15
7 g
Lokasi esia
e
g Polim
196 tai 3
. 23
9,
6 65
72 17
Perseroan juga telah berhasil mendapatkan ISO 9001 mengenai manajemen mutu serta ISO 14000 mengenai manajemen lingkungan. Adapun beberapa penghargaan yang pernah diraih adalah ICSA Indonesian Customer
Satisfaction, IMAC Indonesian Most Admire Company, Forbes Indonesia, Top Brand Award, serta lainnya. Perseroan juga telah melakukan penjualan sahamnya ke masyarakat pada September 1990.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perseroan a. Kondisi Pasar Properti
Perseroan memproduksi produk berupa: sanitair, fitting dan peralatan sistem dapur dimana yang umumnya digunakan untuk industri properti. Oleh karena itu, Perseroan sangat tergantung kepada kondisi ekonomi
Indonesia secara umum dan pasar properti Indonesia pada khususnya. Perseroan memperkirakan bahwa hasil kegiatan usaha Perseroan akan terus berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan fluktuasi dalam kondisi
ekonomi dan pasar properti Indonesia.
Pasar properti Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah: penawaran dan permintaan dari properti yang sejenis, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga Kredit Pemilikan Rumah, inflasi, bencana
alam dan perkembangan politik dan ekonomi. Pasar properti secara historis berubah sesuai siklus, dan di masa depan perubahan siklus tersebut dapat berakibat pada permintaan pasar properti sehingga dapat berpengaruh
terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan. Untuk meminimalisasi ketergantungan akan kondisi pasar properti, Perseroan berusaha untuk meningkatkan
pangsa pasar luar negeri.
b. Kenaikan Biaya Bahan Baku
Kemampuan Perseroan untuk mengendalikan biaya produksi dapat mempengaruhi usaha, kondisi keuangan dan hasil dari operasi Perseroan itu sendiri. Biaya pembelian bahan baku berperan sangat penting dalam komposisi
biaya produksi sanitair, fitting dan peralatan sistem dapur, dimana harga bahan baku bergantung dari berbagai faktor eksternal diantaranya terhadap menguatnya kurs mata uang asing.
Perseroan berusaha untuk menekan biaya produksi lainnya. Biaya produksi lainnya termasuk dari biaya bahan baku, biaya overhead termasuk biaya perbaikan dan perawatan, tenaga kerja dan biaya bahan pendukung
lainnya. Perseroan secara berkesinambungan dan aktif mencari solusi untuk mengendalikan biaya tersebut. Salah satu upaya untuk menekan biaya produksi adalah dengan memilih vendor yang cukup kompetitif dalam segi
harga dan pelayanan. Untuk mencapai maksud tersebut diatas, Perseroan selalu mengadakan tender akan pemilihan vendor yang akan digunakan. Selama ini Perjanjian Perseroan dengan vendor hanya bersifat jangka
pendek, strategi ini diterapkan untuk menghindarkan ketergantungan Perseroan hanya pada satu vendor saja. Dengan upaya tersebut diatas, diharapkan harga beli produk Perseroan dapat lebih terjaga dimasa mendatang.
c. Kapasitas Produksi
Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penjualan bergantung pada kapasitas produksi per tahun. Per 31 Desember 2014 kapasitas produksi Perseroan untuk produk saniter sebesar 2.650.000 pcs per tahun, fitting
sebesar 482.616 set per tahun dan peralatan sistem dapur sebesar 43.200 m
3
per tahun. Utilisasi Perseroan selama tahun 2014 adalah sebesar 91,16, 108,42 dan 34,75 untuk sanitair, fitting dan peralatan sistem
dapur. Di sepanjang 2012 sampai dengan 2014, kapasitas produksi fitting mengalami peningkatan sedangkan untuk
produk sanitair terjadi peningkatan pada tahun 2014 karena adanya perluasan pabrik saniter di cikupa. kapasitas produksi peralatan sistem dapur cenderung stabil. Kenaikan kapasitas produksi fitting terjadi di 2013 sebesar 5
dikarenakan adanya penambahan mesin baru. Perseroan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produk fitting untuk mencukupi permintaan pasar global. Peningkatan kapasitas produksi ini akan diikuti dengan peningkatan
signifikan belanja modal Perseroan.
Buku PUT I TOTO 2015.indd 15 6915 8:00:18 PM
16
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting