secara serentak. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan
media, yaitu media massa. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat
heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Secara sederhana komunikasi massa adalah menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang
beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Komunikasi massa biasanya menghendaki organisasi resmi dan rumit untuk melakukan
operasinya Effendy, 2007: 80. Menurut Everett M. Rogers, media massa terbagi dalam dua bentuk,
yakni media massa modern dan media massa tradisional. Media massa modern antara lain adalah televisi, surat kabar, radio, film, dan lain-lain. Media massa
tradisional meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lain-lain Effendy, 2007: 79. Komunikasi massa yang dibahas dalam penelitian Everett ini
adalah komunikasi massa modern.
I.6.2. Pers dan Jurnalistik
Istilah pers, atau press berasal dari istilah latin pressus artinya tekanan, atau tertekan, terhimpit, padat. Pers dalam kosakata Indonesia berasal dari bahasa
Belanda yang mempunyai arti sama dengan bahasa Inggris press, sebagai sebutan untuk alat cetak Wahidin, 2007: 35.
Universitas Sumatera Utara
Pers mempunyai dua macam pengertian, yakni pers dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak, seperti
surat kabar, majalah, mingguan tabloid dan sebagainya, sedangkan pers dalam arti luas meliputi media massa cetak elektronik, antara lain radio siaran dan televisi
siaran, sebagai media yang menyiarkan karya jurnalistik. Jadi, tegasnya pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang menyebarkan berita sebagai
karya jurnalistik kepada khalayak. Jurnalistik ataupun journalisme berasal dari perkataan journal, artinya
catatan harian, ataupun catatan mengenai kejadian sehari-hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan kegiatan ataupun pekerjaan
jurnalistik. Secara sederhana jurnalistik dapat didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan samapai kepada
menyebarluaskannya kepada khalayak Effendy, 2007: 95. Juranlistik juga diart ikan sebagai semacam kepandaian mengarang
yang pokoknya untuk memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Karena perkembangan zaman,
jurnalistik diartikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang berita mengenai peristiwa-peristiwa sehari-hari yang
umum dan aktual dengan secepat-cepatnya Kusumaningrat, 2007: 15. Hubungan pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan yang bergerak
dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan dan penerangan. Artinya adalah bahwa antara pers dan jurnalistik mempunyai hubungan yang erat. Pers
sebagai media komunikasi massa tidak akan berguna apabila sajiannya jauh dari prinsip-prinsip jurnalistik. Sebaliknya karya jurnalistik tidak akan bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
tanpa disampaikan oleh pers sebagai medianya, bahkan boleh dikatakan bahwa pers adalah media khusus untuk digunakan dalam mewujudkan dan
menyampaikan karya jurnalistik kepada khalayak. Dalam kenyataannya jurnalistik selalu berberhubungan dengan pers.
Jurnalistik diibaratkan sebagai bentuk komunikasinya, bentuk kegiatannya, isinya. Sedangkan pers itu adalah media di mana jurnalistik itu disalurkan. Pers dan
jurnalistik merupakan dwitunggal. Pers tidak mungkin berorganisasi tanpa jurnalistik, sebaliknya jurnalistik tidak mungkin mewujudkan suatu karya
bernama berita tanpa pers. Pers dan jurnalistik acap kali diibaratkan sebagai jiwa dan raga yang saling mengisi dan melengkapi.
I.6.3. Media Massa dan Surat Kabar