Analisis Rasio Keuangan Likuiditas Analisis Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

25 2014 2013 2012 5.000 1.095 9.505 .724 .794 9.963 0.267 3.564 8.981 .081 .851 .762 .247 .898 .854 275 .536 .536 .300 .683 .459 .970 3.331 4.476 n : 2.915 1.800 1.515 .036 .941 .716 8.815 6.495 8.768 gi 3.730 2.154 1.230 3.551 1.878 4.502 7.281 4.032 5.731 6.096 0.527 4.499 2014 2013 2012 .536 .536 .536 426 426 426 9.907 9.907 9.907 4.789 3.979 3.980 6.534 1.802 4.316 1.192 5.650 8.165 b. Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Total Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dari sebesar Rp.898.165 juta pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi sebesar Rp.1.035.650 juta pada tanggal 31 Desember 2013 atau naik sebesar 15,31. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo laba ditahan sejalan dengan perolehan laba komprehensif setelah memperhitungkan pembagian dividen.

4.3 Analisis Rasio Keuangan Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek yang tercermin dalam rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek. Tingkat likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 211, 219 dan 215. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitasnya yang dihitung dari rasio total liabilitas perseroan, masing-masing terhadap total aset dan total ekuitas. Rasio seluruh liabilitas terhadap total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 39,27, 40,69 dan 41,01. Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 64,66, 68,61, dan 69,53. Imbal Hasil Ekuitas Return on Equity Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif, yang dihitung dari laba komprehensif dibagi dengan ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tahun 2014, 2013 dan 2012 masing- masing sebesar 23,93, 22,84 dan 26,35. Imbal Hasil Investasi Return on Asset Imbal hasil investasi adalah kemampuan aset produktif perseroan untuk menghasilkan laba komprehensif, yang dihitung dari laba komprehensif dibagi dengan total aset. Imbal hasil investasi Perseroan pada tahun 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 14,53, 13,55 dan 15,54.

4.4 Analisis Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

Tabel berikut ini merupakan ringkasan mengenai data arus kas Perseroan: dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2014 2013 2012 Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 307.709 320.627 188.137 Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi 320.002 156.297 92.690 Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan 156.155 111.990 109.276 Kenaikan penurunan neto kas dan setara kas 168.448 52.340 13.829 Kas dan setara kas pada awal tahun 252.491 200.151 213.979 Kas dan setara kas pada akhir tahun 84.043 252.491 200.151 Posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.84.043 juta, turun sebesar Rp.168.448 juta atau 66,71 dibandingkan dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp.252.491 juta. Penggunaan arus kas neto tahun 2014 untuk aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan masing-masing sebesar Rp.320.002 juta dan Rp.156.155 juta, sedangkan penerimaan arus kas neto dari aktivitas operasi sebesar Rp.307.709 juta. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Pada tahun 2014 arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp.307.709 juta yang terdiri dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp.2.045.299 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp.1.629.037 juta, penerimaan bunga sebesar Rp.6.384 juta, pembayaran bunga dan pajak penghasilan masing- masing Rp.15.709 juta dan Rp.99.227 juta. Buku PUT I TOTO 2015.indd 25 6915 8:00:21 PM 26 Pada tahun 2013 arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp.320.627 juta yang terdiri dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp.1.722.775 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp.1.306.626 juta, penerimaan bunga sebesar Rp.5.391 juta, penerimaan pengembalian pajak sebesar Rp.3.238 juta, pembayaran bunga dan pajak penghasilan masing- masing Rp.12.275 juta dan Rp.91.876 juta. Pada tahun 2012 arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp.188.137 juta yang terdiri dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp.1.539.247 juta, pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp.1.261.763 juta, penerimaan bunga sebesar Rp.4.960 juta, penerimaan klaim asuransi sebesar Rp.702 juta, pembayaran bunga dan pajak penghasilan masing- masing Rp.11.653 juta dan Rp.83.355 juta. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada tahun 2014, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp.320.002 juta terutama untuk pembelian asset tetap senilai Rp.320.505 juta, uang muka investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp.147 juta dan perolehan penjualan aset tetap sebesar Rp.650 juta. Pada tahun 2013, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp.156.297 juta terutama digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp.163.423 juta, dan uang muka investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp.16.533 juta. Kemudian terdapat pengembalian uang muka investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp. 19.839 Juta. Pada tahun 2012, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp.92.690 juta terutama digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp.48.868 juta, investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp.24.500 juta, dan uang muka investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp.19.839 juta. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pada tahun 2014, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.156.155 juta terutama terdiri dari pembayaran pinjaman jangka pendek sebesar Rp.6.220 juta, pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp.1.715 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp.148.219 juta. Pada tahun 2013, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.111.990 juta terutama terdiri dari pembayaran pinjaman jangka pendek sebesar Rp.12.189 juta, pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp.2.186 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp.97.615 juta. Pada tahun 2012, arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.109.276 juta terutama terdiri dari pembayaran pinjaman jangka pendek sebesar Rp.9.670 juta, pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp.530 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp.99.076 juta.

4.5 Belanja Modal