Program Subsidi Pupuk Peraturan Menteri Pertanian

beberapa petak. Mereka mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan yang sangat rendah. Mereka sering terjerat hutang dan tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan sarana produksi. Walaupun petani kecil mempunyai ciri yang sama, yaitu memiliki sumberdaya terbatas dan pendapatan yang rendah, namun cara bekerja mereka berbeda-beda, sesuai dengan kebudayaannya.

2.4. Program Subsidi Pupuk

Program subsidi pupuk bagi petani adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu petani memenuhi kebutuhan pupuk sesuai kebutuhannya dalam kegiatan usaha tani dengan harga terjangkau agar dapat meningkatkan produksi pertanian dan menambah pendapatan serta memperbaiki kesejahteraanya. Kebijakan pemberian subsidi pupuk untuk sektor pertanian telah dilakukan sejak tahun 2003 dan dilanjutkan sampai saat ini. Pada tahun 2010, sesuai Undang- Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010, telah ditetapkan anggaran subidi harga pupuk sebesar Rp. 11, 291 triliun, untuk penyediaan pupuk urea, SP-36, ZA, NPK dan Pupuk organik. Selanjutnya kebijakan subsidi pupuk tersebut, Pemerintah telah menerbitkan peraturan Menteri PERTANIAN Nomor 50permentanSR. 1302009 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi HET Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010. Universitas Sumatera Utara Tersedianya pupuk bersubsidi sampai di tingkat petani secara 6 tepat yaitu tepat jumlah, jenis, waktu, dengan mutu terjamin dan harga sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah. Tersalurnya pupuk bersubsidi kepada petani harus melalui syarat,antara lain: 1. Berprofesi sebagai petani. 2. Memiliki lahan tidak lebih dari 2 hektar. 3. Tergabung dalam kelompok tani. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi HET yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV Pengecer Resmi sesuai ketentuan Peraturan menteri Perdagangan Nomor 07M- DAGPER22009 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Berubsidi untuk sektor Pertanian. 2.4.1. KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI TA 2010 2.4.1.1. Alokasi Kebutuhan Pupuk Bersubsidi

a. Peraturan Menteri Pertanian

Kebutuhan pupuk bersubsidi dihitung melalui beberapa tahapan, yaitu berdasarkan usulan kebutuhan teknis di lapangan yang diajukan oleh pemerintah daerah secara berjenjang dari BupatiWalikota kepada Gubernur dan selanjutnya disampaikan kepada Menteri Pertanian dan didasari pada program Peningkatan Produksi pertanian, terutama padi, jagung dan kedelai pertahun. Universitas Sumatera Utara Usulan kebutuhan pupuk bersubsidi secara button up tersebut diproses di tingkat pusat dengan memperhatikan kemampuan daya serap pupuk di masing-massing wilayah selama beberapa tahun serta pagu anggaran subsidi pupuk yang ditetapkan pemerintah. Penetapan alokasi pupuk bersubsidi untuk masing-masing provinsi pada umumnya di bawah kebutuhan teknis yang diusulkan daerah karena terbatasnya pagu anggaran subsidi, sehingga dengan jumlah pupuk berubsidi yang terbatas tersebut, diharapkan agar tetap dapat dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan azas prioritas, baik prioritas terhadap daerah yang dinilai sebagai sentra produksi, prioritas jenis komoditas yang diunggulkan oleh daerah. Jenis- jenis pupuk pupuk yang disubsidi pemerintah terdiri dari pupuk urea, ZA, SP-36, NPK dan pupuk organik yang diadakan produsen Pupuk yang ditunjuk, yaitu: PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Petrokimia Gresik.

b. Peraturan Gubernur