Penawaran Tenaga Kerja Analisis Tenaga Kerja Sektoral Di Provinsi Sumatera Utara Periode 1980 – 2012

3 Bagaimana biaya marginal yaitu jumlah yangdikeluarkan pengusaha dengan manambah tenaga kerja. Jika tambahan marginal akibat penambahan tenaga kerja ini lebih besar atau menambah keuntungan perusahaan maka hal ini lebih baik untuk dilakukannya. Berdasarkan teori permintaan di atas, maka yang dibahas adalah teori pemintaan tenaga kerja secara umum maksudnya setiap jenis kegiatan dalam perekonomian yang membutuhkan tenaga kerja akan mempunyai prilaku yang tidak jauh berbeda. Teori permintaan tenaga kerja diatas adalah teori permintaan tenaga kerja oleh suatu perusah aan. Oleh karena dalam tulisan ini permintaan tenaga kerja adalah tenaga kerja agregat pertanian, industri dan jasa, maka dapat dikatakan bahwa permintaan tenaga kerja agregat itu merupakan penjumlahan dari permintaan tenaga kerja perusahaan, yang selan jutnya diasumsikan prilaku permintaan tenaga kerja agregat adalah sama dengan prilaku permintaan tenaga kerja perusahaan.

2.3. Penawaran Tenaga Kerja

Ada dua kategori dalam masalah penawaran tenaga kerja, yaitu Ehrenberg dan Smith, 2003: Universitas Sumatera Utara a. Keputusan individual untuk membagi waktunya antara bekerja atau leisure. Ini berkaitan dengan partisipasi individu dalam angkatan kerja. Bekerja part-time atau full-time work, waktu di rumah dan bekerja untuk dibayar. b. Keputusan untuk menerima suatu pekerjaan dan masalah bekerja di lain geografiwilayah. Universitas Sumatera Utara

2.3.1. Konsep Penawaran Tenaga Kerja

Konsep penawaran tenaga kerja labor supply memiliki beberapa dimensi antara lain yaitu Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999: a. Ukuran dan komposisi demografi populasi yang tergantung pada kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk net immigration; b. Tingkat partisipasi angkatan kerja labor force participation rate, merupakan tingkat persentase working-age populasi dengan actual working atau seekingwork. c. Jumlah jam kerja per minggu atau per tahun, dan d. Kualitas angkatan kerja.

2.3.2. Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan tenaga kerja the labor force participation merupakan nilai perbandingan antara actual labor force dengan potensial labor force. Actual labor force adalah angkatan kerja yang bekerja dan menganggur atau angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan. Potential labor force atau tenaga kerja man power adalah populasi dikurangi dengan jumlah anak-anak atau penduduk usia 15 tahun dan masyarakat yang dilembagakan people who are institutionalized SUDA, BPS Sumut, 2007. Universitas Sumatera Utara Bukti empiris di Amerika Serikat bahwa penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja, khususnya kaum pria, dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999: a. Kenaikan real wages dan earnings akan mengurangi jam kerjanya atau mereka akan semakin kecil memasuki partisipasi angkatan kerja income effect. b. Adanya jaminan sosial dan pensiunan swasta social security dan private pension. c. Disability benefits, angkatan kerja yang memiliki keterbatasan atau menerima gaji kecil akan menarik diri dari partisipasi kerja karena mereka umumnya mendapat lebih banyak uang dari transfertunjangan pemerintah. d. Life cycle consideration, mempengaruhi orang dalam partisipasi angkatan kerja. Orang yang telah berumur, kemampuan atau skill yang dimilikinya tidak sesuai lagi dengan kebutuhan trend permintaan tenaga kerja akan mengurangi partisipasi mereka di angkatan kerja substitution effect. Sementara itu kaum perempuan, penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa partisipasi kerja kaum perempuan meningkat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999: a. Kenaikan wage rate dan earnings suami dan kaum perempuan. Kenaikan wage rate dan earnings kaum perempuan lebih dominan substitution effect-nya daripada income effect-nya; Universitas Sumatera Utara b. Perubahan keinginan dan sikap preferences dan attitude termasuk dari pengaruh gerakan femenisme; c. Meningkatnya produktivitas kerja sektor rumah tangga karena semakin bekembangnya teknologi peralatan rumah tangga. Waktu yang digunakan oleh kaum wanita untuk mengurus keperluan keluarga semakin sedikit productionand consumption household semakin kecil. Ini yang memacu merekamengalihkan waktu luang tesebut ke dunia kerja atau labor market. d. Penurunan tingkat kelahiran. e. Meningkatnya angka perceraian. f. Berkembangnya akses di dunia kerja bagi kaum perempuan di mana tingkat diskriminasi semakin berkurang. g. Usaha untuk memperbaiki atau mempertahankan standar hidup. Pertumbuhan pendapatan kaum laki-laki suami mereka mengalami stagnan sehingga mendorong wanita untuk bekerja guna mempertahankan standar hidup mereka. Net effect dari semua tingkat partisipasi tergantung pada ukuran: added- workeffect dan discouraged-work worker effect. Added-work effect terkait dengan Kehilangan pekerjaan suatu seorang anggota keluarga akan ditutupi oleh anggota keluarga yang lain untuk mencari pekerjaan yang baru. Tujuannya untuk menutupi kehilangan penghasilan akibat dari berhentinya anggota lain tersebut dari dunia kerja. Added-work effect menambah tingkat partisipasi kerja. Discouraged-work effect berkaitan dengan masalah psikologis pekerja yang kehilangan keinginan untuk bekerja Universitas Sumatera Utara kembali. Pekerja yang pernah diberhentikan karena resesi akan merasa pesimis untuk mendapatkan pekerjaan kembali sesuai dengan keinginannya, minimal seperti yang pernah mereka dapatkan sebelumnya. Discourafe-work effect sifatnya mengurangi tingkat partisipasi angkatan kerja Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999. Bukti empiris menyebutkan discourage-work effect lebih dominan dari pada added-work effect. Tingkat partisipasi angkatan kerja berbanding terbalik dengan tingkat pengangguran. Semakin besar tingkat pengangguran semakin kecil tingkat partisipasi angkatan kerja. Kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk dengan peningkatan pengangguran dan penurunan wage rate menyebabkan partisipasi angkatan kerja menurun discourage-work effect. Banyak usia muda yang sebenarnya telah dapat memasuki dunia kerja enggan berpartisipasi. Mereka lebih memilih untuk tetap di tempat sekolahkuliah atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999. Beberapa survey yang dilakukan di Amerika Serikat setelah masa perang Dunia II, menyimpulkan bahwa real wages cendrung naik tetapi jam kerja per minggu relatif turun. Adapun hasil survey tersebut antara lain Mc Connell, Brue, dan Macpherson, 1999: a. Undang-undang mewajibkan pemberi kerja untuk memberikan wage premium kepada pekerja, atas kondisi tertentu yang dilakukan oleh pekerja atau dialami pekerja, b. Kenaikan atas pajak pendatapan tax incomes, c. Semakin tinggi tingkat rata-rata pendidikan para tenaga kerja yang memasuki dunia kerja, Universitas Sumatera Utara d. Pengaruh iklan Brack dan Cowling menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk melakukan konsumsi barangjasa yang sifatnya time-intensive commodities dari barang yang sifatnya goods-intensive commodities. e. Owen, berpendapat masyarakat lebih memilih konsumsi dan pengaturan anggotakeluar family sized dan pasangan lebih lama dalam pendidikan.

2.4. Determinan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja