Kerangka Konsep Operasional Konsep

kognisi sosial dipelajari proses produksi berita yang melibatkan kognisi individu dan wartawan. Sedangkan konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah Eriyanto, 2001: 222. Teks bukan sesuatu yang datang begitu saja, tetapi teks dibentuk dalam suatu praktek diskursus. Van Dijk tidak hanya membongkar teks semata, tetapi ia melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tersebut. Wacana oleh Van Dijk dibentuk oleh tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial Eriyanto, 2001: 222. Analisis wacana menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi. Menurut Van Dijk, sebuah wacana berfungsi sebagai suatu pernyataan assertion, pertanyaan question, tuduhan accusation, atau ancaman threat. Wacana juga dapat digunakan untuk mendiskriminasi atau mempersuasi orang lain untuk melakukan diskriminasi.

I.7. Kerangka Konsep

Kerangka merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi,

1995: 33. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak

diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok dan individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995: 33. Universitas Sumatera Utara Jadi, berdasarkan pengertiannya kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah memakai model dari analisis wacana Teun A. Van Dijk. Van Dijk menganalisis pada tiga tahap, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks social Eriyanto, 2001; 225. Analisis teks Van Dijk dibagi pada tiga level, yaitu: 1. Struktur makro, merupakan makna globalumum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. 2. Superstruktur, merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. 3. Struktur mikro merupakan wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar.

I.8. Operasional Konsep

Menurut Littlejohn Eriyanto, 2001: 226 antara bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung dan mengandung arti yang koheren satu sama lain, karena semua teks dipandang Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu piramida. Prinsip ini untuk mengamati bagaimana suatu teks terbangun lewat elemen-elemen yang lebih kecil. Berikut akan diuraikan satu persatu elemen wacana Van Dijk tersebut: Universitas Sumatera Utara 1. Tematik Menunjukkan gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. 2. Skematik Skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian- bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga terbentuk suatu kesatuan arti. 3. Latar Bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti yang ingin ditampilkan, menentukan kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa. 4. Detil Berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang untuk melakukan penonjolan dan penciptaan citra tertentu. 5. Maksud Menunjukkan bagaimana kebenaran tertentu ditonjolkan secara eksplisit dan secara implisit mengaburkan kebenaran yang lain. 6. Koherensi Pertalian atau jalinan antar kata dan kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. 7. Koherensi Kondisional Ditandai dengan pemakaian tanda kalimat dengan jelas. Ada tidaknya anak kalimat tidak mempengaruhi arti. Universitas Sumatera Utara 8. Koherensi Pembeda Berhubungan dengan bagaimana dua peristiwa atau fakta hendak dibedakan. Dua buah peristiwa dapat dibuat saling bertentangan dan berseberangan. 9. Pengingkaran Bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang akan diekspresikan secara implisit. 10.Bentuk kalimat Merupakan segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, prisnsip kausalitas. Tidak hanya persoalan teknis di ketatabahasaan tapi menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat itu. 11.Kata ganti Elemen ini untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam wacana. 12. Leksikon Menandakan bagaimana pemilihan kata dilakukan atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Pilihan kata yang dipakai menunjukan sikap dan idiologi tertentu. 13.Praanggapan Pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya. 14.Grafis Merupakan bagian untuk memeriksa bagian yang ditekankan atau Universitas Sumatera Utara ditonjolkan. 15.Metafora Penyampaian pesan melalui kiasan atau ungkapan. Metafora sebagai ornamen dari suatu berita yang sapat menjadi penunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

Setiap penelitian sosial membutuhkan teori, karena salah satu unsur yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori Singarimbun, 1995: 40. Maka teori berguna untuk menjelaskan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti Nanawi, 2002: 40. Fungsi teori dalam suatu riset penelitian adalah membantu peneliti dalam menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya Kriyantono, 2007: 45. Teori yang relevan dengan penelitian ini adalah: komunikasi dan komunikasi massa, pers dan jurnalistik, media massa dan surat kabar, analisis wacana kritis, ideologi dan analisis wacana Teun A. Van Djik. Secara lebih rinci dapat dilihat pada uraian-uraian berikut ini.

II.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio dan communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana, 2005: 41. Menurut Carl Hovland Effendy, 2007: 10, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Sedangkan menurut Lasswell komunikasi adalah Universitas Sumatera Utara