pada kehamilan, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria Lowe et al., 2008.
Eklamsia adalah pre-eklamsia yang disertai kejang dan atau koma. Kejang bisa timbul pada sebelum, selama atau sesudah proses kehamilan. Kejang bisa
juga terjadi pada 48 jam atau lebih sesudah melahirkan, bahkan bisa terjadi 10 hari sesudah kelahiran Cunningham et al., 2005.
2.3.2 Pencegahan pre-eklamsia dan eklamsia
Pencegahan pre-eklamsia dan eklamsia difokuskan untuk memperbaiki perubahan patofisiologi yang terjadi. Jalur akhir dari patogenesis terjadinya pre-
eklamsia adalah kerusakan sel endotel, sehingga pencegahan dan pengobatan ditujukan untuk mengurangi kerusakan sel endotel pencegahan primer, atau
mengurangi akibat yang muncul dari kerusakan sel endotel pencegahan sekunder atau tersier. Beberapa strategi dapat digunakan untuk mencegah pre-eklamsia,
seperti modifikasi diet dan pendekatan farmakologi dengan pemberian ASA aspirin dosis rendah Sofoewan, 2003; Duley et al., 2007. Pemberian ASA
aspirin dosis rendah, kalsium dan antioksidan, dipercaya efektif untuk menurunkan risiko pre-eklamsia Wagner, 2004; Taherian dan Shirvani, 2003.
2.4 Acetylsalicylic acid ASA
2.4.1 Uraian umum
Acetylsalicylic acid ASA yang nama lainnya aspirin atau asetosal merupakan derivat asam salisilat dengan rumus molekul C
9
H
8
O
4
dan berat molekulBM: 180,16. Obat ini merupakan prototype golongan anti-inflamasi
Universitas Sumatera Utara
non-steroid, dengan khasiat sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi, yang diperoleh pada penggunaan dosis 325 mg Goodman and Gilman, 2007.
Namun, pada dosis 325 mg, ASAaspirin berkhasiat sebagai antitrombotik antiplatelet. Dosis efektif ASA sebagai antitrombotikantiplatelet berkisar antara
80 - 320 mg Patrono et al., 1980.
Gambar 2.1 Rumus bangun Acetylsalicylic Acid Goodman and Gilman, 2007
2.4.2 Farmakokinetik ASA
Setelah pemberian oral, ASA yang tak terionisasi diabsorpsi secara pasif di lambung dan usus halus. ASA dapat menembus sawar darah otak dan plasenta.
ASA dimetabolisme di hati, dihidrolisis menjadi salisilat dan asam asetat oleh esterase yang ada di jaringan dan darah. Konjugat hasil metabolisme yang larut
dalam air diekskresikan oleh ginjal Mycek, 2003.
2.4.3 Farmakodinamik ASA
ASA bekerja dengan menghambat aktifitas enzim siklooksigenase sehingga menghambat sintesa tromboksan A2 T
X
A
2
hambatan agregasi trombosit serta sintesa prostasiklin dari asam arakidonat dalam trombosit Mycek et al.,2003.
Universitas Sumatera Utara
ASA menghambat produksi TxA
2
dengan mengasetilasi residu serin secara kovalen yang terletak di dekat active-site cyclo-oxygenase COX. COX adalah
enzim yang menghasilkan pre-kusor endo-peroksida siklik TxA
2
, dan TxA
2
2.4.4 Interaksi ASA dengan ascorbic acid vitamin C
merupakan produk utama COX pada trombosit yang merupakan penginduksi agregasi trombosit yang labil dan mempunyai sifat vasokonstriktor kuat.
Trombosit tidak mensintesis protein baru, sehingga kerja ASA pada trombosit- COX bersifat permanen dan bertahan sepanjang usia trombosit yaitu 7-10 hari.
Sehingga pengulangan pemberian dosis ASA menghasilkan efek kumulatif dari fungsi trombosit Goodman and Gilman, 2007.
Acetylsalicylic Acid ASAAspirin dapat meningkatkan ekskresi vitamin C
melalui urin, menurunkan kadar ascorbic acidvitamin C leukosit dan menurunkan kemampuan metabolismenya Stargrove et al., 2008. Pemberian ASAaspirin
pada dosis 25 mg bersama vitamin C ascorbic acid dengan dosis 50-100 mg menyebabkan hambatan transpor ascorbic acid ke dalam leukosit Das dan
Nebiogiu, 1999. Obat golongan salisilat juga menghambat uptake vitamin C kedalam leukosit dan platelet Levine et al., 1999.
2.5 Selaput ketuban 2.5.1 Anatomi dan histologi