Pemberian ASAaspirin bersama vitamin C ascorbic acid mengakibatkan terjadinya interaksi farmakokinetik pada tahap absorpsi, distribusi dan ekskresi.
Pemberian aspirin pada dosis 25 mg bersama vitamin C ascorbic acid dengan dosis 50-100 mg menyebabkan hambatan transpor ascorbic acid ke dalam
leukosit Das dan Nebiogiu, 1999. Obat golongan salisilat juga menghambat uptake vitamin C kedalam leukosit dan platelet Levine et al., 1999.
Selain itu ASAaspirin juga dapat meningkatkan ekskresi vitamin C melalui
urin dan menurunkan konsentrasi vitamin C platelet Levine et al., 2006; menurunkan kadar ascorbic acid leukosit dan menurunkan kemampuan
metabolismenya. Stargrove et al., 2008. Berdasarkan uraian di atas, maka akan diteliti pengaruh pemberian ASA
aspirin dosis rendah 80-100 mg pada perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia, terhadap gambaran
histopatologi struktur selaput ketuban dan tampilan imunohistokimia fibronektin pada MES selaput ketuban.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pemberian ASAaspirin dosis rendah 80-100 mg pada perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-
eklamsiaeklamsia, dapat menyebabkan penipisan lapisan amnion dan korion, sehingga terjadi perubahan struktur histopatologi selaput ketuban?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah pemberian ASAaspirin dosis rendah 80-100 mg pada perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsia
eklamsia, dapat menyebabkan penurunan tampilan imunohistokimia fibronektin pada matriks ekstraseluler selaput ketuban amnion dan korion?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perubahan gambaran struktur histopatologi dan tampilan imunohistokimia fibronektin pada matriks ekstraseluler MES selaput ketuban
perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre- eklamsiaeklamsia, yang mendapat ASAaspirin dosis rendah 80-100 mg.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui pengaruh pemberian ASAaspirin dosis rendah 80-100 mg terhadap gambaran struktur histopatologi ketebalan lapisan amnion dan
korion selaput ketuban, pada perempuan hamil mengalami APS atau pre-
eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia.
2. Mengetahui pengaruh pemberian ASAaspirin dosis 80 - 100 mg terhadap kekuatan intensitas pewarnaan imunohistokimia fibronektin pada MES
selaput ketuban perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsia eklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia.
3. Mengetahui pengaruh pemberian ASAaspirin dosis 80 - 100 mg terhadap luas tampilan pewarnaan imunohistokimia fibronektin pada MES
Universitas Sumatera Utara
selaput ketuban perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsia eklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia.
4. Mengetahui pengaruh pemberian ASAaspirin dosis 80 - 100 mg terhadap tampilan perkalian kekuatan intensitas pewarnaan dengan luas tampilan
imunohistokimia fibronektin pada MES selaput ketuban perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsia
eklamsia.
1.4 Hipotesis
Ada perbedaan gambaran histopatologi dan tampilan imunohistokimia fibronektin selaput ketuban antara perempuan hamil mengalami APS atau pre-
eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia serta mendapat ASAaspirin dosis rendah kelompok kasus, dengan perempuan hamil normal dan
tidak mendapat ASAaspirin kelompok kontrol, berupa : 1. Selaput ketuban amnion dan korion pada kelompok kasus lebih tipis
dibandingkan selaput ketuban kelompok kontrol. 2. Kekuatan intensitas pewarnaan imunohistokimia fibronektin pada
MES selaput ketuban kelompok kasus lebih lemah dibandingkan kelompok kontrol.
3. Luas tampilan pewarnaan imunohistokimia fibronektin pada MES selaput ketuban kelompok kasus lebih lemah dibandingkan kelompok
kontrol.
Universitas Sumatera Utara
4. Tampilan perkalian kekuatan intensitas dengan luas tampilan pewarnaan imunohistokimia fibronektin pada MES selaput ketuban
kelompok kasus lebih lemah dibandingkan kelompok kontrol.
1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tentang pengaruh pemberian ASAaspirin dosis rendah 80-100 mg terhadap perubahan gambaran histopatologi dan tampilan
imunohistokimia fibronektin pada MES selaput ketuban perempuan hamil mengalami APS atau pre-eklamsiaeklamsia atau riwayat pre-eklamsiaeklamsia,
agar kemungkinan terjadinya ketuban pecah dini KPD dapat diprediksi dan dapat segera diantisipasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antiphospholipid syndrome APS
2.1.1 Definisi
Antiphospholipid syndrome APS atau Hughes syndrome adalah suatu kumpulan kondisi yang ditandai dengan trombosis vaskuler arteri dan atau vena,
dan keguguran abortus berulang. Karakteristik laboratorium dari APS adalah adanya antibodi antiphospholipid aPL, yaitu lupus anticoagulant LA, antibodi
anticardiolipin aCL, antiphosphatidylserine atau beta-2 glycoprotein I B2GPI apolipoprotein H Tektonidou, 2004; Keeling et al., 2012. APS merupakan
salah satu penyebab terjadinya abortus Branch and Khamashta, 2003.
2.1.2 Epidemiologi APS
Frekuensi pasien APS terkini pada populasi umum tidak diketahui, tetapi 1-5 individu sehat mempunyai antibodi aPL dan antibodi aCL serta
cenderung meningkat pada usia lanjut. Dari sekitar 30-40 pasien SLE dengan antibodi aPL, 10 menderita APS. Dari hasil penelitian terhadap 100 pasien
dengan trombosis vena dan tanpa riwayat SLE, ternyata ditemukan 24 antibodi aCL positif dan 15 lupus anticoagulant LA positif Belilos, 2012.
2.1.3 Penatalaksanaan APS
Penanganan ideal untuk kehamilan dengan APS bertujuan untuk: 1 menurunkan risiko trombosis pada ibu selama kehamilan; 2 upaya pencegahan
terhadap abortus, pre-eklamsia, insufisiensi plasenta dan kelahiran prematur.
Universitas Sumatera Utara