalam pengawasan penyaluran pupuk tersebut.
Berdasarkan observasi peneliti dilapangan menunjukkan bahwa pengawasan dalam pemyaluran pupuk bersubsidi itu memang tidak melibatkan seluruh penerima
pupuk bersubsidi karena pengawasan telah dilakukan oleh pengawas dari pusat dan dibantu oleh Kepala Desa dan Ketua Kelompok Tani.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.20. Ketepatan Waktu, Jumlah, Sasaran, Jenis, Tempat dan Mutu Pupuk No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1 2
3 Sesuai
Kurang Sesuai Tidak Sesuai
28 2
- 93,3
6,7 -
Jawaban 30
100,0
Sumber : Hasil Kuesioner 2011 Berdasarkan tabel 5.2.20 menunjukkan bahwa 28 responden 93,3 menjawab
pupuk bersubsidi telah sesuai dengan waktu, jumlah, sasaran, tempat dan mutu pupuk. Sedangkan 2 responden 6,7 menjawab btidak sesuai.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan bahwa ketepatan waktu memang kadang menjadi suatu persoalan yang sering dihadapi oleh penerima subsidi pupuk,
namun itu semua karena keterlambatan dari Ketua Kelompok tani itu sendiri yang terlambat mengirim RDKK ke Pengurus Pupuk Bersubsidi Cabang Medan. Sementara
dalam ketepatan sasaran, jumlah, jenis, tempat dan mutu pupuk mereka anggap telah sesuai.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah saru responden penerima subsidi pupuk, Bapak Sunarto mengatakan “ dalam hal mutu pupuk, telah sesuai dan sama
Universitas Sumatera Utara
dengan pupuk yang non-subsidi, yang kadang menjadi masalah adalah ketepatan waktu pupuk sampai kelokasi, tapi masih dapat dimaklumi karena itu semua diakibatkan
oleh kesalahan dari pengiriman RDKK dari Ketua Kelompok Tani”. wawancara, April 2011
Berdasarkan penghitungan nilai diketahui bahwa responden memiliki partisipasi
terhadap program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat, dengan nilai sebagai berikut: a.
Jumlah skor variabel partisipasi = 149
b. Jumlah sub variabel partisipasi
= 13 c.
Jumlah responden
= 30
Hasil skor variabel partisipasi V3 = a : b xc
= 149 : 13 x 30 = 149 : 390
= 0,38 Hasil penghitungan nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai partisipasi terhadap
program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat yaitu 0,38 dan berada diantara 0,34 sampai dengan 1 sehingga menunjukkan nilai respon positif, seperti dalam skala Likert.
Hal ini menunjukkan bahwa responden telah ikut serta, terlibat, dan kualitas program subsidi pupuk di Desa Gunung Selamat telah baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan