33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Sesuai dengan program semester gasal kelas VII mata pelajaran bahasa Inggris tentang kompetensi listening materi
command and prohibition diberikan pada minggu terakhir bulan Juli dan minggu ke-1 bulan Agustus 2010. Dari hasil observasi yang
dilakukan dan berdasarkan dokumentasi serta catatan harian guru diperoleh data sebagai berikut: 1 Jumlah siswa sebanyak 25 orang
yang terdiri dari 7 laki-laki dan 18 perempuan. 2 Tingkat kehadiran siswa selama observasi berlangsung 100. 3 Hasil ulangan formatif
kompetensi dasar listening materi Command and Prohibition diperoleh rata-rata 64.32. 4 Aktivitas siswa belum maksimal ditandai dengan
sikap pasif peserta didik. 5 Pembelajaran bersifat guru sentris dan monoton. 6 Kurang memanfaatkan media pembelajaran sebagai
penunjang. 7 Belum muncul sikap kompetitif karena tidak ada pemecahan masalah dalam kelompok. 8 Kecenderungan perhatian
anak satu arah ke papan tulis karena pembelajaran bersifat konvensional dengan metode ceramah tunggal. 9 Rata-rata hasil
kuesioner respon positif siswa terhadap pembelajaran adalah 42.40 .
Oleh karena itu diperlukan motivasi dari guru dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih menantang dan
34 menyenangkan. Penggunaan model pembelajaran yang inovatif
melalui pendekatan kontekstual dengan teknik yang menyenangkan dan media pembelajaran yang menarik juga sangat diperlukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah rentang nilai hasil ulangan harian siswa yang
telah diajar dengan model konvensional: Tabel 1
No Rentang Nilai
Jumlah Persentase
Keterangan
1. 75
14 56
Belum Tuntas 2.
75-85 11
44 Tuntas
3. 86
-
Jumlah 25
100 Ketuntasan Klasikal
44
Gambar 1. Diagram batang nilai ulangan harian pra siklus.I
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
1. Perencanaan
35 Sebelum guru melakukan tindakan guru memilih beberapa
kartu yang telah dibuat oleh siswa pada pertemuan sebelum dilaksanakannya tindakan. Di antara jumlah kartu yang dibuat siswa
terkumpul 125 kartu dan terpilih 105 kartu yang bisa digunakan untuk game. Isi pesan kartu yang kurang bisa dibaca direduksi. Di samping
itu, isi pesan kartu yang menyangkut kosa kata terlalu sulit untuk direspon juga direduksi.
Guru membuat lirik lagu Hokey Pokey dengan irama lagu Sedang Apa-Sedang Apa yang dipakai untuk game selama tindakan.
Setelah itu, guru membuat rencana pembelajaran yang merupakan perbaikan dari pembelajaran model konvensional.
2. Implementasi Tindakan Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan 2 x 80
Menit. Pembelajaran ini merupakan perbaikan dari pembelajaran sebelumnya yang masih menggunakan model konvensional.
Perbaikan pembelajaran pada siklus I sudah menggunakan strategi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan teknik
Hoposoga dan media Talking Card dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Guru menyuruh siswa untuk berdo’a kemudian mengecek kehadiran siswa. Guru memberikan apersepsi dengan berbagai
pertanyaan sesuai dengan materi minggu lalu dan menghubungkannya dengan materi pembelajaran yang akan
36 dibahas. Guru memotivasi siswa tentang pentingnya kemampuan
listening materi Command and Prohibition. Sebagai kegiatan inti pada pertemuan pertama guru
membagi siswa secara heterogen ke dalam lima kelompok. Guru membagi kertas berisi naskah lagu Hokey Pokey dengan missing
lyrics. Guru menyanyikan lagu Hokey Pokey dengan dua lirik lagu yang berbeda dan siswa melakukan kegiatan listening mengisi
missing lyrics. Siswa tampak aktif bekerja sama dalam kelompok dalam waktu sekitar tujuh menit. Pada kegiatan missing lyrics
kompetisi antar kelompok mulai muncul karena guru memotivasi siswa dengan pemberian skor setiap kelompok. Dari lembar kerja
siswa diperoleh skor tertinggi 80 dan skor terendah 50. Setelah itu, guru menjelaskan aturan game dengan lagu dan beberapa kartu.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih game sekitar 10 menit dengan lagu Hokey Pokey dalam kelompok.
Kemudian guru memanggil salah satu kelompok dan dua ketua kelompok lain sebagai time keeper dan pencatat skor untuk dijadikan
simulasi game dengan lagu. Saat simulasi game berlangsung guru mendapatkan beberapa siswa yang belum memahami benar aturan
main game. Oleh karena itu, guru menjelaskan kembali aturan game yang harus ditaati oleh setiap siswa. Di samping itu, guru juga
mendapatkan beberapa siswa mengalami kesulitan dalam pelafalan kosa kata yang ada dalam media Talking Card.
