IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi BBPPTP Medan
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP Medan adalah suatu lembaga Unit Pelayanan Teknis UPT Kementerian
Pertanian yang bergerak di 2 dua bidang teknis yaitu bidang perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan.
Secara struktural
BBPPTP Medan
bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Ditjenbun, dan secara teknis dibawah pimpinan Direktorat Perlindungan Tanaman Ditjenbun dan
Direktorat Perbenihan Ditjenbun. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 09PermentanOT.
14022008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBPPTP Medan yang secara struktur BBPPTP Medan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal
Perkebunan dan secara teknis di bawah pembinaan Direktorat Perlindungan Tanaman Ditjenbun dan Direktorat Perbenihan Ditjenbun.
Visi BBPPTP Medan adalah “Menjadi balai besar terbaik, handal dan profesional dalam pelayanan prima kepada masyarakat perkebu
n”. BBPPTP Medan sebagai pelayan masyarakat tanaman perkebunan wajib
melayani dengan baik segala kebutuhan masyarakat perkebunan yang menyakut tugas pokok dari BBPPTP Medan baik dari bidang perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
Misi BBPPTP Medan adalah : a.
Mengoptimalkan pengawasan pelestarian plasma nuftah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas benih unggul dan
pemanfaatan pengendali hayati Dengan menemukan varietas benih unggul dan melestarikan agens hayati
maka telah melakukan pemeliharaan plasma nuftah nasional b.
Mengoptimalkan pengawasan mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens pengendali hayati
Dengan melakukan pengawasan kualitas perbenihan akan melestarikan agens pengendali hayati dan mencegah HPT baru pada benih.
c. Meningkatkan pelaksanaan uji adaptasi dan observasi dalam rangka pencarian
dan pelepasan varietas serta pemanfaatan agens pengendali hayati Dengan melakukan kegiatan pelaksanaan uji adaptasi benih dan pengamatan
benih maka benih siap diedarkan dan agens hayati pun terlestari. d.
Meningkatkan dan mengembangkan metode pengawasan mutu benih dan penerapan PHT.
Penerapan PHT dimulai sejak masa pembibitan jika telah dilakukan pengawasan monitoring yang rutin maka dihasilkan benih yang berkualitas.
e. Mengembangkan teknik identifikasi dan pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan OPT Sebelum melakukan kegiatan sertifikasi benih, dilakukan terlebih dahulu
pengendalian OPT dengan teknik identifikasi. f.
Mengoptimalkan pengendalian OPT, Penanggulangan Gangguan Usaha Perkebunan dan Dampak Anamoli Iklim
Universitas Sumatera Utara
Dengan melakukan pengembangan teknik identifikasi maka mencegah OPT dan mencegah gangguan usaha perkebunan dan minimalisir gangguan alam
seperti iklim g.
Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu benih dan proteksi tanaman perkebunan.
Bentuk pelayanan kepada masyakarat perkebunan berupa pengawasan mutu benih untuk mencegah peredaran bibit yang palsu dan berupa proteksi
pencegahan OPT masuk ke wilayah kerja.
4.2. Deskripsi Kinerja BBPPTP Medan