Koefisian Korelasi Berperingkat Spearman

Keterangan: f = frekuensi jawaban pada setiap kategori. p = proporsi setiap kategori. cp = proporsi kumulatif. m-cp = titik tengah proporsi kumulatif Z skor = skor dari distribusi normal baku.

2.4 Koefisian Korelasi Berperingkat Spearman

Charles Spearman, ahli statistik Inggris, memperkenalkan sebuah hubungan antara dua variable untuk data berperingkat atau data ordinal. Koefisian korelasi Spearman berkisar dari -1 sampai 1. Apabila koefisian mendekati 1 dan -1 menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Sebaliknya apabila mendekati nilai 0, maka hubungan semakin lemah. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan dua variabel apakah positif atau negatif Suharyadi, 2009. Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang memiliki skala pengukuran minimal ordinal. Bila pada perhitungan korelasi Pearson data observasinya yang dikorelasikan, maka pada korelasi Spearman adalah data peringkatnya rangking yang dikorelasikan Siagian, Dergibson dan Sugiarto, 2000. Berikut beberapa langkah dalam menghitung keofisien korelasi Spearman: a. Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi ururtan dari terkecil sampai terbesar. Setelah data berurut diberikan peringkat. Untuk data yang mempunyai nilai sama diberikan peringkat rata-rata. b. Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selisih ini biasa dilambangkan dengan “d”. Universitas Sumatera Utara c. Menghitung koefisien korelasi Spearman, dengan rumus: 1 6 1 2 2     n n di r s 2.2 Keterangan: r s = koefisien korelasi Spearman Σ = notasi jumlah d i = perbedaan rangking antara pasangan data n = banyaknya pasangan data Jika terdapat Rank Kembar dalam perangkingan untuk kedua variabel baik X maupun Y, harus digunakan faktor koreksi yang mengharuskan kita menghitung ∑ X 2 dan ∑Y 2 terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya r s.      TX n n X 12 1 2 2 2.3 Besarnya T dalam perumusan diatas merupakan faktor korelasi bagi tiap kelompok dengan angka yang sama dirumuskan sebagai berikut : 12 3 t t T   2.4 Keterangan: t = Jumlah variabel yang mempunyai angka yang sama. Maka Korelasi Spearman kemudian dapat dirumuskan sebagai berikut: r s =        2 2 2 2 2 . 2 Y X di Y X 2.5      TY n n Y 12 1 2 2 Universitas Sumatera Utara Besarnya koefisien Korelasi Spearman r s bervariasi yang memiliki batasan batasan antara – 1 ≤ r ≤ 1, interprestasikan dan nilai koefisien korelasinya adalah : a. Jika nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X independent maka besar pula nilai variabel Y dependent, atau makin kecil nilai variabel X independent maka makin kecil pula nilai variabel Y dependent. b. Jika nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X independent maka makin besar nilai variabel Y dependent, atau makin besar nilai variabel X independent maka makin kecil pula nilai variabel Y dependent. c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X independent dengan variabel Y dependent. d. Jika nilai r = 1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linier sempurna berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0 maka garis makin tidak lurus. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Survei

Data untuk keperluan analisis tingakat kepuasan konsumen terhadap JMC, diambil dengan metode wawancara langsung menggunakan metode sampel judment sampling. Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya, yaitu pihak JMC produsen merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Selain wawancara langsung, peneliti juga menggunakan metode kuesioner menggunakan metode sampel Quota sampling yaitu pengambilan sampel dimana jumlah sampel telah ditentukan terlebih dahulu. Tingkat kepuasan konsumen yang diukur dalam beberapa variabel dirancang dalam bentuk kuesioner lampiran 1 dan 2. Kuesioner disebarkan kepada responden orang tua siswa, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan yang diberikan.

3.2 Proses Sampling

Adapun proses sampling yang dilakukan penulis yaitu: 1. Populasi, penelitian ini memilih populasi orang tua siswa JMC Multatuli. 2. Ukuran sampel,  Survei tahap I, wawancara terhadap 3 orang yaitu pemilik JMC, pengelola JMC dan customer service JMC Multatuli.  Survei tahap II, disebarkan kuesioner kepada 30 orang tua siswa. Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah closed ended Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227