37 Di akhir pertemuan guru membuat rangkuman materi
pembelajaran yaitu dengan memberi contoh pelafalan kosa kata yang baik dan benar dan ditirukan oleh seluruh siswa. Setelah itu,
guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk berlatih dan mempersiapkan game dengan kelompoknya masing-masing.
Pada pertemuan kedua guru kembali mengadakan apersepsi dan memotivasi siswa tentang pentingnya kompetensi
listening materi Command and Prohibition. Guru memberi kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk mempersiapkan
game. Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk bermain sesuai dengan gilirannya selama 5 menit
setiap kelompok. Saat permainan berlangsung semua siswa aktif dan terlibat dalam permainan baik sebagai kelompok pemain
maupun sebagai kelompok partisipan. Namun demikian, guru menemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam
merespon pesan kartu karena keterbatasan tempat bermain, media realia dan gambar yang digunakan siswa dalam merespon perintah
dan larangan. Di samping itu, guru juga menemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep. Setelah
semua kelompok mendapatkan giliran untuk bermain guru mengumumkan pemenang game yaitu kelompok DO-RE-MI dengan
skor tertinggi 1300 dan memberi masukan-masukan tentang game dan menyimpulkan materi pembelajaran.
38 Pada akhir pembelajaran guru memberi tes uji kompetensi
listening sebanyak 10 soal yang harus dikerjakan selama 10 menit secara individu. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 69.72 dengan
rentang nilai sebagai berikut: Tabel 2.
No Rentang
Nilai Jumlah
Persentase Keterangan
1. 75
9 36
Tidak Tuntas 2.
75-85 12
48 Tuntas
3. 86
4 16
Tuntas
Jumlah 25
100 Ketuntasan Klasikal
64
Gambar 2. Diagram batang nilai ulangan harian siklus I
3. Observasi dan Evaluasi Hasil tes kompetensi listening ternyata belum memuaskan
karena masih terdapat sembilan siswa yang belum bisa mencapai
39 kriteria kelulusan minimal KKM. Di lihat dari nilai rata-rata ulangan
harian juga belum mencapai indikator keberhasilan. Berdasarkan hasil pengamatan oleh kolaborator, sebagian
besar anggota kelompok antusias dan aktif bekerja sama dalam kelompok. Kompetisi antar siswa juga muncul meskipun belum
maksimal. Kecepatan siswa dalam merespon pesan kartu juga belum maksimal karena masih ada lima siswa yang tampak
bingung. Berdasarkan lembar observasi persentase aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa 76 siswa aktif saat
pembelajaran listening melalui teknik Hoposoga dengan media Talking Card.
Di samping itu, hasil kuesioner pasca siklus I menunjukkan bahwa sebanyak 76 siswa merasa senang saat mengikuti
pembelajaran listening, dan 72 siswa berpendapat bahwa mereka termotivasi dan tertarik dengan teknik guru saat
pembelajaran listening. Adapun rata-rata keseluruhan dari hasil kuesioner menyatakan bahwa 68 siswa mempunyai pikiran,
perasaan dan pendapat yang positif tentang pembelajaran listening melalui pendekatan kontekstual dengan teknik Hoposoga dan
media Talking card. 4. Refleksi
Berdasarkan hasil tes kompetensi, pengamatan dan kuesioner pada siklus I dapat disimpulkan bahwa penelitian pada
40 siklus I masih belum maksimal karena belum mencapai indikator
keberhasilan. Oleh karena itu, peneliti dengan bantuan teman sejawat melakukan refleksi untuk melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus II. Kendala-kendala yang ditemukan saat pembelajaran
listening melalui teknik Hoposoga dan media Talking Card adalah sebagai berikut:
Keterbatasan tempat bermain yang menyebabkan siswa kurang leluasa dalam bergerak untuk merespon kalimat perintah dan
larangan. Keterbatasan kemampuan sebagian siswa dalam melafalkan
kosa kata yang ada pada talking card, sehingga menghambat siswa lain untuk merespon kallimat perintah dan larangan.
Keterbatasan media realia dan gambar-gambar sebagai alat peraga untuk merespon kalimat perintah dan kalimat larangan
dalam Hoposoga. Keterbatasan lirik lagu yang terbatas, sehingga siswa kurang
adanya tantangan dalam menyanyikan lagu Hokey Pokey karena lirik dan gerakannya sama.
Lirik lagu Hokey Pokey kurang menantang siswa untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menghafal dan bernyanyi sambil
bergerak, sehingga siswa cenderung meremehkan saat berperan sebagai kelompok partisipan.
41
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 1. Perencanaan