Manfaat Penelitian Masyarakat 1. Pengertian Masyarakat

Oleh karena itu penulis untuk meneliti mengenai bagaimana respon masyarakat terhadap program subsidi pupuk khusuhnya di Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu dengan judul “Respon Masyarakat Terhadap Program Subsidi Pupuk Bagi Petani di Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu ”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Respon Masyarakat Terhadap Program Subsidi Pupuk di Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu?”. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “sikap, persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap program subsidi pupuk di desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu”.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti sendiri menambah wawasan dan pengetahuan tentang program Subsidi Pupuk terhadap peningkatan hasil pertanian. 2. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran dan masukan kepada pihak-pihak pelaksana program Subsidi Pupuk dengan mengetahui respon masyarakat penerima bantuan. Dengan demikian para pelaksana program dapat membuat yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian ini Universitas Sumatera Utara

1.5. Sistematika penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan sejarah singkat serta gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Respon Respon merupakan suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu. Selain itu menurut Daryl Beum, respon diartikan sebagai tingkah laku balas atau sikap yang menjadi tingkah laku atau adu kuat Adi, 1994 : 105. Respon juga diartikan sebagai suatu proses pengorganisasian rangsang dimana rangsangan-rangsangan proksimal diorganisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomenal dari rangsangan- rangsangan proksimal tersebut Adi, 1994 : 105. Respon pada prosesnya didahului oleh sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara mengenai respon tidak terlepas pembahasannya dengan sikap. Dengan melihat sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu, maka akan diketahui bagaimana respon mereka terhadap kondisi tersebut. Dalam menanggapi suatu respon seseorang akan muncul respon positif yakni menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek, dan respon negative yakni apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau menjadi menghindar dan membenci objek tertentu Walgito, 2000 : 23. Universitas Sumatera Utara Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, prapemahaman yang mendetail, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Diketahui bahwa pengungkapan sikap dapat melalui : 1. Pengaruh atau penolakan 2. Penilaian 3. Suka atau tidak suka 4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologis Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi , mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respon positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci objek tertentu. Terdapat dua jenis variabel yang mempengaruhi respon yaitu: 1. Variabel struktural yakni faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik. 2. Variabel fungsional yakni faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu cruthefield, dalam Sarlito, 1991 : 47. Menurut Hunt orang dewasa mempunyai sejumlah unit untuk memproses informasi-informasi. Unit-unit ini dibuat khusus untuk menangani representasi fenomenal dari keadaan diluar yang ada dalam diri individu. Lingkungan internal ini Universitas Sumatera Utara dapat digunakan untuk memperkirakan peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang disebut Hunt sebagai suatu respon Hunt, dalam Adi, 1994 : 129. Teori rangsang balas stimulus response theory yang sering juga disebut sebagai teori penguat dan digunakan untuk menerangkan berbagai gejala tingkah laku sosial dan sikap. Yang artinya disini adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu jika ia mengalami rangsang tertentu. Sikap ini menjadi biasanya terhadap benda, orang, kelompok, nilai-nilai dan semua hal yang terdapat disekitar manusia. Respon dalam penelitian akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi Walgito, 2000 : 34. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada aspek-aspek dalam dunia persepsi, diantaranya adalah: a. Sensor sel dasar Rangsang yang diterima harus sesuai dengan mobilitas tiap-tiap indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran dan sifat peraba. b. Dimensi ruang Dunia persepsi mempunyai sifat ruang yang dapat menyatakan atas, bawah, tinggi, rendah, luas sempit, dan belakang. Universitas Sumatera Utara c. Konteks Gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. d. Tujuan e. Dunia persepsi mempunyai arti yang cenderung melakukan pengamatan yang ada hubungannya dengan diri kita. Sedangkan menurut Thoha, persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Bagi Wiliam James persepsi terbentuk atas dasar data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita,serta sebagian lainnya. Diperoleh dari pengolahan ingatan memory, diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Jadi yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan ,pendengaran, penghayatan, perasaan dan penerimaan. Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang benar. Fenomena lain yang terkait dengan penginderaan adalah illusi. Illusi muncul karena akibat keterbatasan kemampuan indra kita, dan illusi bukanlah suatu tipuan trick ataupun persepsi - persepsi yang salah misperception. Morgan, King, Weisz,dan Schopler memandang bahwa illusi adalah suatu persepsi, tetapi ia disebut persepsi karena ia tidak sejalan dengan persepsi yang lain. Universitas Sumatera Utara Fenomena yang lain yang terpenting dengan persepsi adal;ah atensi attention. Atensi adalah suatu proses penyeleksian input yang diproses dalam kaitan dengan pengalaman. Oleh karena itu, atensi ini menjadi bagian yang terpenting dalam proses persepsi. Sedangkan atensi itu banyak mendasarkan diri pada proses yang disebut filtering atau proses untuk menyaring informasi yang ada pada lingkungan , karena sernsori channel kita tidak mungkin memproses semua rangsangan yang berada pada lingkungan kita. Hal–hal yang mempengaruhi atensi seseorang dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah : 1 Motif dan kebutuhan. 2 Prepator set, yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap suatu input sensori tertentu tetapi tidak pada input yang lain. 3 Minat interest. Faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah : 1 Intensitas dan ukuran intensity and size . Misalnya makin keras suara suatu bunyi maka makin menarik perhatian seseorang. 2 Kontras dengan hal –hal yang baru. 3 Pengulangan 4 Pergerakan adi, 2000 :105 Selain penglihatan dan pendengaran, atensi, pengetahuan juga penting dalam proses persepsi. