I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BBPPTP Medan adalah suatu organisasi pemerintahan yang bergerak pada bidang perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. Secara struktural BBPPTP
Medan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Ditjenbun, dan secara teknis dibawah pimpinan Direktorat Perlindungan Tanaman
Ditjenbun dan Direktorat Perbenihan Ditjenbun. BBPPTP Medan merupakan satu-satunya balai yang menangani
kegiatan sertifikasi, pengujian benih dan penerapan teknologi proteksi untuk melakukan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sertifikasi merupakan faktor penting dalam upaya mendapatkan bibit yang baik. Mekanisme pengawasan dan pembinaan yang efektif untuk dapat
menjamin benih bermutu adalah melalui sertifikasi benih. Benih yang lulus sertifikasi merupakan benih yang telah dijamin mutunya, baik mutu genetis,
fisiologis, maupun fisik, dan dapat diedarkan. Untuk menjamin bahwa benih yang disebarkan benar-benar bermutu dan dalam rangka mempermudah pengawasan
mutu benih, maka benih yang lulus sertifikasi apabila akan diedarkan wajib diberi label. Namun kenyataannya pada tahun 2010 dan 2012 masih banyak ditemukan
kasus benih palsu yang disajikan pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Data penemuan benih palsu pada tahun 2010 dan 2012
Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah bibit palsu di Indonesia yang masih merupakan daerah wilayah kerja BBPPTP Medan, dengan komoditi yang
sama yakni kelapa sawit. Pada tahun 2010, jumlah bibit benih palsu mencapai 1.284.570 batang dan 3.000 butir sedangkan pada tahun 2012, jumlah bibit benih
palsu mencapai sebanyak 202.750 batang dan 471.170 butir. Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 92 tahun 2011 bahwa yang
menjadi indikator kinerja BBPPTP Medan adalah : 1.
Semakin banyak bibit yang tersertifikasi maka semakin sedikit bibit palsu yang beredar;
2. Semakin banyak penerapan teknologi pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan OPT maka semakin berkurang serangan OPT perkebunan. Tahun
No. Propinsi Komoditi
Jumlah Benih Bibit Palsu
butir atau batang 2010
1. NAD
Kelapa sawit 1.520 batang
2. Riau
Kelapa sawit 12.250 batang
3. Bengkulu
Kelapa sawit 747.300 batang
4. Kalimantan Selatan
Kelapa sawit 141.000 batang
5. Kalimantan Timur
Kelapa sawit 382.500 batang
3.000 butir Jumlah
1.284.570 batang 3.000 butir
2012 1.
Sumatera Utara Kelapa sawit
16.000 butir
2. Riau
Kelapa sawit 59.020 butir
3. Sumatera Barat
Kelapa sawit 24.000 butir
4. Sumatera Selatan
Kelapa sawit 4.250 batang
5. Lampung
Kelapa sawit 120.750 butir
6. Kalimantan Selatan
Kelapa sawit 73.000 butir
7. Kalimantan Timur
Kelapa sawit 194.400 butir
198.500 batang Jumlah
202.750 batang 471.170 butir
Sumber : Laporan Tahunan 2010 dan 2012
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian perlu dilakukan evaluasi kinerja BBPPTP Medan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut.
1.2. Indefitikasi Masalah