BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Survei
Data untuk keperluan analisis tingakat kepuasan konsumen terhadap JMC, diambil dengan metode wawancara langsung menggunakan metode sampel judment sampling.
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya, yaitu pihak JMC produsen merupakan orang
yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Selain wawancara langsung, peneliti juga menggunakan metode kuesioner menggunakan metode sampel Quota sampling
yaitu pengambilan sampel dimana jumlah sampel telah ditentukan terlebih dahulu. Tingkat kepuasan konsumen yang diukur dalam beberapa variabel dirancang dalam
bentuk kuesioner lampiran 1 dan 2. Kuesioner disebarkan kepada responden orang tua siswa, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan
yang diberikan.
3.2 Proses Sampling
Adapun proses sampling yang dilakukan penulis yaitu: 1. Populasi, penelitian ini memilih populasi orang tua siswa JMC Multatuli.
2. Ukuran sampel, Survei tahap I, wawancara terhadap 3 orang yaitu pemilik JMC,
pengelola JMC dan customer service JMC Multatuli. Survei tahap II, disebarkan kuesioner kepada 30 orang tua siswa. Jenis
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah closed ended
Universitas Sumatera Utara
questions, yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden dengan jumlah sampel 30 orang tua siswa lampiran 2.
Survei tahap III, menyebarkan kuesioner terhadap 60 orang tua siswa JMC Multatuli. lampiran 3.
Metode sampling pada survei tahap I menggunakan metode sampel sampel judment sampling. Sampel yang dipilih yaitu pemilik JMC, pengelola JMC dan
customer service JMC Multatuli. Pemilihan sampel berdasarkan penilaian penulis bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel. Hal ini karena pihak
JMC produsen merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan penulis.
Kuesioner ini dibagikan kepada 30 responden dengan menggunakan metode sampel Quota sampling. Pemilihan ukuran sampel uji, berdasarkan prinsip distribusi
normal dimana sampel uji 30 dinyatakan telah menyebar normal karena telah mewakili populasi yang akan diteliti juga tergolong kecil. Selain penyebaran
kuesioner pendahuluan, teknik wawancara juga dilakukan untuk menarik informasi yang lebih baik dari responden mengenai tanggapan mereka terhadap pertanyaan yang
akan diajukan, sehingga mereka lebih mudah memberikan informasi yang diinginkan peneliti. Untuk survei tahap II jumlah sampel 60, juga dianggap sudah layak untuk
mewakili suara dari populasi, dimana jumlah sampel 60 merupak 50 dari total populasi.
3.3 Tahapan Survei dan Rekapitulasi Data 3.3.1 Survei Tahap I