Desain Penelitian Besar sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional potong lintang. 3.2 Lokasi dan waktu penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian Pengambilan sampel dilakukan di beberapa praktek spesialis kandungan di kota Medan. Proses pembuatan dan pembacaan preparat imunohistokimia dilaksanakan di laboratorium Patologi Anatomi, sedangkan pembacaan preparat histopatologi pengukuran ketebalan jaringan dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian dilakukan selama 14 bulan, dari bulan April 2013 sampai Mei 2014 yang mencakup pembacaan proposal, pengumpulan data, pengolahan, analisis data dan pelaporan hasil. 3.3 Populasi dan sampel penelitian 3.3.1 Populasi penelitian Semua perempuan hamil 20-45 tahun, yang berobat ke klinik dokter spesialis kebidanan. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel penelitian

− Perempuan hamil 20-45 tahun dengan kehamilan normal dan tidak mendapat acetylsalicylic acid ASA. − Perempuan hamil 20-45 tahun dengan salah satu diagnosa: − APS − Mengalamimempunyai riwayat pre-eklamsiaeklamsia dan mendapat acetylsalicylic acid ASA dosis rendah 80-100 mghari.

3.3.3 Cara pengambilan sampel

Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode consecutive sampling, bagi perempuan hamil yang memenuhi kriteria penelitian kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel akan dihentikan bila jumlah minimal sampel telah terpenuhi.

3.4 Besar sampel

Untuk membuktikan hipotesis adanya perbedaan gambaran histopatologi antar subyek, digunakan rumus besar sampel untuk uji analitik komparatif numerik tidak berpasangan Dahlan, 2010. Rumus : 2 2       − + = xo xa z z n σ β α α= tingkat kemaknaan ditetapkan peneliti α= 0,05 z α β= power of test ditetapkan peneliti 80 z = 1,96 β σ= simpangan baku = 0,3 penelitian sebelumnya = 0,824 x a -xo= selisih rerata yang dianggap bermakna 0,2 Universitas Sumatera Utara 2 2       − + = xo xa z z n σ β α = 2 2 2 , 3 , 0,824 96 , 1       + = 34,9 Dari rumus di atas, didapatkan besar sampel minimal adalah 35 orang. Untuk membuktikan hipotesis adanya perbedaan tampilan imuno-histokimia fibronektin selaput ketuban antara subjek, digunakan rumus besar sampel untuk uji analitik komparatif kategorik tidak berpasangan Dahlan, 2010. Jika kesalahan tipe 1 ditetapkan 5, hipotesis 1 arah sehingga Zα=1,96, kesalahan tipe II ditetapkan 20 sehingga Z β=0,84; P 2 =0,1; P 1 -P 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2         − + + = = P P Q P Q P z PQ z n n β α =0,3 2 2 1 3 , 9 , 1 , 6 , 4 , 84 , 75 , 25 , 2 96 , 1         + + = = x x x n n = 31,46 Dari rumus di atas, didapatkan besar sampel minimal adalah 32 orang. Berdasarkan kedua rumus yang digunakan, disimpulkan bahwa besar sampel minimal yang akan diambil untuk menilai perubahan gambaran histopatologi dan tampilan imunohistokimia pada penelitian ini adalah 35 orang perempuan hamil. Setelah menjalani proses pengambilan sampel selama 5 bulan, ternyata jumlah kelompok kasus yang dibutuhkan masih belum memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan. Sehingga karena keterbatasan waktu dan dana, maka besar sampel untuk kelompok kasus dihitung kembali dengan cara memperbanyak kontrol dengan rumus sebagai berikut Dahlan, 2010. � ′ = �� + 1 2 � Universitas Sumatera Utara n’= besar sampel kasus n= besar sampel semula c= jumlah kontrol= 2 karena direncanakan 2 kontrolkasus n’ = 352+1 2�2 n’ = 105 4 =26,3  27 Dari rumus di atas didapatkan jumlah kasus sebanyak 27 orang, jumlah kontrol sebanyak 2x27= 54 orang, sehingga total sampel adalah 81 orang. 3.5. Kriteria inklusi dan eksklusi 3.5.1 Kriteria inklusi