Dengan demikian perlu dilakukan evaluasi kinerja BBPPTP Medan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut.
1.2. Indefitikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hubungan kinerja bidang perbenihan jumlah benih yang
disertifikasi dan jumlah pengujian benih pada BBPPTP Medan dengan sarana, manajemen, Sumber Daya Manusia SDM, dan keuangan?
2. Bagaimana hubungan kinerja bidang proteksi jumlah teknologi yang
digunakan dan disediakan pada BBPPTP Medan dengan sarana, manajemen, Sumber Daya Manusia SDM, dan keuangan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk menganalisis hubungan kinerja bidang perbenihan jumlah benih yang disertifikasi dan jumlah pengujian benih pada BBPPTP Medan dengan
sarana, manajemen, Sumber Daya Manusia SDM, dan keuangan; 2.
Untuk menganalisis hubungan kinerja bidang proteksi jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan pada BBPPTP Medan dengan sarana,
manajemen, Sumber Daya Manusia SDM, dan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi pimpinan instansi bersangkutan dapat menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan
–kebijakan untuk memperbaiki kinerja serta meningkatkan kinerja bidang perbenihan dan proteksi BBPPTP Medan
Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian; 2.
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan tambahan referensi untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Balai Besar dan Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP Medan
2.1.1. Sejarah BBPPTP Medan
Kementerian Pertanian memiliki 6 enam Direktorat Jenderal Ditjen yaitu Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen
Hortikultura, Ditjen Perkebunan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Salah satu Unit Pelaksana Teknis
UPT Pusat Ditjen Perkebunan di Sumatera Utara adalah Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP Medan.
BBPPTP Medan dipimpin oleh 1 satu orang Kepala Balai yang membawahi 1 satu orang Kasubbag Tata Usaha TU dan 2 dua orang Kepala
Bidang yaitu Bidang Perbenihan dan Bidang Proteksi. Masing-masing bidang membawahi 2 dua orang seksi, yaitu Seksi Pelayanan Teknis dan Jaringan
Laboratorium.
2.1.2. Lokasi dan Wilayah Kerja BBPPTP Medan
BBPPTP Medan berlokasi di Kecamatan Helvetia, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Wilayah kerja BBPPTP Medan bidang perbenihan meliputi:
Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Riau, Propinsi Kepulauan Riau, Propinsi Bangka Belitung,
Propinsi Jambi, Propinsi Bengkulu, Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Lampung, Propinsi Kalimantan Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, Propinsi
Kalimantan Timur, Propinsi Kalimantan Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kerja BBPPTP Medan bidang proteksi meliputi: Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Propinsi Sumatera Barat,
Propinsi Riau, Propinsi Kepulauan Riau, Propinsi Bangka Belitung, Propinsi Jambi, Propinsi Bengkulu, Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Lampung.
2.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi BBPPTP Medan
Tugas pokok BBPPTP Medan adalah: melaksanakan pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih, dan analisis teknis dan pengembangan
proteksi tanaman perkebunan, serta pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan laboratorium.
Fungsi BBPPTP Medan adalah: 1.
Pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional; 2.
Pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks impor, dan yang akan diekspor, serta rekayasa genetika;
3. Pelaksanaan pengujian adaptasi observasi benih perkebunan dalam rangka
pelepasan varietas; 4.
Pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelayakan benih perkebunan dalam rangka penarikan varietas;
5. Pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan dalam rangka
pemberian sertifikasi layak edar; 6.
Pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar lintas Propinsi; 7.
Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu benih perkebunan dan uji acuan referee test;
8. Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan OPT
perkebunan;
Universitas Sumatera Utara
9. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi OPT serta
faktor yang mempengaruhi; 10.
Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;
11. Pengembangan teknik surveillance OPT penting;
12. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model peramalan, taksasi
kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan; 13.
Pelaksanaan eksplorasi dan inventarisasi musuh alami OPT perkebunan; 14.
Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan;
15. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang
berorientasi pada implementasi pengendalian hama terpadu; 16.
Pelaksanaan pengujian dan pemanfaatan pestisida nabati; 17.
Pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;
18. Pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman
perkebunan; 19.
Pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;
20. Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama laboratorium
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan; 21.
Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga balai besar.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan atau
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya. Wadah tersebut disusun
dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Susunan organisasi BBPPTP Medan terdiri dari : Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Kepala Bidang Perbenihan, Kepala Bidang Proteksi, Kepala Seksi Jaringan Laboratorium serta Pelayanan Teknis di Bidang Perbenihan, Kepala
Seksi Bidang Jaringan Laboratorium serta Pelayanan Teknis di Bidang Proteksi Tanaman dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur organisasi BBPPTP Medan dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Gambar 1. Struktur organisasi BBPPTP Medan KEPALA BALAI
BIDANG PERBENIHAN SEKSI YANTEK
DAN INFORMASI PERBENIHAN
SEKSI JARINGAN LAB PERBENIHAN
BIDANG PROTEKSI SEKSI YANTEK
DAN INFORMASI PROTEKSI
SEKSI JARINGAN LAB PROTEKSI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Tugas Pekerjaan Job Description BBPPTP Medan
Berdasarkan Peraturan
Direktur Jenderal
Perkebunan Nomor
70KptsOT.14042008 mengenai rincian tugas pekerjaan BBPPTP Medan lihat pada halaman 42
– 57. 2.1.6. Kebijakan dan Program Renstra BBPPTP Medan 2010
– 2014
A. Kebijakan Dalam rangka mewujudkan rencana kegiatan balai besar dengan
berpedoman pada visi, misi dan strategi pembangunan perkebunan yang telah ditetapkan maka kebijakan umum BBPPTP Medan adalah :
1. Kebijakan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Perkebunan
Peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi lebih profesional sehingga mampu melaksanakan pengembangan dan pengawasan mutu benih serta
pengembangan teknologi proteksi tanaman perkebunan dan pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan PHT yang berwawasan lingkungan. Kegiatan ini
dilaksanakan melalui peningkatan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pelatihan, magang, studi banding bagi petugas serta pendampingan bagi petani.
2. Kebijakan Pengembangan Kelembagaan Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kelembagaan balai besar yang
profesional dalam pengawasan, pengembangan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan melalui pengembangan jejaring dan kerja sama dengan pihak terkait
serta penguatan sarana dan prasarana balai besar. 3. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Kebijakan pengelolaan Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, untuk pelestarian dan
perkayaan sumber daya genetik, pengembangan dan pengawasan mutu benih serta pengembangan teknologi perlindungan tanaman perkebunan dan
pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan PHT dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
b. Meningkatkan kesadaran petani pekebun dan pihak terkait terhadap
pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada kegiatan PHT. c.
Meningkatkan kesadaran konsumen, produsenpengedar benih dan pihak terkait terhadap pentingnya penggunaan benih bermutu.
4. Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Menyediakan pelayanan informasi perbenihan dan proteksi tanaman
perkebunan yang akurat, tepat dan cepat bagi semua pihak yang membutuhkan. Dalam rangka pengembangan sistem informasi ini upaya yang ditempuh adalah
sebagai berikut : a.
Peningkatan kemampuan SDM di bidang pengelolaan sistem informasi; b.
Pengembangan dan pemantapan data base perbenihan dan proteksi; c.
Pengembangan sarana internet kantor untuk pengelolaan dan penyebaran informasi melalui website BBPPTP Medan;
d. Pemanfaatan teknologi GIS untuk pemetaan bidang perbenihan dan proteksi.
B. Program Menurut Renstra BBPPTP Medan 2009 bahwa program BBPPTP
Medan mengacu pada program Kementerian Pertanian dan Ditjen Perkebunan yang terkait, yaitu : Penerapan kepemerintahan yang baik, dan pengembangan
agribisnis.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Penelitian Terdahulu