Penelitian Terdahulu Analisis Tenaga Kerja Sektoral Di Provinsi Sumatera Utara Periode 1980 – 2012

d. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. e. Keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian besarnya nilai investasi akan menentukan besarnya penyerapan tenaga kerja. Secara teoritis, semakin besar nilai investasi pada Industri Kecil dimana investasi yang dilakukan bersifat padat karya, sehingga kesempatan kerja yang diciptakan semakin tinggi.

2.10. Penelitian Terdahulu

1. Tindaon 2010, dengan judul Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Di Jawa Tengah, Pendekatan Demometrik Penelitian ini ditujukan untuk menenjajaki kondisi ketenagakerjaan dari sektor-sektor ekonomi yang terdapat di provinsi Jawa Tengah. Dengan menggunakan Pertumbuhan Penduduk dan PDRB sektoral sebagai variabel mempengaruhi dan mengukur pengaruhnya terhadap kapasitas daya serap tenaga kerja di masing-masing sektor ekonomi. Penelitian menggunakan pendektan demometrik dengan data deret berkala serta peridoe 21 tahun dari tahun 1988 hingga 2008 dan dengan mengambil lokasi penelitian provinsi Jawa Tengah. Model analisa yang digunakan dalam studi ini adalah study is Ordinary Least Square OLS. Berdasarakan hasil yang diperoleh, ditemukan bahwa pertumbuhan penduduk terbukti mempengaruhi secara signifikan terhadap sejumlah tenaga kerja sektoral seperti Pertanian, Lisrik Gas dan Air Bersih demikian juga PDRB sektoral mempengaruhi tenaga kerja sektoral di Universitas Sumatera Utara Jawa Tengah dengan sifat yang elastis yang menunjukkan kemapuan dan daya serap sektor dimaksud terhdap tenaga kerja Peretumbuhan ekonomi adalah menunjukkan suatu peningkatan dalam kemampuan perekonomian dalam memproduksi barang dan dan jasa.. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran dari permbangunan ekonomi darah dimaksud. Dalam kiran ini aspek dmograpi berupa kependudukan merupakan pusatk semua kebijakan serta program pembangunan. Sebagai subjek dari pembangunan, potensi penduduk harus dijaga dan dikembangkan sehingga dapat menjadi motivator pembangunan. 2. Syafriadi, 2010, berjudul Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempataii Kerja di kota Solok Sebuah Kajian dengan Menggunakan Metode Kasula dan Kointegrasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perobahan struktur perekonomian dan kesempatan kerja di kota Solok dan menganalisa kausalitas antara pertumbiuhan ekononi dan keseempatan kerja di Kota Solok. Metode analisis yang dipakai adalah metode deskriptip dan ekonometrika dengan menggunakan Uji Kausalitas Granger dengan pendekatan Error Correction Model ECM dan Uji Kointegrasi. Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi PDRB atas harga konstantahun 2000 dan variabel kesempatan kerja, yaitu jumlah orang yang bekerja menurut lapangan usaha. Ditemukan bahwa sektor tersier Jasa lebih tinggi pernanannya dalam struktur ekonomi maupun struktur kesempatan kerja. Selanjutnya ditemukan bahwa Universitas Sumatera Utara tidak adanya kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja maupun sebaliknya. Sedangkan dnegan pendekatan ECM, ditemukan adanya hubungan jangka pendek antara pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan kerja dengan faktor kelambanan +1, dengan arti bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini terbukti mempengaruhi kesempatan kerja tahun mendatang. Pertumbuhan kesempatan kerja tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sektor yang dominan dalam dalam struktur ekonomi dan struktur kesempatan kerja di Kota Solok adalah sektor tersier Jasa. 3. Rangkuti, 2009, Dengan Judul Pengaruh Investasi Dan Pertumbuhan Di Sektor Pertanian Terhadap Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesisa . Penelitian ini bertujuan, untuk menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja di sektor pertanian terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Menganalisis pengaruh investasi dan pertumbuhan di sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Penelitian ini mengadopsi teori yang dikemukakan oleh Solow dimana pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertumbuhan