PERSEDIAAN INVENTORIES annual report cpin 2011

are in Indonesian language. PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 57 9. ASET TETAP lanjutan 9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT continued f Aset tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan terletak di beberapa lokasi di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 10.530.729 m 2 . Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2041. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. f Land under “Hak Guna Bangunan” is located in several locations in Indonesia with a total area of 10,530,729 square meters. The related landrights will expire on various dates between 2012 and 2041. Management believes that these rights are renewable upon their expiry. g Berdasarkan kondisi aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali untuk aset tertentu yang telah dibebankan pada tahun berjalan. Penurunan nilai aset tetap berupa mesin- mesin untuk pabrik yang sudah tidak beroperasi milik Perusahaan di Jakarta dan bangunan kandang ayam milik CPJF di Mekarsari. g Based on the condition of the property, plant and equipment, the management believes that there is no indication of impairment of asset value in the Company and Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010, except for certain assets that already charged to current year. Impairment of asset value represent the Company machineries for no longer operated plant in Jakarta and CPJF’s hen house in Mekarsari. h Aset tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tanggal 31 Desember 2011. Aset tetap tertentu milik Perusahaan dan Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dan CPJF pada tanggal 31 Desember 2010 Catatan 11 dan 15. h As of December 31, 2011, certain property, plant and equipment of the Company and CPJF is used to secure the bank loan facility obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk. As of December 31, 2010, certain property, plant and equipment of the Company and certain Subsidiaries is used as collateral for short-term and long-term bank loans obtained by the Company and CPJF Notes 11 and 15. 10. TAGIHAN PAJAK 10. CLAIMS FOR TAX REFUND Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 Perusahaan: Company: 2008 2008 Pajak Penghasilan Badan 32.815 32.815 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 113.803 113.803 Value Added Tax 2006 2006 Pajak Penghasilan Badan 9.159 39.215 Corporate Income Tax Jumlah 155.777 185.833 Total Entitas Anak: Subsidiaries: 2011 Catatan 27 113.088 - 2011 Note 27 2010 Catatan 27 358 1.898 2010 Note 27 2009 - 1.485 2009 2008 - 15 2008 2007 - 1.185 2007 2006 563 4.434 2006 Jumlah 114.009 9.017 Total Jumlah 269.786 194.850 Total are in Indonesian language. PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 58 10. TAGIHAN PAJAK lanjutan 10. CLAIMS FOR TAX REFUND continued Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 Corporate Income Tax for year 2006 Pada tanggal 23 September 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atas pajak penghasilan badan tahun 2006 sebesar Rp46.811 dari klaim sebesar Rp2.789 yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 19 Desember 2008, Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut sebesar Rp30.056 sedangkan sisanya sebesar Rp16.755 telah dibayarkan ke Kantor Pajak. Jumlah yang telah dibayarkan dan klaim yang tidak diakui dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp19.544 telah dicatat sebagai biaya pajak tahun 2008. On September 23, 2008, the Company received an Assessment of Tax Underpayment SKPKB for 2006 corporate income tax amounting to Rp46,811 from the reported claim of Rp2,789 as submitted by the Company to the Tax Office. On December 19, 2008, the Company sent an objection letter on this SKPKB for the Rp30,056 and the remaining balance of Rp16,755 being paid by the Company to the Tax Office. The payment to the Tax Office and the unacknowledged claim totaling Rp19,544 were recognized as tax expense in 2008. Pada tanggal 16 Desember 2009, Direktur Jendral Pajak DJP menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB pajak penghasilan badan tahun 2006. Atas keputusan DJP, pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sesuai dengan peraturan, Perusahaan telah melakukan pembayaran terlebih dahulu atas kekurangan pembayaran SKPKB sebesar Rp30.056 dan Surat Tagihan Pajak STP denda bunga sebesar Rp9.159 sebelum pengajuan banding ke Pengadilan Pajak. On December 16, 2009, Directorate General of Taxation DGT rejected the Company’s objection to the SKPKB on the 2006 corporate income tax. As a result of this DGT decision, on February 25, 2010, the Company submitted an appeal to the Tax Court. Based on the tax regulation, the Company has paid in advance the underpayment of tax for 2006 of Rp30,056 and the interest penalty of Rp9,159 before submitting an objection to Tax Court. Pada tanggal 25 Mei 2011, Pengadilan Pajak mengabulkan tuntutan Perusahaan atas SKPKB pajak penghasilan badan tahun 2006. Berdasarkan keputusan Pengadilan Pajak tersebut, pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan menerima pengembalian atas keberatan yang diajukan Perusahaan sebesar Rp30.056 beserta kompensasi bunga sebesar Rp10.077. On May 25, 2011, Tax Court granted the Company’s objection to the SKPKB on the 2006 corporate income tax. Based on Tax Court decision, on July 19, 2011, the Company received refund on the objected amount by the Company amounting to Rp30,056 along with interest compensation amounting to Rp10,077. Pada tanggal 28 Juli 2011, Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan STP bunga pajak sebesar Rp9.159 atas SKPKB tersebut. Pada tanggal 22 Agustus 2011, DJP menyatakan akan menindaklanjuti permohonan Perusahaan dengan membuat Uraian Penelitian Usulan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu proses penghapusan sanksi STP bunga pajak tersebut. On July 28, 2011, the Company submitted a request to revoke STP on interest penalties of Rp9.159 on the above SKPKB. On August 22, 2011, DGT informed the Company’s request by creating Proposal for Research of Reduction or Deduction on Administrative Sanction. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company is still waiting for abolition of STP on this interest penalties.