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal, dimana pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali bendakejadian tertentu yang belum Universitas Sumatera Utara pernah dilihatdilakukan sebelumnya. Misalnya : seseorang yang baru pertama kali dipilih untuk memimpin suatu organisasi maka ia akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi tersebut Walgito, 2000 : 45. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Media Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televise, radio, koran dan majalah. 2. Keterpaparan informasi Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sikap adalah suatu organisasi yang mengandung pendapat, perasaan dan keyakinan tentang sesuatu yang sifatnya relative konstan pada perasaan tertentu dan memberikan dasar untuk berperilaku Walgito, 2000 : 57. Sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu Sarwono, 1991 : 20. Rangsangan yang dimaksud dapat berupa rangsangan yang berbentuk batiniah seperti aktualisasi diri, dan dapat pula berbentuk fisik seperti halnya hasil-hasil dan usaha- usaha pembangunan. Universitas Sumatera Utara Menurut Walgito 2000 : 97 sikap dapat dilihat melalui penilaian, penerimaanpenolakan, mengharapkanmenghindari suatu objek tertentu. 1. Penilaian adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang bagaimana menilai objek tersebut. 2. Penerimaanpenolakan adalah berhubungan dengan rasa senangtidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan sistem nilai yang dimiliki. 3. Mengharapkanmenghindari adalah kesiapan seseorang bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya. Ciri-ciri sikap sebagai berikut: 1. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek. Tidak ada sikap yang tanpa objek. Objek ini bisa berupa benda, orang, ideology, nilai-nilai sosial, lembaga masyarakat dan sebagainya. 2. Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman dan latihan. 3. Karena sikap dapat dipelajari,maka sikap dapat berubah – ubah, meskipun relative sulit berubah. 4. Sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah dipenuhi. 5. Sikap tidak hanya satu macam, melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya. 6. Dalam sikap tersangkut juga motivasi dan perasaan Adi, 2000 : 179 . Universitas Sumatera Utara Sikap merupakan keceenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu Sarwono, 1991 : 20. Rangsangan yang dimaksud dapat berupa rangsangan yang berbentuk batiniah seperti aktualisasi diri, dan dapat pula berbentuk fisik seperti halnya hasil-hasil dan usaha- usaha pembangunan. Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting bahkan mutlak diperlukan dalam mengukur respon. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation, yang artinya mengambil bagian. Partiispasi adalah suatu proses sikap mental dimana orang-orang atau anggota masyarakat aktif menyumbang kreatifitas dan inisiatifnya dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya. Partisipasi atau keikutsertaan para pelaku dalam masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan ini akan membawa manfaat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah Walgito, 2000 : 68 . Menurut Huntingon partisipasi tidak hanya sebagai strategi dalam program masyarakat, tetapi juga menjadi hasil yang diharapkan dari program pengembangan masyarakat. Di dalam proses pembangunan secara keseluruhan, perluasan partisipasi dapat dipahami sebagai berikut: 1. Sebagai satu tujuan utama, masyarakat, kekuatan sosial, dan perorangan yang terlibat didalam proses itu. 2. Sebagai sarana kaum elit, kelompok-kelompok dan perorangan untuk mencapai tujuan lain yang mereka nilai tinggi. Universitas Sumatera Utara 3. Sebagai hasil sampingan atau konsekuensi tercapainya tujuan-tujuan lain, baik oleh masyarakat secara keseluruhan oleh kaum elit, kelompok-kelompok dan perorangan di dalam masyarakat Huntingon dalam Walgito, 2000 : 73. Partisipasi yang sering juga disebut peran serta atau ikut serta masyarakat, diartikan sebagai adanya motivasi dan keterlibatan masyarakat secara aktif dan terorganisasikan dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak tahap persiapan, perencanaan, pelaksaan, pemeliharaan, evaluasi hingga pengembangan atau perluasannya. Partisipasi ditinjau dari fungsi yang diambil masyarakat pelaku untuk suatu program, fungsi yang dapat diambil oleh masyarakat dalam berpartisipasi antara lain: 1. Berperan serta dalam menikmati hasil pembangaunan. Karena semua sudah dikerjakan oleh pihak luar masyarakat tinggal menerima jadi berupa hasil pembangunan misalnya gedung sekolah, pos KB, pembibitan tanaman, masyarakat tinggal menerima bibitnya, dsb. Partisipasi ini jelas mudah, namun menikmati belum berarti memelihara. 2. Berperan serta dalam melaksanakan program pembangunan hal ini terjadi karena pihak luar masyarakat, sudah mengerjakan persiapan, perencanaan, dan menyediakan semua kebutuhan program. Masyarakat tinggal melaksanakan, dan setelah itu baru dapat menikmati hasilnya misalnya dalam membangun jalan pengerasan , masyarakat ikut serta meratakan jalan dan menata merapikan batu. Pemugaran rumah ,masyarakat tinggal memasang alat-alatbahan yang sudah disediakan. Universitas Sumatera Utara 3. Berperan serta dalam memelihara hasil program. Fungsi ini lebih sulit, apalagi kalau masyarakat tidak terlibat dalam pelaksanaan. Sulit bukan saja karena tidak mempunyai keterampilan ,tetapi yang lebih penting karena mereka merasa tidak memilikin program tersebut, misalnya biasanya masyarakat bersedia memelihara satu geduing milik umum di desa jika mereka ikut ambil bagian dalam membangunya , bahkan ikut menyumbang sebahagian bahan. 4. Berperan serta dalam menilai program. Fungsi ini kadang diambil masyarakat karena diminta oleh penyelenggara program dan masyarakat merasa program tidak sesuai dengan aspirasinya Walgito, 2000 : 70. Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yang sama. Strategi yang biasa diterapkan adalah melalui strategi penyadaran. Untuk berhasilnya program pembangunan desa tersebut, warga masyarakat di tuntut untuk terlibat tidak hanya dalam aspek kognitif dan praktis tetapi juga ada keterlibatan emosional pada program tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan kekuatan dan perasaan untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang mencakup seluruh bangsa. 2.2. Masyarakat 2.2.1. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang atau dengan sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain Shadily, 1993 : 47. Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya disini menjadi unsur yang sine qua non yang harus ada dalam masyarakat, Universitas Sumatera Utara bukan hanya menjumlahkan adanya orang-orang, diantara mereka harus ada pertalian satu sama lain.