teknologi, modal, dan tenaga kerja. Jenis data yang digunakan dalm penelitian ini menggunakan data nasional berupa sekunder bentuk deret berkala tahunan time series dari tahun 1977 sampai dengan 2007. Metode analisis kuntitatif menggunakan pendekatan model ekonometrika persamaan simultan simultaneous- Universitas Sumatera Utara equation dengan metode Two Stages Least Square 2SLS. Beradasarkan pendugaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan pertumbuhan di sektor pertanian dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor pertanian periode sebelumnya dan investasi di sektor pertanian. Dengan nilai koefisien masing-masing 1.109350 dan 0.001846 sedangkan pengaruh tenaga kerja di sektor pertanian terhadap pertumbuhan sektor pertanian memiliki hubungan yang negatif. Pertumbuhan sektor pertanian periode sebelumnya berpengaruh terhadap pertumbuhan di sektor pertanian dengan selang kepercayaan 95 persen. Variabelvariabel yang digunakan pada model dapat menjelaskan keberagaman sebesar 98 persen. Berdasarkan pendugaan dampak pertumbuhan dan investasi terhadap tenaga kerja di sektor pertanian, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan dan investasi di sektor pertanian berpengaruh secara positif terhadap peningkatan tenaga kerja pertanian. Dengan nilai koefisien masing-masing 17.20 dan 0.12, variabel investasi dapat nyata pada taraf 90 dan model dapat menjelaskan keberagaman sebesar 40. Dapat disimpulkan investasi dan pertumbuhan sebelumnya di sektor pertanian berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan pertanian, sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Hubungan negatif antara pertumbuhan sektor pertanian dan tenaga kerja sektor pertanian, bertentangan secara hipotesis dan teoritis dalam penelitian ini. Pengaruh pertumbuhan dan investasi terhadap tenaga kerja di sektor pertanian memiliki hubungan yang positif, sehingga secara implikasi dapat dikatakan untuk menaikkan jumlah tenaga kerja yang Universitas Sumatera Utara bekerja di sektor pertanian mutlak diperlukan investasi dan pertumbuhan di sektor pertanian. Sektor pertanian masih merupakan sumber kesempatan kerja dan berburuh tani yang potensial.Upaya menigkatkan produktivitas dan kesejahteraan buruh tani perlu terus dilakukan antara lain melalui perbaikan sistem sakap dan pengupahan, mobilitas dan informasi tenaga kerja, serta pengembangan agroindustri dan kesempatan kerja di luar sektor pertanian. Tingkat upah bergantung pada penawaran tenaga kerja, perkembangan mekanisasi pertanian, dan pertumbuhan kesempatan kerja di luar sektor pertanian.Walaupun indeks upah absolut menigkat, harga kebutuhan pokok meningkat lebih cepat sehingga laju upah riil menjadi sangat lambat. Pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan pembinaan ketrampilan tenaga kerja khususnya wanita sangat penting agar dapat bekerja secara mandiri dan posisi tawarannya meningkat. Kontribusi tenaga kerja dinilai menentukan kinerja usaha tani padi yang bersifat padat tenaga kerja. Kelangkaan tenaga kerja dan peningkatan upah secara tidak terkendali perlu dicegah.

4. Azwir Sinaga, 2005, dalam Judul Analisis Kesempatan Kerja Sektoral di Sumatera Utara,

dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetaui besaran elastistas dan tingkat signifikansi dari variabel makro regional Sumatera Utara berupa Investasi, Angkatan Kerja Sektoral terhadap PDRB Sumatera Utara dengan periode pengamatan dari tahun 1978 hingga 2002. Universitas Sumatera Utara Analisa data dilakukan dengan model ekonometrika kaida Ordinary Least Square OLS. Ditemukan bahwa PDRB Sumatera Utara adalah bersifat elastis terhadap pertumbuhan tenaga kerja dan penyerapan tenga kerja terbesar adalah pada sektor pertanian. Dengan kata lain sektor pertanian adalah sektor yang paling mampu mengurangi tingkat pegangguran. Dari sisi investasi ditemukan memiliki sifat yang elastis terhadap tenaga kerja sektoral, sedangkan Angkatan Kerja bersifat in-elastis terhadap pertumbuhan Tenaga Kerja sektoral serta sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk usia kerja yang masuk ke pasar kerja.

2.10. Kerangka Pemikiran