Landasan Teori 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

psikologis terhadap kinerja PNS pada BPS Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, faktor psikologis mencakup persepsi, sikap, kepribadian dan motivasi. Motivasi menjadi faktor dominan diantara ke-4 subfaktor lainnya. Terdapat pengaruh faktor individu, organisasi dan psikologis secara bersama-sama terhadap kinerja PNS pada Badan Pusat Statistik Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, subfaktor psikologis merupakan faktor yang berpengaruh sangat dominan terhadap PNS pada Badan Pusat Statistik Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan hasil penelitian Astie 2011, tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah bahwa dari 75 indikator penelitian mula-mula hanya terseleksi sebanyak 13 indikator penelitian yang dapat dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu faktor keunggulan organisasi, faktor pendorong pribadi, faktor pendorong internal, dan faktor desain internal. Kesimpulan penelitian adalah tidak seluruh variabel yang diikutsertakan dalam penelitian mempengaruhi kinerja pegawai, terbukti dengan hanya empat variabel saja yang memberi sumbangan pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian mengisyaratkan bahwa ada variabel- variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun tidak diikutsertakan dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. 2.3. Landasan Teori 2.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dalam mempertahankan kelangsungan dan kehidupan organisasi, maka sebuah organisasi harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja penting untuk dianalisis karena kinerja performance merupakan gambaran mengenai tingkat Universitas Sumatera Utara pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menganalisis prestasi atau tingkat keberhasilan suatu organisasi Mahsun, 2006. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2001 bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu: 1. Kemampuan 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang dilakukan 5. Hubungan dengan organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikelompokkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam penelitian ini adalah kemampuan termasuk variabel Sumber Daya Manusia SDM, motivasi dan dukungan yang diterima termasuk variabel keuangan, keberadaan pekerjaan yang dilakukan termasuk variabel sarana, hubungan dengan organisasi termasuk variabel manajemen. Sedangkan menurut Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : a. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Penepatan pada pekerjaan haruslah sesuai dengan keahlihannya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attiude dalam menghadapi situasi situation kerja. Gie 1999 menyatakan bahwa kinerja sangat ditentukan oleh dimensi- dimensi sebagai berikut: 1. Motivasi kerja 2. Kemampuan kerja  termasuk variabel SDM 3. Perlengkapan dan fasilitas  ternasuk variabel sarana 4. Lingkungan eksternal  termasuk variabel keuangan 5. Leadership 6. Misi strategi 7. Budaya perusahaan 8. Kinerja individu dan organisasi 9. Praktik manajemen  termasuk variabel manajemen 10. Struktur 11. Iklim kerja Motivasi kerja dan kemampuan kerja merupakan dimensi yang cukup penting dalam penentuan kinerja. Motivasi sebagai sebuah dorongan dari dalam diri yang akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Kemampuan kerja dalam melaksanakan tugas akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Semakin tinggi kemampuan yang dimiliki maka akan semakin menentukan kinerja yang dihasilkan. Simamora 1995 menyatakan kinerja sangat ditentukan oleh 3 tiga faktor yakni : Universitas Sumatera Utara 1. Faktor individual yang terdiri dari : a. Kemampuan dan keahlian b. Latar belakang c. Demografi 2. Faktor psikologis yang terdiri dari : a. Persepsi b. Attitude c. Personality d. Pembelajaran e. Motivasi 3. Faktor organisasi yakni : a. Sumber daya b. Kepemimpinan c. Penghargaan d. Struktur e. Job design Semakin kompeten kemampuan dan keahlian yang dimiliki akan mempengaruhi pencapaian hasil kinerja. Motivasi adalah faktor psikologis yang akan mendorong dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pekerjaan. Semakin kuat motivasi yang melekat, semakin bagus kinerja yang dihasilkan. Sedangkan faktor organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design sangat mempengaruhi terhadap kebijakan yang diambil organisasi dikarenakan masing-masing faktor tersebut memberikan arah kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam upaya penguatan peningkatan kinerja. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Evaluasi Model CIPP Context, Input, Process, Product

Evaluasi model CIPP Context, Input, Process, Product adalah model evaluasi yang tujuannya untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan suatu program. Evaluasi CIPP terdiri dari context evaluation evaluasi terhadap konteks, input evaluation evaluasi terhadap masukan, process evaluation evaluasi terhadap proses, dan product evaluation evaluasi terhadap hasil. Dengan menggunakan evaluasi ini maka akan dapat memberikan gambaran yang sangat detail dan hubungan kinerja dengan faktor-faktor kinerja, mulai dari konteksnya hingga saat proses implementasi sampai hasil Siti, dkk., 2012. Setiap kegiatan memerlukan penilaian atau evaluasi. Evaluasi program hubungan kinerja dengan faktor-faktor kinerja bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan decision maker. Salah satu model evaluasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu program pada setiap tahapnya adalah evaluasi model CIPP. Digunakan model evaluasi CIPP karena dalam hubungan kinerja dengan faktor-faktor kinerja itu sendiri terdapat tahapan manajemen terdiri dari tahapan planning perencanaan organizing pengorganisasian , actuating pelaksanaan, controlling monitoring agar hubungan kinerja dengan faktor-faktor kinerja dapat berjalan dengan maksimal. Siti, dkk., 2012. Secara garis besar evaluasi model CIPP mencakup empat macam keputusan : Universitas Sumatera Utara 1. Perencanaan keputusan yang mempengaruhi pemilihan tujuan umum dan tujuan khusus 2. Keputusan pembentukan atau structuring susunan organisasi 3. Keputusan implementasi 4. Keputusan yang telah disusun ulang yang menentukan suatu kinerja perlu diteruskan, diteruskan dengan modifikasi, dan atau diberhentikan secara total atas dasar kriteria yang ada Arikunto dan Suharsini, 2004. Menurut Arikunto dan Suharsini 2004, ada empat aspek model evaluasi CIPP context, input, process dan output membantu pengambil keputusan untuk menjawab empat pertanyaan dasar mengenai : 1. Apa yang harus dilakukan What should we do?; mengumpulkan dan menganalisis needs assessment data untuk menentukan tujuan, prioritas dan sasaran. 2. Bagaimana kita melaksanakannya How should we do it?; sumber daya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan dan mungkin meliputi identifikasi kinerja eksternal dan material dalam mengumpulkan informasi 3. Apakah dikerjakan sesuai rencana Are we doing it as planned?; Ini menyediakan pengambil keputusan informasi tentang seberapa baik kinerja diterapkan. Dengan secara terus-menerus monitoring kinerja, pengambil- keputusan mempelajari seberapa baik pelaksanaan telah sesuai petunjuk dan rencana, konflik yang timbul, dukungan staf dan moral, kekuatan dan kelemahan material, dan permasalahan penganggaran. Universitas Sumatera Utara 4. Apakah berhasil Did it work?; Dengan mengukur outcome dan membandingkannya pada hasil yang diharapkan, pengambil keputusan menjadi lebih mampu memutuskan jika kinerja harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan sama sekali.

2.4. Kerangka Penelitan