Pembelajaran Listening Siswa SMP

10 adalah secara bertahap mulai dari fase pengenalan fonologi atau fonem-fonem, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan pembedaan bunyi-bunyi dalam kata-kata yang berupa pasangan minimal. Fase selanjutnya adalah fase pemahaman permulaan dengan melakukan respon non linguistik. Dalam fase ini pelajar melakukan perintah tanpa respon lisan. Seperti melakukan perintah secara fisik, bereaksi pada seruan, melakukan perintah dengan menulis atau menggambar di kertas dan melakukan perintah dengan menggunakan gambar, sketsa, denah dan sebagainya yang sudah di sediakan oleh guru. Depdiknas, 2005:6.

2. Pembelajaran Listening Siswa SMP

Mempelajari suatu bahasa terutama bahasa Inggris, ada dua keterampilan yang dianggap penting, yakni keterampilan pemahaman menyimak dan membaca dan keterampilan pengungkapan pikiran berbicara dan menulis. Yang pertama disebut keterampilan reseptif, sedangkan yang kedua disebut keterampilan produktif. Menurut kurikulum 2004, pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP untuk kelas VII semester gasal lebih difokuskan pada pengembangan bahasa Inggris untuk pengantar kegiatan sehari- hari language accompanying action dan kosakata untuk 11 lingkungan sekolah dan rumah Depdiknas, 2005:6. Oleh karena itu, guru seyogyanya sebisa mungkin mengatur proses pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk bisa memahami bahasa lisan menyimak dan merespon bahasa yang diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari baik yang diungkapkan oleh teman sekelas maupun oleh guru-guru di kelas. Selanjutnya, Ana Maria Schwartz dalam bukunya “Listening in a foreign language” in Modules for the professional preparation of teaching assistants in foreign languages melalui http:bahasainggris.peperonity.com menambahkan tentang berbagai macam kegiatan listening. Di antara kegiatan yang paling mudah untuk kegiatan listening bagi pembelajar bahasa tingkat pemula adalah suatu kegiatan yang tidak menuntut para pembelajar untuk merespon dengan menggunakan bahasa tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara meminta siswa untuk merespon perintah atau larangan seperti Open the door, Close your eyes, please dll, memilih gambar yang sesuai, melingkari huruf yang benar di lembar kerja siswa, menggambar rute di peta atau mengisi diagram sebagaimana yang mereka dengarkan. Selain itu, Saefulloh menyatakan bahwa :“One of interesting mediamaterials used in the teaching of listening skill is English 12 song. This media can motivate and stimulate Indonesian students in learning friendship” http:haarrr.wordpress.com20100316song-a-media-in-teaching listening kegiatan listening juga bisa dengan cara memberi teks lagu yang sebagian teksnya hilang missing lyrics untuk diisi oleh peserta didik saat mendengarkan lagu.

3. Teknik Hoposoga a. Teknik Bernyanyi