2.2.2. Masyarakat dan Macamnya

Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan yang tenang, teratur dan aman, disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota-anggotanya, baik dengan paksa maupun sukarela. Pengorbanan disini dimaksudkan menahan nafsu atau kehendak sewenang-wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan paksa berarti tunduk kepada hukum- hukum yang telah ditetapkan negara dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu. Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam : a. Masyarakat paksaan umpamanya negara, masyarakat tawanan ditempat tawanan dan sebagainya. b. Masyarakat merdeka terbagi pula dalam : 1. Masyarakat alam nature yaitu yang terjadi dengan sendirinya suku, golongan, yang bertalian karena darah atau keturunan, umumnya yang masih sederhana sekali kebudayaannya dalam keadaan terpencil atau tidak berhubungan dengan dunia luar. 2. Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan antara lain kongsi perekonomian, koperasi gereja dan sebagainya. 2.2.3. Asal Masyarakat Universitas Sumatera Utara Bermacam-macam penyelidikan dijalankan, untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar semua pendapat hanya merupakan kira-kira dan pandangan. Antara lain orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua dipulau sunyi umpamanya, selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena : a. Hasrat yang berdasar naluri kehendak diluar pengawasan akal untuk memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri hingga masyarakat keluarga terbentuk. b. Kelemahan manusia selalu terdesak untuk mencari kekuatan bersama, yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehinggan berlindung bersama- sama dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari-hari dengan tenaga bersama. c. Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri. d. Lain dari pada Aristoteles maka Bergson berpendapat, bahwa manusia ini hidup bersama bukan karena oleh persamaan melainkan oleh karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya, demikian oleh karena pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika, yang mencoba melihat kebenaran dalam kenyataan dengan mengadakan perbedaan dan perbandingan Shadily, 1993 : 52. Universitas Sumatera Utara

2.3. Petani sebagai penerima subsidi pupuk