Survei Tahap II Tahapan Survei dan Rekapitulasi Data .1 Survei Tahap I

diinginkan konsumen terhadap pelayanan JMC tempat mereka mempercayakan anak mereka belajar. Setelah selesai melakukan wawancara, maka penulis mengindentifikasi semua jawaban yang diperoleh, dan disimpulkan ada 16 atribut- atribut JMC. Adapun atribut-atribut tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Atribut-atribut JMC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 No Sertifikat mengajar guru Kebersihan dan kerapian staf Atribut-Atribut Kemudahan lokasi Layout JMC Kebersihan Lokasi Kenyaman ruang tunggu Ruang bermain anak Keramahan dan kesopanan staf Materi pelajaran Pemberian reward untuk siswa yang berprestasi Sertifikat siswa Penggunaan alat peraga dalam mengajar Dukungan untuk siswa mengikuti kompetisi Koleksi soal-soal tambahan Harga uang kursus Respon keluhan konsumen

3.3.2 Survei Tahap II

Survei tahap II Lampiran 1 dilakukan pada tanggal 19 April 2013 sampai dengan 25 April 2013, terhadap 30 orang tua siswa di lokasi JMC untuk mengetahui tingkat kepentingan atribut-atribut yang sebelumnya telah didapatkan dari pengolahan hasil survei tahap I. Tujuan dari penyebaran kuesioner ini adalah untuk mendapatkan data suara konsumen yang menjadi keinginan mereka terhadap pelayanan JMC Multatuli. Kuesioner ini disusun bentuk pertanyaan semi-tertutup, dimana responden diminta memberikan pilihan pada jawaban yang telah disediakan. Universitas Sumatera Utara         2 2 2 2 2 2 Y X di Y X Untuk mempermudah pengujian terhadap analisis yang digunakan, idealnya data yang digunakan dalam bentuk skala interval scaled values. Pada penelitian ini, data yang tersedia menggunakan skala likert yang masih bersifat ordinal. Skor butir pernyataan pada skala ordinal tidaklah tepat dilakukan penjumlahan dari sejumlah skor, tetapi penjumlahan skor dapat dilakukan bila skor pernyataan merupakan skala interval atau skala rasio. Cara perhitungan yang digunakan pada skala likert sendiri adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner survei II ini terdiri atas 5 jenis kategori, yaitu: 1. Jawaban sangat tidak penting diberi lambang 1. 2. Jawaban tidak penting diberi lambang 2. 3. Jawaban cukup penting diberi lambang 3. 4. Jawaban penting diberi lambang 4. 5. Jawaban sangat penting diberi lambang 5. Setelah menyelesai survei tahap II ini maka langkah pertama dari analisis ini adalah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut. Karena data yang tersedia menggunakan skala likert yang masih bersifat ordinal, maka akan dihitung koefisien korelasinya menggunakan rumus uji koefisien korelasi Spearman. Pertanyaan pertama nilai korelasi Spearmannya dihitung dengan cara: r s = = = 0,5473      TX n n X 12 1 2 2      TY n n Y 12 1 2 2 1716 5 , 531 5 , 2247 2     X 5 , 2229 18 5 , 2247 2     Y 12 3 t t T   5 , 2229 1716 2 5 , 1804 5 , 2229 1716    Universitas Sumatera Utara Perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Adapun rangkuman hasil uji validitas tersebut ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Nilai koefisien korelasi Spearman untuk masing-masing atribut No Jenis Pertanyaan r s 1 Pertanyaan no 1 0.5473 2 Pertanyaan no 2 0.4424 3 Pertanyaan no 3 0.6586 4 Pertanyaan no 4 0.8943 5 Pertanyaan no 5 0.4760 6 Pertanyaan no 6 0.5249 7 Pertanyaan no 7 0.5938 8 Pertanyaan no 8 0.3220 9 Pertanyaan no 9 0.6541 10 Pertanyaan no 10 0.5454 11 Pertanyaan no 11 0.3896 12 Pertanyaan no 12 0.1687 13 Pertanyaan no 13 0.0760 14 Pertanyaan no 14 0.2242 15 Pertanyaan no 15 0.3767 16 Pertanyaan no 16 0.4842 Dari tabel 3.2, nilai korelasi dari masing-masing atribut kemudian dibandingkan dengan 0,3. dimana jika nilai korelasi r lebih besar dari 0,3 maka, intrumen tersebut dinyatakan valid, begitu pula sebaliknya. Maka dapat dilihat terdapat 3 buah pertanyaan yang tidak valid atau tidak layak untuk disebarkan dalam kuesioner, karena nilai korelasinya lebih kecil dari 0.3. Nilai reliabilitas diduga dengan menggunakan Cronbach’s Alpha, diperoleh nilai reliabilitas kuesioner sebesar 0.773 pada tingkat selang kepercayaan 95 dengan taraf signifikan 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang telah disusun ini cukup reliable dan dapat dipercaya. Setelah mengetahui hasil dari uji validitas dan reliabitas, maka kuesioner akan kembali disebarkan pada survei selanjutnya dengan tidak menyertakan pertanyaan yang tidak valid. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat di lampiran 3. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil dari uji validitas dan reliabilitas terdapat 13 atribut yang akan diajukan lagi dalam kuesioner pada survei tahap III, yaitu: Tabel 3.3 Atribut JMC yang Valid No Atribut-Atribut 1 Kemudahan lokasi 2 Layout JMC 3 Kebersihan Lokasi 4 Kenyaman ruang tunggu 5 Ruang bermain anak 6 Keramahan dan kesopanan staf 7 Kebersihan dan kerapian staf 8 Respon keluhan konsumen 9 Sertifikat mengajar guru 10 Sertifikat siswa 11 Materi pelajaran 12 Pemberian reward untuk siswa yang berprestasi 13 Harga uang kursus Hasil wawancara terhadap 30 responden mengenai 13 atribut JMC tersebut menghasilkan spesifikasi harapan konsumen. Spesifikasi harapan konsumen untuk 13 atribut mutu JMC adalah sebagai berikut: 1. Kemudahan Lokasi, yaitu lokasi JMC mudah dijangkau atau berada pada tempat-tempat dimana orang banyak melakukan aktivitasnya dan juga kemudahan untuk mendapatkan lahan parkir. 2. Layout JMC, yaitu tampilan luar maupan tata ruang JMC yang menarik dan tertata dengan rapi. Atribut ini termasuk juga signboard, banner maupun spanduknya diharapkan lebih mencolok sehingga orang lebih mudah untuk mengenali lokasi JMC tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Kebersihan Lokasi, yaitu kebersihan JMC secara keseluruhan termasuk sekitaran lokasi JMC Multatuli, bagian informasi, ruang tunggu, kelas, ruang bermain, lorong, tangga dan kamar mandi. 4. Kenyaman ruang tunggu, yaitu suasana ruang tunggu yang membuat konsumen merasa nyaman, saat menunggu anak mereka yang sedang belajar di kelasnya. Tersedianya AC juga kursi yang nyaman untuk menunggu. 5. Ruang bermain anak, yaitu keadaan ruang bermain anak yang membuat anak senang saat bermain di arena tersebut. Ruangan yang anak-anak gunakan untuk bermain dengan anak lainnya sambil menunggu jam masuk kelas atau saat menunggu jemputan. 6. Keramahan dan kesopanan staf, yaitu staf selalu siap melayani konsumen dengan ramah dan sopan, walaupun pada saat konsumen mengalami kekecewaan atau mengeluhkan kinerja staf. 7. Kebersihan dan kerapian staf, yaitu kebersihan badan, pakaian, kerapian pakaian, rambut serta keseragaman pakaian dengan staf lainnya. 8. Respon keluhan konsumen, yaitu respon atau cara staf mendengarkan dan menangani masalah keluhan serta memberikan penjelasan yang jelas kepada konsumen atas keluhannya. 9. Sertifikat mengajar guru, yaitu sebuah tandabukti bahwa guru yang layak untuk mengajar adalah guru yang sudah lulus training Metode Sakamoto dan sudah mendapatkan sertifikat. 10. Sertifikat siswa, yaitu sertifikat yang didapatkan siswa apabila siswa sudah dapat menyelesaikan pelajarannya selama 1 level dengan nilai yang baik, sebagai bukti bahwa siswa tersebut pernah mengikuti kursus Metode Sakamoto, juga sebagai sebuah bentuk reward kepada siswa karena siswa tersebut sudah menyelesaikan pelaj Universitas Sumatera Utara 11. Materi pelajaran, yaitu materi pelajaran Sakamoto yang sudah disusun dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Dengan harapan dengan mengikuti kursus Metode Sakamoto, dapat menunjang dan mempermudah anak-anak dalam menyelesaikan pelajaran matematika di sekolahnya. 12. Pemberian reward untuk siswa yang berprestasi, yaitu pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi di sekolah maupun dikompetisi di luar sekolah untuk bidang studi matematika. Anak-anak akan merasa dihargai dan semakin berusaha keras untuk belajar agar dapat berprestasi. 13. Harga uang kursus, yaitu kebijaksanaan dari pihak JMC dalam menetapkan harga uang kursus yang harus disesuaikan dengan pelayanan dan kualitas produk.

3.3.3 Survei Tahap III

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227